EPILOGUE

1K 35 16
                                    

Hy
Hello
Annyeong!!!!

Happy Reading....

================

Hari ini tepat 5 tahun dimana dia terbangun dari koma kala itu. Tepat 5 tahun dimana dia menyadari bahwa segala kebahagiaannya kala itu hanyalah sebuah mimpi. Tepat 5 tahun juga dia menerima kenyataan bahwa sosok 'Jeno' yang dia cintai itu tidak ada.

Karina, perempuan itu duduk di kursi sambil mengetuk-ngetuk pena nya di atas meja yang berada di kamarnya. Sebuah notebook di depannya menandakan dirinya sedang menulis.

Menulis menjadi kebiasaan yang paling suka dia lakukan setelah kejadian itu. Di dalam buku itu hanya terisi tulisan tentang 5 tahun terakhir. Semua kisah yang dia lalui. Semuanya, tak ada yang kurang satupun. Meskipun kebanyakan di dalam buku itu hanya berisi tentang 'Jeno'.

Seperti malam ini, Karina kembali menulis tentang laki-laki itu. Entah hanya beberapa kalimat saja, atau bahkan 3 atau 4 kata, akan dia sempatkan waktunya untuk menulis tentang laki-laki itu.

Pada nyatanya dirinya tak bisa melupakan sosok itu meski sudah 5 tahun berlalu. Meski hidupnya kini terbilang bahagia, bayangan sosok itu tetap saja tak mudah untuk dia lupakan.

Katakanlah dia egois. Dia ingat, sebelum menikah, suaminya pernah mengalah untuk membiarkannya mencari kebahagiaan nya itu. Namun, perempuan ini sendiri lah yang menolak suaminya untuk pergi dan memutuskan untuk menikah. Karina yang menahannya lelaki itu meski berkali-kali suaminya ingin pergi.

Dan kini meski sudah menikah pun, Karina masih merindukan sosok itu. Egois memang.

Pintu kamarnya terbuka menandakan seseorang memasuki ruangan itu. Tapi Karina tak bergerak. Dirinya masih fokus pada buku di depannya.

" Jimin-ah..."

Suara itu, suara yang menemani nya sejak 4 tahun lalu. Sosok si pemilik suara yang dia ajak untuk hidup bersama, mengganti status mereka dengan status menikah.

Karina menolehkan kepalanya dan mendapati lelaki itu yang kini berdiri di sebelahnya. Tak lupa senyuman dia pancarkan.

" Lagi? Kau menangis lagi?"

Pertanyaan lelaki itu membuat Karina memalingkan wajahnya. Menyentuh wajah nya sendiri yang memang terdapat butiran air mata. Menangis secara tidak sadar juga sering terjadi pada dirinya semenjak menikah.

Jaemin, lelaki yang kini menjadi suami nya itu menariknya berdiri dan membawa Karina ke dalam pelukannya. Membuat perempuan itu lebih keras mengeluarkan tangisan nya.

" Jaemin-ah...maaf. " Suara parau Karina yang tenggelam dalam pelukan.

Lelaki itu tak menjawab. Hanya sesekali mengelus lembut kepala perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

" Maafkan keegoisan ku. Aku, aku masih saja terus terpaku pada masa lalu itu." Karina masih terus menangis bahkan lebih keras.

Jaemin menggelengkan kepalanya. " Tidak. Kau tak perlu meminta maaf. Tak ada yang salah dengan itu."

Karina ikut menggelengkan kepalanya. " Jelas salah. Aku sangat salah. Maaf. Aku harusnya sudah melupakan kejadian itu. Ini sudah lama namun aku tidak bisa melupakannya."

Jaemin masih terus mengelus sayang kepala perempuan mungil itu.

" Jaemin-ah...."

" Hmmm.."

" Kau mencintaiku?"

Jaemin menarik nafasnya pelan lalu menghembuskan nya. "Selalu. Kau tau jawabannya. Kita, kau dan aku, pernah saling mencintai. Sebelum kejadian itu. Dan aku tetap mencintaimu meski kau berubah saat itu."

'ɪɴ ᴍʏ ᴅʀᴇᴀᴍ...~𝙹𝚎𝚗𝚁𝚒𝚗𝚊 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang