Chapter 8 : 3 Sri Kandi 2

46 10 1
                                    

Hari ini Dea di panggil OSIS untuk membantu mereka mengerjakan tugas-tugas laporan mereka.

Dan sekarang teman-teman nya yang lain sedang pergi menuju SMA Batu Bara untuk menyelidiki mereka.

Mereka di bagi menjadi empat kelompok dan masing-masing menyamar ada yang bertugas mengawasi dan ada yang bertugas masuk ke SMA mereka.

"Wah ini sekolah apa penjara ya?" ujar Zulian mendangak ke arah logo sekolah itu.

"Ayo masuk jangan lama-lama." perintah Fathan.

Zulian Fathan dan Tio masuk ke sana dan melihat murid-murid disana yang seenak nya dan sekolah yang tidak terurus sama sekali, seperti sekolah suzuran.

Mereka awal nya baik-baik saja sampai ada seorang yang menghampiri mereka dan mengajak mereka bertarung, Zulian yang awal nya tidak mau berkelahi di kata-katai membuat nya marah lalu memukul nya.

Itu memicu peperangan dan mereka segera kabur dari tempat itu."woi semua nya cepet naik kendaraan kalian kabur sekarang!" teriak Tio yang langsung di laksanakan mereka yang berjaga.

"Huh, bego lu Jul."

"Ya maaf abis dia ngeselin dah botak hidup lagi."

"Terus gimana kalian gak dapet apa-apa dari sana?" tanya Finna.

"Oh tentu aja dapet dong Tio mengatakan jika sekolah itu terjalin kontrak dengan sekolah lain jadi bakal susah buat kita membasmi mereka." ujar nya.

"Ya apapun itu kalau cuma satu sekolah kita masih bisa melawan sih toh sistem negeri sekarang udah bebas jadi gak perlu khawatir." sahut Ammar.

"Sekarang kita jangan kembali ke Permata dulu karena mereka pasti ngejar kita, kita harus berpencar ke tempat lain dulu." ucap Delta.

Mereka berpencar dan agar tidak bisa di kejar anak Batu Bara itu.

Sementara itu di SMA Batu Bara si botak yang tadi kena pukul mengoceh sendiri sampai di hampiri oleh pemimpin sekolah itu Digo bersama antek-antek nya Surya dan Bagas.

"Oi botak masa kena pukulan sekali aja lu ngoceh sih." ejek Bagas.

"Kalo kena satu pukulan aja lu gini jangan harap lu bakal ada di anggota kita." ujar Surya.

Digo pun menghampiri nya dan memukul perut nya,"lu itu kan kuat katanya jadi besok-besok gue mo liat lu gak banyak ngoceh dan habisi orang itu ngerti?" si botak mengangguk sambil menahan sakit di perut nya.

Mereka lalu meninggalkan botak dan Digo di hampiri para cewek nakal di sana dan mereka pergi ke tempat ena-ena buat pesta.

Dirasa sudah aman Delta menyuruh Rafiq kembali ke SMA Permata dan tak lupa ia menelpon yang lain untuk kembali juga.

Namun di tengah jalan mereka berhasil di temukan oleh anak SMA Batu Bara dan mereka hadang tentu nya.

"Waduh gawat nih kita di hadang Del." ucap Zulian santai.

"Kalo dah gini kita lawan aja deh toh mereka gak banyak juga jumlah nya."

"Ok ayo Fiq, Tan kita olahraga bentar." ucap Zulian.

Mereka keluar dari mobil dan Zulian menghitung jumlah mereka dan ada sekitar tiga puluh orang.

Delta keluar dari mobil juga dengan posisi siap bertarung namun."Del lu cewe loh yakin gak nyerahin ke kita aja?" kata Rafiq.

"Emang nya gue cewek lemah apa?, gue itu tiga Sri Kandi tau" ucap delta sombong.

"Woi SERANG MEREKA."

"Hehehe maju lu semua."

Mereka pun bertarung dan disini Delta memperlihatkan kemampuan nya dalam bertarung, dengan lincah dia mampu menghindar dan menyerang lawan nya.

Kekuatan utama dia ada pada serangan kaki jadi dia lebih banyak menendang, para cowok yang melihat Delta mampu melawan para berandalan terkejut dan mereka semakin terpacu untuk mengalahkan anak SMA Batu Bara.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang