Chapter 19 : Sang Iblis 1

26 8 1
                                    

Zulian langsung pergi menuju rumah ayah nya karena sempat di telepon oleh Aluna yang mengucapkan selamat tinggal padanya.

Zulian tahu bahwa Aluna telah depresi berat dan berniat mengakhiri hidup nya dia sekarang khawatir dan setelah sampai langsung buru-buru menuju kamar Aluna.

Yuji dan Minna yang melihat Zulian tergesa-gesa kebingungan dan Zulian memberitahu jika Aluna berniat bunuh diri.

Mereka segera menuju kamar Aluna yang pintu nya di kunci, Zulian dan Yuji mendrobrak nya beberapa kali hingga terbuka dan melihat pergelangan tangan Aluna yang berceceran darah.

Yuji segera menelepon ambulan dan Zulian menghentikan pendarahan nya.

"Aluna hei bangun Aluna ini abang Aluna!" Zulian melihat Aluna yang tidak sadarkan diri.

Hingga ambulan tiba dan segera memberikan pertolongan pertama dan Aluna di angkut ke rumah sakit.

"Aluna kenapa kamu tiba-tiba begini sih nak " ujar Mina yang khawatir.

"Jul jelasin ke atau kenapa adek kamu bisa se nekat ini."

Zulian menceritakan apa yang dia dengar dari Maya dan membuat orang tua nya terkejut serta Minna yang menangis mendengar kejadian malang yang menimpa Aluna.

Beberapa jam kemudian Aluna tersadar melihat dirinya sekarang terbaring di ranjang pasien dia juga melihat infus yang terpasang di tangan nya.

Gagal untuk bunuh diri Aluna mencoba melepas infus nya namun Zulian yang terbangun segera menghentikan tindakan nya.

"Aluna apaansih kamu jangan begini yah." bujuk nya.

"Kenapa sih abang nyelametin aku biarin aja aku mati abang." racau Aluna.

"Hei dengerin abang kamu itu punya orang tua yang sayang sama kamu dan kamu itu pinter masa depan kami cerah Aluna." tegur Zulian.

Aluna menangis karena kejadian tragis nya."Aluna di lecehkan abang kalo Aluna hamil gimana bang."

Tangisan Aluna makin kuat dan Zulian juga menangis lalu karena lelah akhirnya Aluna tertidur.

Zulian dan orang tua nya keluar ruangan."ayah aku akan balas perbuatan mereka semua,mereka akan membayar atas Aluna yah." ujar kesal Zulian.

"Hei nak jangan begitu buat apa sih gak ada guna nya."

Mina menggenggam kedua tangan Zulian dan menasehati nya."bunda tau kamu marah besar tapi jangan ya, nanti kami bisa lebih parah dari adek mu."

Namun Zulian sudah gelap mata dan pergi meninggalkan orang tua nya.

"Tenang aja Aluna abang pasti akan bantai SMA Batu Bara sialan itu." gumam Zulian berjalan di lorong rumah sakit.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang