Chapter 31 : Deklarasi Perang 2 Selesai

16 7 3
                                    

Zulian mengangkat tangan nya dan memandang dia dengan tatapan malas.

"Hai, ada apa ya?"

Bara menghampiri nya begitu juga dengan Zulian sampai berpapasan Bara memukul perut nya hingga jatuh tersungkur.

"JUL!?, woi apa-apaan lu ini?" tanya Fathan.

Bara mengelus tangannya."cih jadi ini orang lemah ini ngalahin Digo?, pasti cuma bualan doang" kata nya sombong.

Fathan hendak menantang nya namun Bara tidak tertarik dan hendak pergi.

Namun."Hehehe bwuhahahaha, lu kira pukulan kayak gini doang bisa bikin gua pingsan?" ejek Zulian.

Bara berbalik dan satu pukulan keras menghantam wajah nya hingga dia hampir kehilangan kendali.

"Dateng-dateng gak jelas main nonjok orang aja, mau mati lu?" tanya Zulian malas.

Bara kembali bangkit dan memerintahkan orang bawaan nya bersiap bertempur begitu juga Fathan.

Tiga Sri Kandi dengan serius memandangi tiga perempuan yang melihat mereka dengan angkuh dari SMA putri malu.

Ammar, Santo, dan Rafiq berhadapan dengan masing-masing lawan mereka dari SMA Serigala.

Mateo bersiap menghadapi orang berbadan besar seperti dirinya, anak kelas sepuluh Aryan dan Erik memandangi dua orang laki-laki dari SMA Dinamit begitu juga Vico dan Ucup yang bersiap menghadapi pasangan SMA Dinamit.

Dan terkahir Irham berhadapan dengan orang sebelah kiri Bara lalu Zulian dengan orang sebelah kanan dan terakhir Fathan dengan Sibara itu sendiri.

Ketika keadaan sedang tegang-tegang nya Zulian malah menguap."huaa, ribut nya nanti aja ya gua dah ngantuk nih." ucap nya polos.

Membuat kelompok nya malu padahal sudah keren-keren nya berhadapan dengan lawan mereka.

"Ribut nya tiga hari lagi aja ya, tempat nya cari yang luas biar rame yang dateng ok?" Zulian menawarkan ide nya.

Fathan mengeplak nya."Jul bikin malu aja loh." ujar nya jengkel.

"Baiklah, jika itu mau kalian tiga hari lagi kita berperang dan tempat nya berada di SMA Perkasa ngerti?" Bara menerima tawaran Zulian.

Zulian tersenyum lebar."ok lah gua udah memberikan deklarasi perang jadi kalian siap-siap ya jangan lupa minum susu ibu biar kuat hehehe."

Mereka kemudian meninggalkan SMA Permata dan Zulian melambaikan tangan untuk kepergian mereka.

Delta memukul kepala Zulian."Jul lu bikin malu aja padahal udah keren loh tadi."

Zulian hanya tertawa lalu meninggalkan mereka ke ruangan OSIS untuk tidur.

Fathan menghela nafas lega."untung tadi mereka mau terima tawaran Ijul kalo enggak dah ribut bae."

Mereka setuju dengan kata Fathan dan melakukan rapat untuk perang tiga hari lagi di ruangan mereka.

Zulian yang tidur nyenyak juga ikut di seret untuk setidaknya mendengar arahan Fathan karena takut dia akan menyerang duluan.

"Pulang sekolah nanti kita langsung latih pasukan habis-habisan dan mati-matian." Irham mengusulkan ide.

Dea kemudian langsung memberikan pemberitahuan kepada murid-murid SMA Permata jika nanti sepulang sekolah mereka harus berlatih terlebih dahulu.

Santo mengangguk usulan Irham."bener kita sekalian latihan untuk hari ini sama besok."

Rapat mereka selesai dan ada satu orang yang bersuara."bang brando sebut nama ku Zulian bang." Zulian menonton streamer live di YouTube dan tidak mengikuti rapat.

Delta yang jengkel menendang nya hingga dia tersungkur.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang