Chapter : Extra 2

38 9 2
                                    

Zulian tiba-tiba di telepon oleh ibunya yang mengatakan jika dia sedang ngidam dirinya dan sang pacar Yuna.

Karena ini demi kelangsungan bayi yang tengah di kandung Minna Zulian lantas pamit dan mengajak Yuna ikut bersama nya.

Oh iya sekarang kandungan Minna jalan empat bulan, perut nya sekarang sedang membesar.

Saat mendengar jika sang ibu tengah hamil anak kedua Aluna sangat gembira karena dia memang menginginkan adik sedari dulu.

Yuji sang suami juga sekarang lebih memperhatikan istri nya mulai dari kegiatan sampai hal-hal sepele.

Sampai di rumah sang ibu Zulian rupanya sudah di tunggu di halaman depan oleh Mina, segera dia menghampiri nya dan Salim padanya.

Minna yang keinginan nya terpenuhi langsung memeluk mereka berdua layak nya boneka."ah anak-anak bunda gemes banget ih." ucap Minna bahagia.

Zulian yang jijik dengan hal beginian pasrah sambil memasang wajah datar nya sementara Yuna berkebalikan.

Dia malah senang dan mengusap-usap perut Minna dan tertawa riang."ahahaha Tante liat deh muka nya Jul." tunjuk Yuna kepada Zulian.

"Ahahaha nak kamu kenapa kok datar gitu muka nya." Mina yang menoleh dan setuju dengan kata Yuna.

Zulian melepaskan pelukan ibunya."duh Bunda kalo ngidam yang normal lah jangan aku sama Yuna jijik tau."

Minna yang tidak peduli memeluk nya lagi dan menciumi kepalanya sampai dia merasa puas.

Yuna dan Zulian berada di rumah Yuji hingga malam hari karena Minna belum hilang nafsu ngidam nya.

Terpaksa mereka harus menginap di sana sampai besok pagi.

Di lain tempat.......

Marian menelepon Aiden dan memberitahu dia sudah mengambil alih daerah SMA Bumi dan SMA Langit.

Aiden tentu senang akan kinerja Marian dan menutup panggilan nya."dengan begini gue pasti bakal jadi orang terkuat." Aiden mengangkat preman yang sudah babak belur di buatnya.

Dia memukuli nya beberapa kali dan menghempaskan nya ke tumpukkan preman lain.

"Kira-kira SMA Permata itu bakal gampang di taklukkan gak ya?" Aiden bertanya-tanya sambil membakar rokok.

Dia kemudian melihat layar ponsel dan menelpon ketua aliansi peringkat ke empat.

Dia yang paling gila bahkan sampai di juluki Mad dog di penjara berbahaya.

Menghajar musuh nya tanpa ampun dengan ke berutalan nya,bahkan pernah membunuh beberapa orang.

"Baik tuan Aiden gue pastikan mereka bakal kalah atau bila perlu gue bunuh." ujar Rangga.

Besoknya.......

Di sekolah Fathan bersama teman-teman nya sedang bermain basket sampai keributan terjadi di halaman depan.

Rangga beserta pasukan nya datang menghampiri mereka."hihihi jadi ini ya sekolah yang berhasil ngalahin aliansi lain?"

Irham mencoba melawan nya namun salah satu anak buah Rangga menghantam nya menggunakan besi pipa tanpa ampun.

Hingga hampir mati namun Zulian dengan cepat menendang nya dan membawa Irham menjauh.

"Hei sialan dateng-dateng main hajar temen gua, mau mati kalian!?" Zulian menatap Rangga serius.

Rangga menghampiri Zulian dan mereka saling bertatapan."hah? ngomong apa lu?"

Kini si gila dan si kejam akan berhadapan, siapa yang akan menang di antara mereka.

Selanjutnya WEAK SCHOOL TRAGEDY II

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang