Chapter 22 : Sang Iblis 4

24 8 6
                                    

Kelompok Pengubah Permata tiba di SMA Batu Bara dan dari halaman depan mereka melihat murid-murid yang sudah tumbang.

Mereka semua terkejut dengan apa yang di lakukan Zulian benar-benar menyeramkan.

Santo mendengar suara pertarungan seseorang dan itu pasti teman mereka yang sedang melawan pemimpin SMA Batu Bara.

Dengan terburu-buru mereka memasuki lapangan sekolah tempat mereka berpijak sekarang dan melihat Zulian yang terluka sedang melawan tiga orang sekaligus.

Ammar melihat dua orang berbadan besar dari SMA Perkasa pun terkejut."wah gawat mereka berdua itu algojo nya SMA Perkasa."

Irham menoleh."kalo gini Jul bisa mati kita harus tolong dia." perintah nya.

Namun saat hendak membantu Fathan hanya diam tidak ikut membantu mengingat jika pertarungan Zulian di ganggu mereka bisa jadi musuh nya juga.

Delta menepis pikiran Fathan dan menyadarkan nya jika sekarang itu tidak penting dan mereka harus membantu Zulian tidak peduli jika dia marah sekalipun.

Fathan yang teryakin kan bersama para lelaki maju dan membantu Zulian yang dari tadi hanya menerima serangan mereka bertiga.

"Jul gua tau lu gak suka di ganggu tapi keadaan lu gak memungkinkan jadi kita bakal bantu." ujar Rafiq.

Namun Zulian yang tidak peduli malah menghantam mereka semua."berisik lu gua gak perlu bantuan."

Tak terima tindakan Zulian Fathan pun mencoba menyadarkan nya namun dia malah di tendang hingga tak sanggup berdiri lagi.

Lalu Zulian kembali berhadapan dengan dua algojo SMA Perkasa yang tertawa melihat Zulian yang masih mau melawan mereka dengan keadaan dia yang sekarang.

Digo yang sudah capek dengan Zulian langsung menghampiri nya dan menghantam nya berkali-kali sampai dia terlihat tumbang.

"Pada akhirnya apa yang lu perbuat itu sia-sia doang kasihan adik kecil lu sekarang pasti kecewa hahahaha."

Saat Digo dan dua algojo berniat menghabisi Fathan dkk Zulian kembali bangkit dan dengan cepat sudah mencekik salah satu algojo dan mencolok matanya.

Sang algojo berteriak kesakitan sambil berusaha melepaskan Zulian dari dirinya namun dia di hantam kepalanya hingga darah perlahan keluar dan dia di lumpuhkan.

Digo tentu terkejut kenapa orang yang sekarang berdiri dengan baju dengan bercak darah masih bisa bangun.

Dia memerintahkan algojo terakhir dan dia juga di tumbang kan dengan cara yang kejam dan kedua tangan nya di remuk kan oleh Zulian.

Sekarang dia berhadapan dengan Digo tanpa ada yang menggangu."hei sini lu".perintah Zulian.

Digo yang kesal berlari dengan tujuan menendang Zulian namun kaki nya berhasil di tangkap kemudian dihempas.

Tak menyia-nyiakan kesempatan Zulian dengan cepat menduduki nya lalu menghajar nya bertubi-tubi sampai tak sadar ada Bagas dan Farid yang tadi telah dia kalahkan membantu Digo dengan melayangkan benda keras ke kepala dan punggung nya.

Zulian yang makin tak terkendali menyerang mereka yang sudah lemah dan bahkan Farid dia hantam dengan benda yang dia bawa sampai hancur.

Digo yang masih mempunyai tenaga kembali menyerang Zulian dan Zulian juga membalas hal yang sama.

"Sial sial sial kenapa lu gak mati aja HAH!" jengkel Digo.

Digo memberikan pukulan di wajah Zulian namun Zulian menahan dan mencekik lehernya.

Digo di banting lalu di pukuli berkali-kali hingga terlihat tak sanggup lagi bertarung.

Teman-teman nya yang tidak kuat melihat ini kemudian bersama-sama mencoba menghentikan Zulian.

Namun hasilnya tetap saja mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

"Jul berhenti udah cukup kasihan mereka." ujar Delta yang menangis.

"Iya Jul udah lu juga terluka parah, berhenti Jul." sahut Fathan.

Namun kemanusiaan Zulian sekarang berada di alang-alang dan sekarang dia meremukkan tangan kanan Digo yang dia pakai untuk melecehkan 'itu ya itu tau lah' Aluna yang sempat Zulian dengar dari Aluna.

Digo berteriak kesakitan dan murid cewek SMA Batu Bara yang melihat kekejaman Zulian kemudian mencaci nya.

"Dasar kejam lu gak punya hati." cewek satu.

"Iya dasar monster,gak kenal ampun." cewek dua.

Zulian yang mendengar ocehan mereka malah memukuli Digo dan hal menyeramkan nya adalah bahwa Zulian yang tadi terdiam kemudian tersenyum kecil lalu menjadi senyuman jahat.

Di sambung dengan tawa dia yang semakin lama semakin kencang.

Namun Yuna lah yang merasa paling kaget dengan Zulian yang sekarang karena dia tahu Zulian tidak seperti ini apalagi dia sering sekali mendapatkan perhatian dari dirinya.

Sang Iblis Zulian julukan dia yang sebenarnya namun dia sembunyikan dia ungkap di sini.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang