Chapter 20 : Sang Iblis 2

23 8 8
                                    

Aluna di jenguk Zulian yang bolos sekolah karena khawatir dengan mental adik nya yang masih kacau.

Bahkan saat di beri coklat favorit nya dia tidak bergeming sama sekali dan hanya menatap langit di jendela.

"Aluna hari ini abang mau perang coba Aluna sebutin siapa aja dan apa yang mereka lakukan ama Aluna." bicara Zulian sambil menggenggam tangan adiknya.

Mendengar itu Aluna akhirnya menoleh ke dirinya."Aluna di perkosa lima orang dan mereka orang terkuat di sana sama para cewek nya membully Aluna."

Zulian mengerti apa yang Aluna katakan dan itu menjadi bayaran mereka nanti.

"Yaudah kalo gitu Abang pamit dulu."

Zulian beranjak dari ranjang Aluna.

"Aluna jangan putus asa ya orang tua Aluna itu gak mau Aluna kayak gini dan abang juga mau Aluna sekolah dan raih peringkat pertama."

Aluna mulai memperhatikan Zulian.

"Karena Aluna beruntung terlahir dari keluarga yang sayang dan selalu menyayangi Aluna, jadi jangan lakukan hal aneh ya."akhir kata Zulian sambil tersenyum sebelum akhirnya pergi.

Aluna yang ternasehati merenungkan kata-kata abang nya dan menangis.

Pembalasan dimulai Zulian pergi seorang diri untuk menghabisi SMA Batu Bara dia tidak berniat untuk meminta bantuan kepada teman-teman nya apalagi OSIS yang sudah memberi pandangan buruk darinya.

Dia tiba di depan gerbang SMA tersebut yang langsung di hadang oleh beberapa murid yang langsung dia hantam hingga terkapar.

Sementara itu di SMA Permata Fathan bertanya kepada Delta kenapa Zulian tidak masuk hari ini.

Dari keterangan Delta Zulian tidak masuk karena menjaga adik nya dan dia juga bilang kepada Delta dan teman-teman nya.

"Terima kasih,sekarang giliran gua."begitu katanya.

"Eh dia bilang gitu?, cepet kita kumpul sama yang lain!" kata Fathan Panik.

"Loh emang kenapa Tan?"

"Dia pasti nyerang Batu Bara bego!!"

Mendengar itu mereka semua berpencar mencari teman-teman mereka lalu Fathan memberitahu mereka semua dan Yuna yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

"Apa si Jul solo lawan Batu Bara!?" ucap Irham.

"Nanti aja kaget nya ayo kita samperin Jul dia pasti bakal lepas kendali." ujar Fathan.

Mereka pun pergi menuju SMA Batu Bara dengan mengajak Yuna.

Zulian membantai para murid yang menghadang nya dengan satu pukulan mereka terhempas,terpental.

Di saat seperti ini si botak datang dengan sombong nya sambil membawa pasukan yang lebih banyak dan senjata pipa besi yang dia pegang.

"Hei,nyali lu bener-bener laki tapi lu bakal kalah disini HAHAHAHA."

"Berisik botak sialan." balas Zulian.

"Cih dasar belagu gua kasih tau ya,gua Adnan si botak yang bisa nahan seratus pukulan lemah lu itu." dengan bangga nya botak berkata seperti itu.

"LU SEMUA SERANG DIA!!!" teriak botak.

Zulian yang tersulut emosi dengan kata si botak yang mampu menahan seratus pukulan nya berlari lalu menggunakan teknik tendangan berputar.

Dengan cepat juga dia menyerang menggunakan kaki dan kuncian."eh dia bukan orang deh dia itu monster."

"Pasukan sebanyak itu dia masih bisa bantai."

Zulian selesai menghabisi para murid pasukan botak dan kemudian menghampiri nya, berjalan pelan dengan aura membunuh dia terus mendekat hingga botak memukul nya menggunakan pipa besi.

Namun Zulian sangat benci perkelahian menggunakan benda seperti itu langsung saja dia menendang pipa tersebut hingga hancur.

"Oi, tadi lu bilang bisa nahan seratus pukulan gua kan."

"A-ampun g-gue cuma becanda." botak gemetaran.

Zulian menarik kerah nya."satu." satu pukulan mendarat di wajah nya.

"Dua, tiga, empat, lima."

Botak yang merasakan pukulan Zulian yang berbeda memohon ampun dengan wajah memelas dengan air mata yang mengalir.

"Hei seperempat jumlah nya aja belum lu dah minta ampun?, brengsek" Zulian lanjut memukuli wajah di botak.

Bahkan sampai dia di keroyok oleh musuh nya dia tetap memukuli botak tanpa peduli keadaan nya sendiri.

"Oi Digo liat tuh bener-bener monster kan dia." tegur Surya.

"Bukan, dia bukan monster melainkan sesuatu yang lebih menyeramkan dari itu."

Mereka para orang terkuat melihat pemandangan dimana para antek-antek nya tumbang di lapangan sekolah mereka.

"Lima puluh." Zulian menghentikan pukulan nya karena melihat botak yang sudah tidak berdaya lagi lalu menghempaskan begitu saja.

Digo berteriak kepadanya."OI LU ITU ZULIAN SANG IBLIS KAN LAWAN KITA SEMUA YA!" ejek Digo.

"Berisik muka kuda." balas Zulian mengatai nya.

Suara nya memang pelan namun dapat tersampaikan dengan baik hingga bisa membuat Digo kesal dengan nya.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang