Chapter 17 : penyerangan 2

23 8 1
                                    

Dengan keadaan malu botak yang datang ke tongkrongan nya dan melihat sang pemimpin bersama para orang terkuat nya yang sekarang bertambah dua yaitu Farid dan Gilang yang baru saja keluar dari penjara beberapa Minggu lalu.

Digo yang melihat nya dengan beberapa luka lebam mengajak nya duduk dan mempersilahkan nya.

Botak yang tidak tahu apa maksud Digo hanya menuruti nya tanpa tahu jika dia akan di peras uang nya, karena berasal dari keluarga kaya tapi kurang perhatian botak akhirnya bergaul dengan Digo.

"Ya botak ini temen-temen gue yang baru aja keluar penjara Farid sama Gilang."

"Ha-halo gue botak." sapa nya takut.

"Santai aja lah, gue Farid ini Gilang."

Karena hari ini mereka merayakan keluar nya dua berandal Digo memanfaatkan botak untuk membeli makanan dan rokok.

"Karena semua dah kumpul gue mau kita semua besok berkunjung ke Permata kita acak-acak sekolah nya." ujar Digo.

"Ok go gue juga kesel karena beberapa murid dari kita di basmi di kandang mereka gue gak terima."btutur Surya.

Baiklah sudah di putuskan mereka akan menyerang SMA Permata besok.

Hari Senin dan sekarang jadwal upacara bendera murid-murid SMA Permata berbaris dan berjalan dengan lancar hingga selesai.

Fathan dan Santo yang malas mengikuti upacara itu di hukum karena ketahuan membolos.

Mereka di hukum menghadap bendera sampai jam istirahat."duh kenapa sampe jam istirahat sih." ujar Fathan mengeluh.

"Kita kan sering banget bolos upacara jadi wajar Tan."

Hingga jam delapan mereka tak sadar ada sekelompok orang yang datang ke sekolah mereka.

Digo beserta orang terkuat nya datang dan murid-murid yang melihat mereka ketakutan karena kedatangan pemimpin nya Batu Bara.

Sampai di salah satu kelas Digo beserta pasukannya segera mengacak kelas tersebut, sampai kekacauan ini terdengar oleh Aluna dan Maya yang tak sengaja lewat.

Segera Aluna memisahkan Digo tapi karena tidak suka di perintah oleh gadis kecil Digo menamparnya.

Aluna yang tidak takut menampar nya balik membuat Digo semakin emosi dan hendak menghantam nya menggunakan tongkat bisbol.

Namun serangan nya di tahan Fathan dan bersamaan para laki-laki juga datang menghadang pasukan Digo.

"Hei, berani nya ama cewek lu dasar pengecut."

"Kak Fathan gak papa?"

"Gak papa sekarang Aluna ama Maya pergi aja ya."

Fathan langsung di serang dengan keras hingga tongkat itu terbelah tapi dia masih baik-baik saja.

Digo pun tertarik lalu mereka bertarung sengit hingga Digo kelelahan begitu pula dengan pasukan nya.

Fathan yang masih ingin menyerang di hentikan oleh Digo yang menunjukkan ponsel nya."eits, lihat gue ada pertemuan jadi kita sudahi besok baru kita lanjutin, ayo pergi."

Mereka pergi dari SMA Permata dan melihat Aluna yang berada di kelas X-A dan menargetkan kelas tersebut.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang