Chapter 6 : Macan yang tertidur 3 selesai

70 16 2
                                    

Mereka semua melihat Irham yang sudah kalah dan Zulian menoleh ke arah mereka.

"Hahaha liat gua kuat kan bisa ngalahin Macan garong, jadi Delta jangan macem-macem Ama gua lu ya."

Irham kembali bangkit dan kali ini dia benar-benar akan membunuh Zulian dengan pisau.

Fathan yang melihat itu berteriak kepada Zulian dan refleks menghindari serangan itu tapi lengan nya serangan pisau itu hingga robek cukup panjang.

"Jadi lu main cara kotor sekarang ya tin-tin sialan." ucap Zulian dengan tatapan tajam nya.

Karena sudah muak dan hari mulai malam Zulian memberikan serangan terkahir nya dengan memegang tangan Irham lalu tanpa belas kasih mematahkan tangan nya dengan di sikut.

"AKKHHHHHH." Irham berteriak kesakitan dan tak ada satupun dari mereka yang mau menghentikan Zulian.

Irham yang jatuh kesakitan di injak oleh Zulian dan dia di kata-katai.

"Lu kemarin-kemarin sombong nya minta ampun sekarang udah main cara kotor tetep aja kalah,tapi karena gua baik hati lu harus bantu gua dan yang lainnya untuk membasmi anak Batu Bara ngerti lu?" ancam Zulian.

"Eh.... wah dah mau maghrib nih Tan balik yok gua laper nih blom makan hehehe." Zulian yang tadi menakutkan tiba-tiba berubah menjadi anak yang konyol.

"Heh Jul lu itu terluka cukup parah masih bisanya ngomong begituan." selak Dea.

"Oh ini ntar sembuh sendiri kok dah ayo balik dah biarin tin-tin di sini nemenin pelatih lu pada yang pingsan tuh."

"Dasar Jul emang gak tau keadaan mana yang serius mana yang tenang." ujar Santo.

Seminggu kemudian.......

Irham yang memeriksa tangan nya dan tinggal dua hari lagi untuk sembuh total lalu pergi meninggalkan klinik.

Dia berpapasan dengan Fathan dan Zulian, Zulian memandang nya remeh membuat Irham merasa telah kehilangan harga diri dan dia juga di jauhi kelompok nya.

"Gimana rasanya di kalahin orang yang cupu ini." ejek Zulian yang di sikut perut nya oleh Fathan.

"Berisik lu pada awas gue mau ke kelas gue."

"Eh tar dulu,main pergi aja kita ini satu kelompok kan jadi lu itu bisa di bilang rekan satu tim sih." ucap Fathan yang bijaksana tapi kepalanya di tepok Zulian.

"Bego mana ada yang kayak gitu." ucap Zulian.

"Ada lah pea lu aja yang bego." balas Fathan.

"Lu yang bego." balas Zulian lagi.

"Gak,elu yang bego." balas Fathan yang nyolot.

Mereka mulai bertengkar masalah sepele dan Irham yang muak pergi meninggalkan mereka.

Namun saat menuruni tangga dia di hadang kelompok nya dan sekarang memiliki ketua yang baru yang katanya lebih kuat dari Irham.

"Oi jadi lu yang namanya Irham."

"Berisik lu awas gue mau lewat."

Orang berbadan besar itu menggenggam tangan Irham yang menggunakan penyangga kemudian melempar nya.

Irham sebenarnya tinggal ingin bertarung tapi karena sudah di hina dia melepaskan penyangga nya dan bersiap bertarung.

Tapi apa daya karena kondisi nya masih kena mental dia jadi gak fokus bertarung sehingga dia terpojok dan di saat-saat itu Fathan dan Zulian datang menghampiri nya.

"Yo tin-tin main kabur aja jadi gini kan lu." sapa Zulian.

"Heh!, lu semua main nya keroyokan ya"

"Loh anak orang kaya yang manja ini dah sakit kali ya?"

Fathan kemudian memukul orang itu dan langsung ambruk seketika tak sadar alias pingsan, dia kesal jika di panggil orkay atau semacam nya.

"Nah kalian udah liat kan kekuatan kita jadi sekarang kalau ada yang macem-macem sama murid di sini kalian akan kita hajar, hayo siapa yang mau di hajar?"

Zulian mengusir mereka dan Fathan mengulur kan tangan nya kepada Irham.

"Oi,lu bukan musuh kita sekarang lu itu rekan kita karena kita ini pengubah permata inget kan?"

Irham hanya tertawa kecil dan menerima uluran tangan itu dan di mulai lah era pengubah pertama

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang