"Lutfi?"
"Fenly?"
Keduanya tersentak melihat kehadiran masing-masing. Fenly yang tengah menanti kehadiran seseorang bernama Lucas malah dipertemukan dengan alpha menyebalkan yang dulunya selalu berada di samping Ricky. Begitupun Lutfi, pria tegap dengan jas abu yang berdiri menatap Fenly dengan keterkejutan yang ketara.
"Jadi lo yang namanya Lucas? Udah ganti nama lo?"
Lutfi gelagapan, dia segera duduk dan berbisik pada Fenly. "Pelanin, Fen! Lucas tuh nama samaran gue kalo lagi on duty."
"Emang lo kerja apaan?"
Lutfi membenarkan jasnya. "Sekarang gue detektif, bro."
Fenly hanya memutar mata malas.
"Giliran gue nanya, lo ngapain di sini? Ricky mana?'
"Ricky.. belum pulih."
"Jadi yang ngirim pesan ke gue itu lo?"
Fenly mengangguk. "Gue nemu hape Ricky di kamar, pas gue hidupin gue nemu chat lo sama dia, gue jadi penasaran dan pengen ngelanjutin penyelidikan Ricky soal berkas itu."
Lutfi malah mendengus geli. "Jadi sekarang lo peduli sama Ricky?"
"B-bukan gitu, ini menyangkut hidup seseorang makanya gue mau bantu."
"Gue iyain aja dah, tsundere." Lutfi menumpukan sikunya di meja, kini berbicara lebih serius. "Kalo lo penasaran banget soal berkas itu, gue kasih tau demi sahabat gue juga. Berkas itu memang bukti penggelapan uang oleh Tuan Jerry, pamannya Ricky. Gue juga nemu bukti lainnya yang masih ada di flashdisk yang gue kasih ke Ricky, sialnya gue ga tau dimana flashdisk itu setelah Ricky kecelakaan."
"Menurut lo kecelakaan itu ada sangkut pautnya sama paman Ricky ga?"
"Ada, cuma gue belum nemu bukti aja. Dalam kecelakaan itu hanya Ricky yang selamat, itu pun setelah dia kehilangan ingatan dan cidera otak."
"Hasil otopsi dan investigasi gimana?"
"Hasilnya mengatakan itu murni kecelakaan, mobil Keluarga Zakno yang tengah mengebut menabrak pembatas jurang hingga terperosok ke dalam sana."
Fenly terlihat termenung mengundang kekehan pelan lolos dari bibir tipis alpha di depannya.
"Seorang yang paling membenci Ricky Zakno kini mencoba mencari keadilan untuknya, haha. Lucu sekali."
Fenly mendelik, jika Lutfi tidak melanjutkan ucapannya mungkin Fenly telah menjambak rambut badai itu.
"Tapi gue udah nebak kalian bakal nikah, bagaimanapun kalian adalah fated pair yang mana pasti akan bersatu nantinya."
"Fated pair?"
"Iya, Fen. Lo ga percaya soal fated pair ya? Yah, harusnya lo nyadar dari awal, Fen. Harusnya lo tahu alasan siklus heat lo yang ga beraturan setiap nyium aroma feromon Ricky, dan alasan kenapa Ricky selalu ngejauhin lo."
"Apa hubungannya?" Wajah Fenly menunjukan kebingungan.
"Ck. Sepasang fated pair akan mengalami peningkatan hormon setiap bertemu satu sama lain, makanya heat dan rut kalian jadi ga beraturan. Selama ini mungkin lo berpikir Ricky bajingan brengsek yang angkuh dan egois, tapi yang dia lakuin tuh cuma coba ngendaliin dirinya. Bukan maksud ngebelain sahabat gue, tapi cuma pengen lo tahu aja dan berhenti salah paham Fen."
"Ricky selama ini mencoba nahan diri sekuat tenaga biar ga ngelakuin hal yang belum waktunya ke lo. Bahkan di hari kalian rebutan ruang multimedia, gue masih inget gue nemuin Ricky lagi nenangin dirinya yang rut dengan gigit lengan dia sendiri, gue yakin lo pernah liat luka di lengan itu 'kan?"
Fenly pernah melihatnya, dia berpikir itu luka gigitan hewan yang membekas hingga sekarang. Jadi, itu berarti Ricky sudah tahu dari awal bahwa mereka adalah fated pair (pasangan yang ditakdirkan) sehingga menyimpan begitu banyak foto dirinya di ponsel? Apa dia mengagumi Fenly selama itu? Atau mungkin diam-diam mencintainya?
Sial, Fenly harap-harap cemas.
-
Malam setelah pertemuannya dengan Lutfi, Fenly tidak bisa tidur tenang. Dia terbangun di tengah malam, mata bulat itu melirik Ricky yang telah terlelap di sisi ranjang. Wajah terlelap damai yang disapu cahaya remang dari balkon membuat Ricky terlihat sangat tampan seperti saat pertama kali Fenly menatapnya di kampus.
Tatapan Fenly beralih ke lengan kanan Ricky, mengelus pelan bekas luka gigitan yang diceritakan Lutfi. Jujur saja Fenly mengagumi bagaimana Ricky mencoba tidak menyentuh Fenly meski tahu Fenly adalah miliknya, dan juga sedikit rasa bersalah tersisa di dada saat mengingat perbuatannya pada alpha-nya.
"Maaf." Fenly mengecup lembut bekas luka itu, dia tidak tau harus berkata apa, hanya kata itu yang keluar.
-—bersambung.
Tembus 50 bintang nanti gua update.
Bukan gimana gaes, cuma pake patokan doang, soalnya gua lagi sibuk sama real life wakakakkaak biar satu satu semua kelar yoo
KAMU SEDANG MEMBACA
An Idiot Alpha - RickFen
FanfictionDia satu-satunya omega di keluarga itu, dia terikat perjanjian yang membuatnya harus menikahi pria yang tidak dia cintai, dia Fenly Christovel yang harus menikahi alpha dengan keterbelakangan mental, Ricky Zakno. ✿ rickfen ✿ omegaverse (alpha, beta...