Chapter 29 : Anggota baru 2 Selesai

18 7 2
                                    

Aryan berdiri berhadapan dengan Zulian."wah jadi kak Jul yang ngetes saya ya!?, mohon bantu-" tendangan melayang tepat di wajah nya hingga dia terpental.

"Cih, ternyata lemah ya? apa nya yang juara karate bakar aja piala lu sekalian ama sertifikat nya" ujar nya merendahkan Aryan.

Aluna yang kaget sama dengan kaget nya Maya menarik baju abangnya."abang apa-apaan sih kok dia di tendang gitu!?" tanya Aluna marah.

Zulian tidak menggubris nya melepaskan tangan Aluna dan menghampiri Aryan yang bangkit kembali.

"Kalo lu mau masuk Black Crystal tunjukkan kalo lu layak untuk itu sialan."

Aryan mengepalkan tangannya lalu melancarkan tinju yang di tangkis dengan mudahnya oleh Zulian dan bahkan Zulian mencengkram lalu bersiap mematahkan tangan nya.

Aryan kesakitan namun dia masih bisa berpikir dan melakukan serangan kaki, Zulian reflek melepaskan cengkraman nya dan mulai sedikit terkesan.

"Apa-apaan lu dateng-dateng main tendang dah gitu ngatain gua lagi dasar abang siscon." Aryan balik mengatai Zulian.

Zulian yang mendengar itu melotot padanya."kenapa kalo gua siscon hah? dasar gak tau adab main sentuh adik orang cowok mesum" tentu sang Iblis mengatai nya balik.

Pengetesan hanyalah kedok dari sebuah pertarungan bagi Zulian yang bertarung sengit dengan Aryan namun Aryan lah yang terus menerima serangan.

Sampai di titik Aryan tidak bisa menang melawan Zulian Aluna menyemangati nya dan membuat nya bersemangat ya seperti di drama.

Dia melancarkan serangan pamungkas nya pukulan beruntun dengan mengumpulkan energi di kepalan tangan nya.

"Oi oi ternyata lu cukup kuat ya, tapi ini aja belum cukup." Zulian yang menahan kemudian menghindari serangan Aryan dengan mudah dan memberikan pukulan yang melebihi itu.

Pukulan itu membuat Aryan tumbang bahkan bisa di bilang dia tidak sadar."segini doang ya?, kalo gitu jangan harap masuk kelompok kekanak-kanakan itu Aryan" baru selangkah dia berjalan.

Tangan Aryan menggenggam nya namun dia dalam keadaan tidak sadar  lalu memberikan serangan akhir berupa pukulan yang mampu membuat Zulian terdorong.

"Gua masih sanggup lawan lu sialan." ujar Aryan.

Zulian sebenarnya ingin meladeni Aryan namun Aluna menghentikan nya dan memohon pada nya agar berhenti.

Karena Zulian sangat sayang pada adik nya dia menuruti itu dan menghampiri Aryan yang mulai tersadar.

"Lu ternyata punya tekad juga ya, pukulan itu baru pertama kali nya gua terima dan gua kagum jadi besok dateng ke ruangan kita ngerti?" Zulian menepuk bahu Aryan lalu mengajak Aluna dan Maya pulang.

Aryan yang mendengar itu terkaget dan tak percaya dia bisa membuat Zulian kagum dan dia melihat Zulian yang berjalan meninggalkan dirinya dengan Aluna yang menatap nya.

Lalu memberikan selamat tinggal pada nya.

Tes Aryan selesai dan sekarang Fathan berhadapan dengan Mateo anak kelas dua belas dengan tinggi seratus sembilan puluh tujuh sentimeter.

Fathan mencoba mengajak nya namun Mateo tidak peduli dengan ajakan itu dan dia tidak tertarik dengan urusan mereka.

Fathan tidak menyerah begitu saja."kak ini demi kebaikan sekolah jadi saya mohon kerja samanya." tegas nya.

Mateo tetap tidak menggubris perkataan Fathan dan melangkah pergi dari hadapan Fathan.

Merasa tidak ada pilihan lain Fathan menyerang nya dari belakang yang membuat Mateo berbalik dan melototi nya.

"Hei gue gak suka orang yang main belakang kayak gitu brengsek." Mateo meletakkan tas nya.

Akhirnya duel mereka tidak terelakkan mereka sama-sama memberikan serangan dan sama-sama menerima setiap serangan.

"Kenapa lu bersih keras sampe mau berantem gini hah!?"

"Saya liat profil kakak dan itu bisa membantu kita untuk bisa mengalahkan aliansi kak." ujar Fathan.

"Dasar bocah ingusan gue akhiri disini."

Mateo memeluk Fathan dan membanting nya berulang kali sampai dia mengira Fathan sudah tidak bisa berdiri dia berniat pergi.

Namun karena Fathan salah satu pemeran utama dalam cerita ini dan tidak adil jika tidak mendapatkan buff dari penulis.

Dia pun bangkit dengan mata yang kali ini terlihat serius untuk mengalahkan Mateo sang raksasa pemalu.

Fathan berjalan menuju Mateo."huh sudah lama kayak nya gue gak serius kayak gini kak Mateo kalo lu kalah lu bakal masuk kelompok gue setuju?"

"Coba aja sini bocah." tantang Mateo.

Mateo adalah tipe petarung yang suka menangkap lawan nya dan Fathan tau saat tangan Mateo yang ingin meraih dirinya.

Namun dia balik menangkap tangan Mateo lalu melempar nya,membuat Mateo terkejut dengan perubahan drastis bocah itu.

Fathan sang malaikat maut beraksi dengan fokus melihat arah serangan lawan membaca serangan lawan lalu menyerang nya tanpa ampun.

Tapi berbeda dengan kawan nya Fathan masih mempunyai hati nurani jadi dia membatasi serangan nya.

Julukan malaikat maut itu di berikan karena serangan andalan Fathan yang berupa tendangan sabit yang menyerupai ayunan sabit malaikat maut.

Yang sekarang dia lakukan kepada Mateo yang menahan nya dan ini membuat Fathan terkejut.

Baru kali ini tendangan andalan nya bisa di tahan oleh orang berbadan tinggi yang menahan nya sambil gemetar.

"Wah tendangan lu boleh juga ya." puji Mateo.

"Reflek kakak juga boleh nih." balas Fathan memuji Mateo.

Karena merasa harus mengakhiri pertarungan ini Fathan melakukan tendangan nya sekali lagi dan sekarang berhasil membuat Mateo terbentur pintu kelas hingga hancur.

Akhirnya kata Fathan lalu dia menghampiri Mateo yang sudah lemas dan menjulurkan tangannya.

Mateo teringat dengan teman nya yang juga pernah mengalahkan nya dan memotivasi nya namun sayang teman nya meninggal karena di keroyok oleh anak SMA.

"Kak maaf ya saya kelewatan hehe."

Mateo menghela nafas."dasar bocah ok lah gue mau gabung kelompok lu itu." Mateo menerima tangan Fathan.

Lalu setelahnya Fathan berbicara sendiri tentang pencapaian nya yang berhasil merekrut Mateo.

Mateo yang melihat dia berjalan tersenyum lalu pergi.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang