18th

319 38 0
                                    

Hy
Hello
Annyeong!!!!!

Happy Reading.....

===============

Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, kini adalah hari terakhir dimana anak kelas akhir melakukan ujian kelulusan.

Setelah selama sebulan dihabiskan untuk belajar, 4 hari penentuan, dan sekaranglah puncak hari nya. Para murid angkatan akhir sudah bisa menghembuskan nafas lega. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja.

Seperti dengan yang lain, keempat remaja ini menghabiskan waktu dari sepulang sekolah di berbagai macam tempat. Tak mengenal kata lelah, mereka terus menerus mencari tempat-tempat yang bagus untuk mereka kunjungi.

Terlebih Karina dan Yeji. Kedua gadis itu tak ada hentinya tertawa sedari jam 10 pagi tadi, saat mereka pulang sekolah.

" Jeno-ya, kita tinggalkan saja mereka. Kakiku tak sanggup lagi untuk berjalan." Bisik Jaemin pada Jeno. Sengaja mengecilkan suara agar tak didengar oleh kedua perempuan di depannya.

Terdengar sekali dari cara Jaemin berbicara, laki-laki itu memang sudah lelah. Ditambah peluh yang bercucuran di dahinya karena terus mengikuti langkah kedua perempuan di depan.

" Sama. Aku juga sudah lelah. Tapi aku tak rela mengganggu keceriaan mereka." Jawab Jeno. Matanya melirik kedua perempuan yang masih tertawa itu. Ralat, lebih tepatnya Karina. Dia melirik Karina dan seketika senyumnya mengembang.

" Bagaimana hubunganmu dengan nya?" Jaemin kembali bertanya. Jeno tentu sudah bisa menebak siapa yang Jaemin maksud.

" Setidaknya kami jadi lebih dekat. Dan aku suka dengan fakta itu. Dimana Rina tidak terbebani sama sekali jika aku terus mendekatinya."

Jaemin mengangguk. " Aku mengenal dia bertahun-tahun. Dan aku hafal semua tentang dia. Dia memang murah senyum pada siapapun. Tapi saat bersamamu, aku melihat senyum yang berbeda. Bukan senyum yang biasa dia berikan pada yang lain, senyum itu berbeda. Dan kurasa hanya padamu saja Rina akan memberikan senyuman itu." Jelas Jaemin.

Jaemin tentu tau bahwa teman laki-lakinya ini punya perasaan lebih pada sahabat kecilnya itu. Dan tentu saja dengan senang hati Jaemin akan membantu. Karena jika dilihat, keduanya sama-sama memiliki perasaan.

" Jaemin-ah..." Panggil Jeno.

" Hmm?"

" Bagaimana jika Rina hanya menganggap ku teman, seperti yang kau ceritakan waktu lalu?"

Jaemin menepuk pundak Jeno. "Menurutku tidak. Kali ini berbeda. Coba saja bicara yang sejujurnya pada dia. Kalau memang benar begitu, maka jangan menyerah. Lakukan hal yang lebih lagi agar dia luluh padamu."

Setelah mengatakan kalimat itu, Jaemin berjalan mendahului Jeno. Laki-laki itu mendekati Karina dan Yeji lalu merangkul kedua teman perempuan nya itu.

Jaemin benar. Setidaknya dia harus mencoba dulu. Terlepas dari jawaban Karina nantinya, itu akan coba dia terima.

" Jeno-ya, kemarilah!! Mengapa kau melamun?"

Jeno menoleh. Gadis itu, Karina, baru saja memanggilnya. Dan itu justru membuat Jeno tersenyum senang hingga matanya menyipit.

" Mau ke bioskop? Kita butuh duduk kurasa." Usul Jeno ketika dirinya sudah berdiri sejajar dengan yang lain.

" Setuju!!" Teriak Yeji. "Apapun filmnya akan aku tonton. Asal aku bisa duduk sambil menaikkan kaki. Jujur aku sudah lelah."

" Itu salahmu sendiri." Sahut Jaemin.

" Baiklah. Mau menonton dimana?" Tanya Karina.

" Di tempat ku saja. Aku bisa siapkan tempat khusus untuk kita berempat." Jawab Jeno. Mengajak ketiga temannya untuk menuju ke mall miliknya.

'ɪɴ ᴍʏ ᴅʀᴇᴀᴍ...~𝙹𝚎𝚗𝚁𝚒𝚗𝚊 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang