Chapter 10 : 3 Sri Kandi 4

30 10 2
                                    

Selesai dengan kroco yang cukup menyulitkan mereka kembali pada malam hari ke sekolah yang masih terang dan memberi laporan mereka.

Raihan cukup puas dengan kinerja mereka, baru seminggu pindah dan sudah menyelesaikan tugas walau ada halangan yang menyebalkan.

Mereka di bubarkan dan tiga Sri Kandi pulang bersama.Namun Dea menyadari pin bunga nya hilang begitu juga Fitri.

Delta teringat saat dia tidak sengaja merobek baju mereka berdua dan segera meminta maaf tapi Dea menepis itu.

Dia sudah capek karena kebiasaan Delta yang selalu saja mencengkram asal saat keadaan genting Delta juga tak mau kalah dia malah mengungkit Dea yang paling lemah di antara Sri Kandi lain.

Pertengkaran hebat tidak bisa terhindarkan para anak laki-laki segera memisahkan mereka yang hampir jambak-jambakan seperti anak cewek yang memperebutkan satu cowok.

"Hei, udah dong Dea Delta." ucap Fitri coba menenangkan mereka.

Delta yang masih emosi menepisnya."diem lu Fit jangan ikut campur." ketusnya.

Akhirnya mereka berpisah, Delta pulang sendiri sementara Dea di temani Fitri.

"Duh dasar anak cewek kalo ribut lebih serem dari anak cowok." ucap Zulian.

Santo dan Ammar mengangguk setuju dengan perkataan Zulian barusan.

Di mobil Delta mendengkus dengan apa yang Dea katakan tadi."emang apa salah gue kan gak sengaja lagi emang pin itu penting banget apa?"

Sampai di rumah dia segera menyapa kedua orang tua nya lalu mandi untuk menenangkan dirinya.

Disaat seperti itu dia teringat saat masih SMP bertemu dengan Dea dan Fitri yang menjadi teman pertama nya.

Dia juga teringat saat mereka di beri pin bunga itu bagi Delta itu hanya benda tak berguna karena dia sudah mendapatkan banyak sekali hal seperti itu.

Masih kesal dia merendam kan kepalanya kedalam bathub.

Dea yang kesal dengan pernyataan Delta bahwa dia yang terlemah teringat saat dia menyelamatkan Delta saat ada gempa sehingga membuat dia cedera yang membuat dia tak bisa mengikuti kompetisi silat.

Esok nya......

Delta berpapasan dengan Dea dan mereka saling cuek satu sama lain, Zulian dan Fathan yang melihat mereka dari jauh hanya mengosipi mereka.

"Dasar sekarang cuek nanti liat aja ada suatu peristiwa yang membuat mereka baikan kayak difilm." ucap Zulian sambil menyedot es.

"Udah ayo balik ke tempat nongkrong kita." ajak Fathan.

Fitri yang melihat Dea masih memasang wajah masam berinisiatif untuk pergi ke kelas Delta untuk mengajak nya berbaikan.

Dia bertemu Fathan dan Zulian dan bertanya dimana Delta,Zulian menjawab dia ada di kelas sekarang.

Fitri bergegas dan tepat Delta juga sedang masam."Delta." panggil nya takut.

Delta yang melihat Fitri di depan pintu kelas nya yang ketakutan menghampiri nya.

"Ada apa hah? Mau ngajak gue baikan?" teka nya.

"Eh kok tau aja Delta dukun ya hahaha."

Delta tidak bergeming sedikitpun dan kembali ke tempat duduk nya tapi Fitri menahan nya dan mengajak nya berbicara empat mata.

Delta pun mau menuruti permintaan Fitri lalu Fitri bercerita tentang pin bunga itu.

Dea dan dirinya berasal dari keluarga kurang mampu dan berkat kepintaran mereka berdua mendapat beasiswa untuk bisa masuk ke SMP favorit yaitu SMP Bunga.

Mereka berdua awalnya terus di omongin dan di jelek-jelekan oleh anak-anak elit di sana tapi tidak peduli dengan itu mereka fokus mengejar nilai dan prestasi.

Sampa bertemu dengan Delta yang baru pindah dan sejak saat itu mereka mempunyai pelindung dari anak-anak elit yang tidak suka orang miskin seperti mereka.

Sampai akhirnya mereka bertiga berhasil mendapat pin Bunga yang sedari dulu Dea incar sebagai hasil nya selama di SMP Bunga.

Betapa berharganya pin kecil itu baginya yang berasal dari keluarga miskin.

Tersentuh mendengar cerita barusan Delta mengajak Fitri ke kelas Dea untuk meminta maaf dan berbaikan.

Zulian yang menguping menangis terharu sementara Fathan hanya menepuk jidat melihat tingkah laku teman nya.

Sampai di kelas Dea Fitri mengajak nya keluar dan saat Dea keluar ada Delta yang menunggu nya.

Dea yang masih muak segera masuk tapi sama seperti Fitri Delta meminta maaf dan menyadari kesalahannya tapi Dea masih belum bisa menerima itu.

Dia mengusir mereka berdua membuat Delta berkecil hati,hanya satu yang terlintas di pikiran nya mencari pin itu di tempat mereka bertarung melawan SMA Batu Bara kemarin.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang