14

1.9K 187 80
                                    

Sesuai janji :)

..

Hari berikutnya juga Fenly membuat janji untuk bertemu dengan Lutfi. Mereka akan bertemu sore ini di cafe yang telah Lutfi tentukan. Lalu ketika jam kerjanya habis, Fenly segera merapikan mejanya dan bersiap pergi, namun masalah yang disebut Fikiaulia itu tiba-tiba muncul di kantornya dan menghadang langkah Fenly.

"Lah, lah. Kovel mau kemana? Ikut!" pekik si bungsu.

"Gue ada urusan penting, lo kenapa kaga pulang, malah main ke sini?!"

"Ga ada yang jemput gue, makanya gue ke sini nyari tumpangan, siapa suruh bikin kantor perusahaan deket sekolah gue?"

"Lo tuh dah gede, Fik. Numpang bus kan bisa?!"

"Lo ga takut gue diculik di bus? Gue kan alpha bungsu Keluarga Christovel yang paling tampan dan berani!" Suara Fiki menciut. "Apalagi gue ga bawa duit lebih,"

"Fagh." umpat lirih Fenly, dia melirik Zweitson yang juga tengah berbenah di mejanya.

"Son? Habis ini lo mau kemana?"

Firasat Zweitson tidak enak. "P-pulang kak,"

"Sekalian anter adik gue lagi ya? Sorry ngerepotin, gue ade keperluan penting."

"Ngerepotin banget loh, kak!" batin Zweitson namun dia mengangguk dengan senyum pasrah. "Gapapa kak, Kak Fenly pergi aja."

"Oke, thanks." ujar Fenly sebelum bergegas pergi dari sana, menyisakan Fiki yang tersenyum jahil ke arah Zweitson.

"Ngapain lo cengar-cengir kek orang cacingan?" Zweitson ngegas.

"Gue lagi seneng!"

Zweitson hanya menatapnya malas.

"Tanya dong kenapa!" pekik Fiki.

"Perlu banget gue tanya?"

"Perlu lah! Lo juga tanya isi hati gue bila perlu."

Zweitson memutar matanya malas, tidak kakak tidak adiknya selalu mampu menguji kewarasan Zweitson.

"Hmm. Kenapa lo seneng?"

Fiki terkekeh, dia melangkah mendekati Zweitson dan berbisik dari belakang telinga Zweitson dengan alpha tonenya.

"Karena gue dianter pulang sama omega secantik lo."

Seluruh tubuh Zweitson terasa memanas, dia melangkah keluar lebih dulu.

"Buruan! Jadi numpang kaga?"

Fiki menyeringai dan segera menyusul. Dalam mobil keduanya hanya diam saja, Fiki yang sibuk dengan ponsel dan Zweitson yang menyetir dengan jantung yang tak mau berkerja sama dengan otak; berdebar setiap melihat Fiki di sebelahnya.

An Idiot Alpha - RickFenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang