23rd

351 30 2
                                    

Hy
Hello
Annyeong!!!!

Happy Reading....

==============

Hari ini Karina pulang cepat dari kampus nya. Karena tidak ada kelas setelah ini, jadi Karina memutuskan untuk pergi ke kantor Jeno. Itu sudah menjadi rutinitas nya selama 3 bulan menjalin hubungan dengan laki-laki bermarga Lee itu.

Sebelum menuju ke kantor, Karina memilih menjalankan mobilnya menuju sebuah kedai kue. Semakin waktu berjalan, semakin banyak pula fakta yang Karina ketahui tentang Jeno. Salah satunya adalah Jeno sangat menyukai apple pie. Dan tujuan Karina saat ini adalah membelikan pie tersebut untuk Jeno.

Karina sedikit merasa bersalah memang. Karena Jeno hampir mengetahui semua yang ia sukai. Makanan, minuman,warna, tempat, dan hal-hal sederhana tentang dirinya, Jeno mengetahui itu bahkan sebelum mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Sedangkan dia tak pernah mencoba mencari tau tentang Jeno.

Setelah selesai dengan pesanan nya dan saat ingin keluar dari kedai tersebut, lagi-lagi dia harus di pertontonkan dengan adegan mesra kedua pasangan di depannya.

Siapa lagi kalau bukan ibunya dan pria lain yang bahkan sudah Karina hafal jelas wajahnya. Karina sudah sangat lega karena rasa takutnya yang perlahan hilang. Namun kali ini ketakutan itu kembali, ketakutan akan dirinya yang suatu saat mungkin tidak akan pernah bertemu ibunya.

" Maaf, Ahjussi. Bisa tambahkan saya satu pie lagi?" Karina yang harusnya membeli satu saja terpaksa memesan lagi hanya karena ingin menghindar dari kedua orang itu.

Setelah dilihat ibunya dan pria itu sudah duduk di salah satu kursi, Karina menghembuskan nafas lega.

" Nona, ini pesanan mu." Suara penjaga itu menyadarkan nya.

Karina cepat-cepat keluar dari sana setelah membayar pesanan nya. Dirinya takut jika ibunya tau dia ada disini.

Selama perjalanan menuju kantor Jeno, pikiran Karina tak henti-hentinya mengarah pada kejadian tadi.

" Hahh... kumohon. Jangan sampai apa yang ku pikirkan ini menjadi kenyataan. Kumohon."

Karina terus bergumam dalam perjalanan nya.

===============

(VOTE⭐ COMMENT 😊 FOLLOW 🙏)

Penjaga berbaju hitam itu menuntun langkah Karina menuju ruangan pribadi milik Jeno. Ini bukan pertama kalinya gadis itu datang, tentu saja Karina bisa pergi sendiri. Namun dia paham jika penjaga itu juga harus melakukan pekerjaan mereka.

Tak sedikit yang membungkuk hormat padanya saat berjalan menyusuri koridor. Dan Karina membalas dengan melakukan hal yang sama. Semua warga kantor ini mengenal Karina, semuanya. Itu karena ayah Jeno yang secara terang-terangan memperkenalkan dirinya dengan pada seluruh karyawan.

" Silahkan, Nona. Saya permisi." Penjaga itu membungkuk sebentar lalu berjalan meninggalkan Karina di depan pintu ruangan Jeno.

Karina mengetuk pelan pintu itu. Setelah mendapat jawaban dari dalam yang terhubung lewat interkom, Karina memberanikan diri membuka pintu.

Pemandangan yang dia lihat adalah Jeno yang sedang menunduk memperhatikan sebuah map yang Karina juga tak begitu paham akan isinya.

Karina meletakkan box yang berisi pie itu ke atas meja Jeno. Jeno yang tadinya menunduk kini menegakkan kepalanya.

" Rina-ya, sudah kubilang kau tidak perlu mengetuk pintu kalau datang."

Karina hanya terkekeh kecil. " Aku belum terbiasa."

'ɪɴ ᴍʏ ᴅʀᴇᴀᴍ...~𝙹𝚎𝚗𝚁𝚒𝚗𝚊 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang