3

2K 196 14
                                    

"Gimana rasanya jadi istri Tuan Muda Zakno?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Shandy yang duduk bersebelahan dengan Fenly di salah satu sofa dalam sebuah cafe.

"Kak Shandy mau Fen jawab apa? Fen bahkan ga ngerasain pernikahan itu. Jangan bahas ih."

Shandy terkekeh. "Oke, oke. Kita bahas yang lain."

"Betewe, ada komposer yang ngajak gue kolaborasi, dia juga lumayan terkenal, karena gue pikir ga ada kesempatan kedua jadi gue terima aja."

"Wah! Bagus dong! Siapa tahu kolaborasi sama komposer itu bisa naikin popularitas Kak Shandy!"

Shandy tersenyum, dia mencium pelipis Fenly. "Makasih dukungannya, my support system."

"Take easy, my moodmaker."

Keduanya terkekeh kemudian, namun tak lama mata Fenly ditatap dalam oleh Shandy hingga empunya salah tingkah sendiri.

"Kenapa, kak?"

"Kaga. Cuma ga nyangka aja, kekasih mungil gue faktanya sekarang adalah istri dari Alpha lain."

"Tapi hati ini masih milik Kak Shandy, ga peduli Fen diklaim milik Alpha manapun. Fen bakal tetep jadi Omega seorang Shandy Maulana." Fenly mengerut lucu, membuat Shandy gemas dan mengacak surai gelap Fenly lalu memeluknya.

"Mungkin saat ini Fen masih bisa ngomong begitu. Tapi nantinya siapa yang tahu? Semua bisa saja berubah, terutama karena gue dan Ricky dari kelas Alpha yang berbeda." lirih Shandy yang terdengar samar oleh Fenly.

-

Sepulang dari pertemuannya dengan Shandy, Fenly masih menemukan keberadaan omega bergigi kelinci itu di mansion Keluarga Zakno. Dia bersama Ricky sang alpha idiot itu sedang bermain puzzle di taman belakang, lalu saat penglihatannya menangkap keberadaan Fenly, dia segera berlari ke arah Fenly dan memeluknya. Seketika Fenly merasa sesak, pelukan Ricky cukup erat, bahkan dia dapat merasakan lekukan masa ototnya dibalik kaos rumahannya.

Fenly hendak meronta, namun Ricky lebih dulu melepas pelukannya lalu menahan bahu Fenly.

"Fenly kok bau pheroemon Alpha lain?" sunggut Ricky dengan ekspresi layaknya anak kecil yang direbut mainannya.

"Bukan urusan lo!"

"Ga boleh! Ga boleh! Aji bilang Fenly itu istri Ikky, jadi Fenly cuma boleh kecium bau pheromon Ikky!"

Fenly mengerutkan alisnya, tatapannya terlempar pada Fajri yang masih membereskan mainan Ricky yang berserakan.

"Sini, sini. Biar Ikky hilangin bau pheromon Alpha itu!" Ricky segera memeluk erat Fenly, aroma pheromon Ricky juga segera menguar membuat Fenly pusing.

Aroma kuat cytrus bercampur dengan daun mint menusuk penciuman Fenly membuat tubuhnya terasa lemas dan memanas. Padahal periode heatnya telah berlalu dua minggu yang lalu, namun kembali dia rasakan gejala heat saat ini.

"Rik, lepas!" ronta lemah Fenly, keringatnya mulai bercucuran dan sesuatu terasa mendesak di bawah sana.

Gila, bagaimana bisa aroma pheromon seorang Ricky Zakno mendominasi tubuhnya? Bahkan mengalahkan pheromon Shandy yang telah bersamanya lebih dari empat tahun.

Mencium aroma pheromon Ricky yang bercampur pheromon manis milik Fenly yang tak terkendali membuat Fajri panik. Dia berpikir Fenly sedang dilanda masa heatnya, dia segera menghentikan perbuatan Ricky.

"Ki, udah! Fenly udah lemes itu! Cepet bawa ke kamar! Aku bawain obat suppressant."

Mendengar pekikan Fajri, segera Ricky melepas pelukannya. Saat itu juga tubuh Fenly merosot ke lantai, lenguhan pelan terdengar menandakan tubuh Fenly tidak nyaman, dia butuh pelampiasan namun Ricky tidak mengerti, selain itu aroma pheromon Fenly juga membuat Ricky pusing, aromanya sangat manis seperti madu bercampur coklat. Lalu saat mendengar pekikan Fajri lagi, Ricky segera membopong Fenly ke kamarnya.

—bersambung.

Responnya please ):)

An Idiot Alpha - RickFenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang