28

2K 184 141
                                    

Hai gaes, jumpa lagi.. maaf yaa, gue ngaret² updatenya, gue punya real life yang juga harus gue urus, mohon pengertiannya ya :)

 maaf yaa, gue ngaret² updatenya, gue punya real life yang juga harus gue urus, mohon pengertiannya ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ada yang merah menggoda, tapi buka cerry)

...

Fenly mendapat kesadarannya kembali, begitu matanya terbuka, tidak ada lagi benjolan besar di perutnya, yang tersisa hanya rasa nyeri. Fenly mulai memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi. Pergerakan kasarnya membuat Ricky yang sedang merapikan makanan di nakas sebelah segera menghampirinya.

"Fen? Lo udah sadar?" suara serak Ricky menyapa pendengaran, jujur saja Fenly merindukan ini, namun lebih dari itu ada rasa dendam yang tak mudah padam.

Fenly menepis tangan Ricky dari bahunya. "Pergi."

"Fen.."

"Lo udah puas nyakitin gue kan? Sekarang pergi."

Ricky menggeleng ribut. "Maafin gue, Fen. Tapi lo harus-"

"Atau lo belum puas? Lo mau gue mati kan? Silakan bunuh gue sekarang juga seperti lo bunuh anak gue, cepat!" Fenly berteriak, hingga beberapa perawat berdatangan namun Ricky melarangnya masuk.

Ricky segera mendekap bahu Fenly.
"Gak, Fen! Gue gak pernah pengen lo mati, dan lo perlu tahu kalo anak kita baik-baik aja! Dia.. pangeran kita sudah lahir dengan selamat,"

Air mata Fenly telah menggenang, namun dia tersenyum sinis. "Anak kita?"

"Lo pernah punya anak sama gue? Gak, Rick. Dia bukan anak lo, bukan anak dari Tuan Muda Ricky Zakno. Dia anak gue dengan Ikky kesayangan gue," Akhirnya Fenly menangis, begitupula Ricky.

"Gue orang yang lo panggil Ikky, Fen! Gue Ikky kesayangan lo!"

"Lo bukan Ikky gue! Ikky ga pernah buat gue sakit hati, Ikky selalu sayang sama gue sama baby, apalagi sampai tega mau ngebunuh anak dan istrinya! Lo bukan,"

"Gue punya penjelasan untuk semua itu, Fen! Dan lo harus dengerin gue dengan keadaan tenang! Gue tahu perbuatan gue gak bakal bisa lo maafin, bahkan gue sendiri juga bingung gimana cara buat dapetin lo kembali,"

Ricky menakup pipi Fenly, mengusap air mata omega kesayangannya dengan ibu jari. "Sekarang lo harus tenang dulu, jangan buat luka operasi lo terbuka lagi. Lo juga perlu tahu, gue Ricky Zakno sangat mencintai Fenly Christovel Zakno dan putra kecil kita dengan segenap jiwa raga gue."

Ricky mencium lembut kening Fenly, membuat omeganya terdiam meski masih terdengar isakan kecil. Dari sana Ricky mulai menjelaskan semua, menjelaskan alasan yang sebenarnya mengapa dia melakukan ini pada Fenly, menjelaskan bagaimana dia berusaha tetap melindungi Fenly dan anaknya, hingga rencana yang hampir berantakan di akhir. Fenly menyimak semuanya, awalnya dia berpikir Ricky hanya mengarang, namun penjelasannya begitu masuk akan dan sesuai dengan realita, perlahan hati Fenly menerima.

An Idiot Alpha - RickFenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang