Chapter 12

26 10 4
                                    

Bel yang paling di favorit kan oleh semua murid tidak lain tidak bukan adalah bel pulang sekolah.

Zulian terbangun dari tidur nya saat jam kosong tadi, melihat teman-teman mengemas buku kedalam tas dia juga melakukan hal serupa.

Di lorong bertemu dengan Aluna sang adik yang bersama teman akrab nya Maya, tentu sifat jail nya muncul segera dia mengendap lalu mengagetkan nya.

"BUAAA!!" serunya.

"Astaghfirullah, ih abang untung gak jatoh nih kue."tegur Aluna.

"Kue dari siapa tuh? dari cowok kah?" rayu Zulian.

"Enggak abang Jul, ini Maya yang masih Aluna kebetulan ibu bikin nya kebanyakan." jawab Maya.

"Oh gitu ya."

Zulian lalu melahap kue itu dalam satu suap dan hilang begitu saja membuat Aluna marah sambil menampar punggung nya sementara Maya hanya geleng-geleng.

Di depan gerbang Maya dan Aluna berpisah jadi sekarang Aluna bersama sang abang angkat nya.

Zulian bertanya kenapa dia bersama nya dan menahan nya untuk tidak pulang lebih dulu.

Tak lama mobil sedan datang menghampiri mereka berdua yang sedang asik menghitung semut, membuka pintu mobil dia keluar lalu mengagetkan Aluna dan Zulian.

Aluna pasti kaget sementara Zulian hanya memasang muka datar."ih ayah kenapa kayak abang sih." rajuk Aluna.

"Hehehe maaf,halo Zulian bagaimana kabar mu nak." sapa ayah Yuji.

"Ah halo ayah Jul baik-baik aja kok." jawab Zulian sambil melambaikan tangan.

Aluna pun menjelaskan kenapa dia menahan Zulian agar tidak pulang karena sekarang adalah hari ulang tahun nya dan dia ingin Zulian ikut ke perayaan kali ini.

Zulian awal nya tidak peduli dengan itu dan hendak pergi namun sang ayah menahan nya di bantu dengan Aluna yang memasang wajah imutnya.

Karena merasa kasihan pada adik kecil nya Zulian mau ikut tapi dia memberikan syarat pada mereka untuk mengajak teman nya dan juga hanya makan-makan keluarga saja.

Karena tau Zulian tidak suka hal yang terlalu meriah mereka mau menuruti nya dan segera lah mereka pergi menuju rumah Yuji.

Zulian menelpon beberapa teman nya untuk datang menghadiri acara ulang tahun Aluna dan tidak ada yang menolak satupun karena traktiran gratis walau mereka mampu sebenarnya.

Sampai di rumah yang besar nan mewah itu Zulian di sambut oleh ibu angkat nya yang berlari di kira ingin memeluk sang suami ternyata malah memeluk Zulian.

"Aduh anak bunda dah gede aja nih." ucap bunda Mina.

"Ehehe bunda liat itu ada yang patah hati." ujar Zulian menunjuk Yuji.

Sebelum masuk ke rumah Zulian melihat beberapa perubahan di halaman rumah itu seperti adanya pohon anggur dan lapangan olahraga.

"Bunda, kapan bunda bikin lapangan itu?"

"Oh itu di bikin baru sebulan masih baru lumayan buat kita main nanti."

Di dalam sudah ada beberapa teman Aluna yang datang lebih dulu dan melihat Zulian sinis.

Wajar saja karena mereka adalah orang elit yang tidak suka dengan orang rendah seperti Zulian.

Awal nya dia terlihat cuek dengan mereka sampai ada yang melempar nya dengan air dia masih bisa sabar.

Hingga sekelompok anak datang menghampiri nya."hei anak pungut berlagak juga lu dateng ke sini."

Zulian masih diam.

"Hei gue haus nih ambilin gue minuman gih."

Zulian masih diam.

"Woi lu budek ya cepet ambilin kita minuman." kali ini mereka sudah main fisik.

Hingga saat salah satu dari mereka memukul wajah nya Zulian membalas pukulan itu hingga dia terpental,tidak terima teman nya di pukul mereka mencoba menyerang secara bersamaan.

Namun dengan mudah di bantai oleh Zulian,orang-orang yang melihat tingkah Zulian mencemooh nya.

Karena tidak tahan dengan ocehan orang kaya Zulian mematahkan tangan salah satu orang yang dia tahan.

"Berisik!, orang kaya kayak kalian kenapa sih punya mulut yang gak didik hah?!"

"Apa lu bilang?, justru lu orang rendah yang gak tau diri mentang-mentang di angkat belagu lu"

"Bacot mereka yang angkat gua,gua gak minta di angkat ama mereka kenapa lu yang ngatur emang siapa lu,lu yang ngasih makan ama ngasih orang tua gua duit hah?"

Zulian melihat sekeliling."denger kalian orang kaya brengsek,kalau bukan karena orang tua gua lu semua itu hidup bahkan lebih rendah dari pemulung."

Mereka yang tidak senang mendengarnya melempari Zulian dengan berbagai benda.

Sebelum akhirnya teman-teman Zulian datang lalu melindungi nya.

"Woi apa-apaan ini." seru Fathan.

"Kenapa ini Jul kok lu di serang gini." sahut Rafiq.

"Orang kaya gak seneng gua ada di sini maka nya gua di lempari." bicara Zulian santai.

Lalu orang tua beserta Aluna yang datang membawa jamuan terkejut melihat Zulian yang sudah compang-camping sedang di kelilingi teman-teman nya.

"Ayah bunda Aluna ini sebab nya aku nolak kalo ada acara ultah." ucap Zulian dari jauh terdengar ke telinga mereka.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang