13th

473 54 7
                                    

Hy
Hello
Annyeong!!!

Happy Reading....

==============

Karina menggeleng kesal. Daritadi Yeji terus menawarinya yang tidak penting. Padahal karina sudah menolaknya, namun Yeji tetap memaksa.

" Lebih baik berikan pada ku saja. Sudah jelas Rina tidak mau." Celetuk Jaemin tiba-tiba lalu merebut sesuatu itu dari tangan Yeji.

" Yak!!! NaJaemin, kembalikan itu!" Teriakkan Yeji membuat seisi kelas menoleh. Tapi tak masalah, itu sudah jadi hal biasa bagi mereka.

" Kenapa, Hwang? Aku juga mau." Tolak Jaemin dan tetap menyembunyikan itu di balik tubuhnya.

Alhasil Yeji mencubit pinggang laki-laki itu dan membuat Jaemin mengembalikan yang tadi dia rebut dari tangan Yeji.

" Ini kubeli untuk Karina, bukan untukmu." Jelas Yeji pada Jaemin. "Ini Rina, ambilah."

" Kau yakin kau yang membelinya sendiri? Aku tak yakin. Pasti Eric Hyung yang membelikan nya."

" Kau diam saja." Yeji menunjuk ke wajah Jaemin.

" Kalian mengganggu ku. Cepat pergi dari sini dan kembalilah ke tempat duduk kalian." Karina yang dari tadi diam akhirnya mengeluarkan suaranya.

Kedua temannya ini sangat berisik dan mengganggu nya. Dirinya mendorong dua orang itu.

" Kau masih marah padaku? Maaf." Ucap Yeji. Dirinya merasa sedikit bersalah karena pergi tanpa berpamitan pada Karina sebelumnya.

Bahkan Yeji terus-terusan membujuk Karina untuk mengambil sekotak cokelat yang dia sodorkan. Cokelat yang dia bawa dari California.

" Sudah, berikan saja padaku. Aku sama sekali belum mencobanya." Jaemin bersikeras meminta Ghirardelli Chocolate itu. Karena memang benar dirinya tidak pernah mencicipi coklat mahal itu. Ah iya, terakhir kali saat dirinya masih di sekolah dasar. Itu hadiah dari Karina saat orangtua gadis itu kembali dari California sehabis bertugas.

Jika sekarang, kedua temannya itu sangat pelit jika soal makanan. Jangankan cokelat yang mahal itu, makanan di kantin saja tidak mau dibagi. Apalagi Yeji. Gadis bermata kecil itu lebih pelit dari Karina.

" Ini, ambil." Yeji menyodorkan coklat itu.

Karena tak ingin ada perdebatan lagi, akhirnya Karina memilih mengambil coklat itu.

Wajah Jaemin berubah cemberut. Dia gagal lagi mencicipi coklat mahal itu. Padahal dia ingin sekali. Bukannya tak mampu membeli, coklat itu tidak di jual di negara nya. Jadi harus keluar negeri dulu. Dan selama 19 tahun hidup, dirinya juga belum pernah keluar negeri meski dirinya berasal dari keluarga yang berada.

Yeji tersenyum senang saat tau Karina mengambil pemberian nya. Jadi artinya Karina tidak marah padanya. Namun senyum Yeji pudar saat melihat,

" Ini, kau mau 'kan? Ambilah..." Karina malah memberikan coklat itu untuk Jaemin.

Jaemin tanpa basa-basi lagi langsung mengambil nya. " Tentu saja. Terimakasih, Rina-ya.."

" Yak!! Rina-ya, mengapa kau memberikan itu padanya?! Aku memberi nya untuk mu.." Tanya Yeji tak sengaja berteriak. Wajahnya juga kini cemberut.

" Tidak apa-apa, Yeji-ah. Lagipula aku sudah punya banyak di rumah. Oppa juga membawa itu tadi malam. Dan Eomma ku asli California kalau kau lupa. Eomma bisa saja membawa cokelat itu setiap hari. Dan itu membuat ku bosan. Tak ada salahnya jika aku memberikan nya pada Jaemin." Jelas Karina.

Yeji makin cemberut ketika dilihatnya wajah Jaemin yang seakan mengejeknya dengan senyum kemenangan.

Jaemin sudah memakan cokelat itu saat itu juga. Dan hal itu membuat Yeji ingin memukul laki-laki itu.

'ɪɴ ᴍʏ ᴅʀᴇᴀᴍ...~𝙹𝚎𝚗𝚁𝚒𝚗𝚊 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang