Chapter 38 : The War : End

30 8 2
                                    

Fathan menuju puncak bangunan dan melihat Bara yang duduk menunggu nya tanpa banyak bicara Bara dan Fathan beradu tinju.

Setiap serangan mereka berkahir seri mereka menyerang secara bersamaan.

Sampai Zulian dan yang lainnya datang menyaksikan pertarungan mereka berdua.

Fathan melanjutkan serangan nya dan kali ini dia meleset dan menerima serangan telak Bara.

Namun dia tidak tergerak sedikit pun lalu membalas serangan Bara dan kali ini bara yang terdorong.

"Wah wah wah kuat juga lu ya."

"Bacot, terima ini." Fathan menghampiri nya lalu menendang perut nya namun Bara menahan lalu menyikut kaki Fathan.

Fathan berteriak dengan cepat Bara menyekap mulut nya dan membanting Fathan.

Menyerang nya saat musuh terjatuh adalah kesenangan Bara karena dia memiliki kelainan yaitu senang melihat orang yang tidak berdaya.

Ya itu sih banyak ya yang punya kelainan kayak gitu.lanjut Zulian mengingatkan Fathan untuk menggunakan kaki nya.

Fathan berhasil menghempaskan Bara lalu berdiri sambil menunggu Bara bangun, Fathan bukan tipe petarung yang seperti Bara ataupun yang lain dia bertarung dengan adil.

Seperti sekarang dia melawan Bara dengan sengit walau Bara jatuh dia menunggu nya bangun lalu melawan nya lagi.

Namun karena bodoh nya pemikiran itu Fathan malah di jatuhkan dan kali ini Bara seperti kesetanan dia menghantam kepala Fathan ke lantai berkali-kali.

Zulian dengan cepat menendang nya."hei kalo lu udah gitu sebaiknya lawan gua sini." Fathan yang pusing kembali bangkit dan masih bisa bertarung.

Namun Zulian melarang nya karena benturan itu jika terjadi lagi bisa saja Fathan geger otak.

Tapi karena sekarang adalah panggung dia Fathan mendorong Zulian dan kembali berhadapan dengan bara.

Sebelum bertarung Zulian menyarankan agar Fathan tidak menahan diri dan keluar kan seluruh kemampuan nya.

Mendengar itu Fathan bersemangat lalu saat bara menghampiri nya dia mengeluarkan tendangan sabit nya tepat di wajah Bara.

Sang Malaikat Maut bangkit dan Fathan bersemangat dan kembali menantang Bara.

Bara bangkit, menatap tajam Fathan dan dia juga mulai serius dengan menyerang Fathan bertubi-tubi tanpa henti.

Fathan juga tak mau kalah mereka akhirnya saling memberi serangan, suara hantaman tangan menjadi musik untuk mereka berdua.

Namun Fathan terkena serangan telak hingga hampir tumbang namun dia meraih rambut Bara dan menantang nya lagi.

Bara yang mencoba melepas genggaman Fathan malah di pukuli wajah nya dan ronde kedua di mulai dengan mereka saling menghantam wajah masing-masing.

"HAHHHHHH." Fathan berteriak.

"HUAHHHHH." Sibara tak mau kalah.

Pertarungan mereka berdua menumpahkan darah sampai Delta ingin melerai nya namun Zulian menghadang nya.

"Ini pertarungan penentu jadi lu diem aja."

Karena sudah muak Bara menghantam dada Fathan dan melepaskan diri.

Membawa tongkat bisbol dia hendak menghabisi nya namun Zulian menepis nya dan berniat bertarung dengan nya.

Fathan yang ingin berperan dalam pertempuran ini kembali bangkit dan meminta agar dirinya menyelesaikan pertarungan ini sendiri.

Karena melihat semangat Fathan Zulian kemudian mengambil tongkat bisbol Bara.

Pertarungan ronde ketiga sekaligus ronde terakhir Fathan menerjang Bara yang menahan nya.

Menyikut punggung nya dengan tangan dan menyikut perut nya dengan kaki nya.

Fathan yang bertahan kemudian membanting nya dan dengan cepat mengunci Bara dengan kekuatan kakinya.

Sekuat tenaga dia menahan Bara sembari dia memukuli wajah nya.

"Cepetan kalah Sibara." ucap Fathan jengkel.

Namun Bara masih punya kekuatan untuk mengangkat Fathan dan membalas nya.

Lepas dari genggaman Fathan Bara menantang Fathan beradu tinju.

Fathan tersenyum dan bangkit lalu mereka saling membalas serangan demi serangan.

Sampai akhirnya Fathan memberikan serangan terkahir nya dia mengepalkan tangan nya kuat-kuat dan memukuli Bara hingga dia tumbang.

"YOSHAAAA, GUA MENANG." teriak Fathan.

Dia berhasil mengalahkan Bara dengan susah payah dan dengan ini.

Kemenangan berada di tangan SMA Permata,mulai dari lapangan Aryan dan yang lain berhasil mengalahkan pasukan aliansi.

"YAHH MENANG, KITA MENANG." teriak nya bangga.

Rafiq dan Ammar yang berjalan meninggalkan Jake dan Juni menuju lapangan."wah seru banget ya Fiq."

"Seru tapi lu jangan gigit orang juga lah." tegur Rafiq.

Dan sekarang di puncak bangunan Fathan yang sempoyongan di tolong Zulian untuk berdiri.

"Kita menang Tan."

"Ya, kita menang dan bagi rokok dong." ucap Fathan dan dia merokok bersama Zulian.

Namun Bara yang diam-diam mengeluarkan pisau berniat membunuh Fathan namun Irham segera menendang tangan Bara.

Lalu Zulian juga berpartisipasi dengan menginjak telapak tangan nya berulang kali dan menyundut bara rokok ke hidung nya.

"Dasar dah kalah masih aja melawan gua lempar lu dari sini." ancam nya.

Mereka kembali menuju teman-teman mereka yang menunggu di bawah sorakan kemenangan terdengar samar-samar dan menjadi jelas ketika mereka turun ke lantai bawah.

"Lima aliansi udah kalah sisa empat lagi." ujar Zulian.

Delta kebingungan mendengar pernyataan Zulian dan bertanya."loh bukannya ada lima lagi ya?"

Zulian hanya merokok dan tidak menjawab pertanyaan nya sama sekali.

Membuat Delta kesal dan memukul kepalanya.

Sampai di sekolah nya mereka kembali bersorak atas kemenangan pertama mereka.

Sebagai sekolah terlemah ini adalah sebuah pencapaian luar biasa dan nanti kabar mengenai sekolah mereka yang mengalahkan lima aliansi sekaligus.

Membuat sekali mereka terkenal dan mungkin akan ada sekolah lain yang ingin membentuk aliansi dengan mereka.

Ini adalah awal mereka untuk menjadi lebih kuat lagi untuk menghadapi entah itu aliansi Red Eclipse atau sekolah lain.

Esoknya...........

Hari Senin tiba dan seperti biasa Fathan dan Santo selalu di hukum karena tidak mengikuti upacara.

Delta beserta yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat dua temannya yang di hukum.

Selesai dengan ucapara mereka tidak pergi ke kelas melainkan ke ruangan Black Crystal untuk merayakan kemenangan pertama mereka.

Fathan membuka pintu dan melihat OSIS yang menyambut mereka.

Lalu Zulian yang tertidur karena menunggu mereka di bangunkan oleh  suara riuh mereka yang bersenang-senang.

"Woi berisik gak liat orang lagi tidur apa?" seketika suasana menjadi sunyi.

Santo melempar kue tepat ke wajah Zulian yang nyawa nya masih berada di alang-alang.

Tersulut emosi dan mengejar Santo sampai ke seluruh sekolah.

Mereka tertawa melihat tingkah laku Zulian yang konyol dan sekali lagi mereka bersuka ria atas kemenangan mereka.

"Tunggu aja Red Eclipse kita semua pasti bakal ngalahin lu." ucap Fathan sambil melihat ke atas langit.

"Bacot lu, drama aja kayak sinetron." selak Zulian yang melempar kue ke wajah Fathan.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang