Chapter 34 : The War 3

18 8 3
                                    

Sekarang kita fokus ke para perempuan yakni tiga Sri Kandi yang berhadapan dengan tiga perempuan dari SMA Putri Malu.

Yang sekarang sedang berada di ruang seni."waw kalian hebat juga ya bisa ngalahin beberapa anak yang menjaga." ujar Jessica.

Seorang perempuan yang mengemut permen melihat Fitri."tapi kalian bakal kalah disini." ucap nya pelan.

Delta memasang wajah sombong."oh gitu? Kita liat aja nanti siapa yang kalah,kalian siap." ucap Delta saat teman nya menghampiri dia.

Citra sang pemimpin SMA Putri Malu maju."pede banget lo ya?, belum tau kita ini Trinity Goddess hah?" ucap nya sombong.

"Oh kalo lu itu kita ini tiga Sri Kandi tau." balas Dea.

Mereka akhirnya duel satu lawan satu, Fitri melawan Alice si gadis nolep, Jessica melawan Dea dan Citra melawan Delta.

Mereka sama-sama imbang namun ada perbedaan dia antara nya yaitu jika Sri Kandi memiliki kecepatan sementara Trinity Goddess mempunyai kekuatan.

Jadi walaupun sama-sama memiliki keunggulan terkadang dari pihak Citra kesulitan untuk mengimbangi kecepatan dan begitu pula pihak Delta yang terkena dampak serangan mereka.

Fitri terpojok oleh Alice dan di hantam oleh angklung hingga hancur."duh kamu lemah ya, udah gitu ragu-ragu lagi."ujar Alice lalu menamparnya.

Dea yang melihat Fitri di pojokkan segera membantu nya dan menendang Alice.

"Fitri,jangan ragu-ragu kalo lu masih ragu-ragu kita gak bakalan menang." ucap Delta menyemangati Fitri.

Dia di bantu Dea berdiri dan menghadapi Alice kembali.

Fitri itu sebenarnya tidak ingin bertarung makanya dia selalu menerima serangan dan bertahan.

Namun jika dia terus-menerus seperti itu yang ada dia hanya menjadi beban untuk kedua teman nya.

Dia di yakinkan Dea di semangati Delta dan mengingat momen kebersamaan mereka dengan teman baru nya.

Termotivasi Fitri mengerahkan tinju yang membuat Alice terpental hingga menabrak jendela dan hancur.

Jessica dan Citra terkejut melihat Alice yang di hajar hingga seperti itu.

Fitri tak menyia-nyiakan kesempatan ini dia bertindak seperti Zulian.menduduki Alice dan menghajar nya bertubi-tubi."ALICE." teriak Citra.

"Gue udah lelah menghabisi berandal yang menghadang tadi,sekarang waktunya istirahat." Fitri menghajar tepat di wajah Alice hingga berdarah.

Alice di kalahkan oleh Fitri yang kelelahan dan beristirahat di samping nya.

Tersisa Delta dan Dea yang sudah lelah dan di penuhi luka lebam akibat serangan Citra dan Jessica.

"De gimana nih kalo kita bertahan terus yang ada kita kalah."

Dea fokus memperhatikan Jessica."tapi mereka pasti ada celah dan kita unggul di kecepatan Del jadi kita cari timing yang tepat." ujar Dea.

Jessica menyerang Dea, dengan cepat dia menghindar dan melihat bagian perut Jessica yang terbuka lebar.

Tentu dia langsung menendang nya hingga Jessica berlutut sambil menahan rasa sakit itu.

Dea mengambil stik drum dan menghantam wajah Jessica dengan benda itu.

Tak mau kalah Jessica menangkap Dea lalu membanting nya dan melakukan hal yang sama dengan Fitri.

Dan kali ini dia menggunakan knuckle agar Dea lebih cepat kalah,Dea yang menahan serangan nya berpikir cara untuk keluar dari belenggu Jessica.

Dia teringat saat Santo memperagakan gerakan saat di belenggu lawan Santo mengunci leher lawan dan menghantam nya ke tanah sembari mengunci kaki lawan.

Dea akhirnya melakukan gerakan itu namun Jessica terlalu kuat untuk di jatuhkan.

Masih bisa untuk menyerang dengan satu tangan Jessica menyerang nya,Dea sudah tidak kuat lagi namun melihat Fitri yang bisa mengalahkan Alice.

Dia terbangkit kan dan menguatkan kuncian nya hingga Jessica menghantam lantai dengan keras lalu Dea berusaha membuat Jessica pingsan sembari menendang nya.

Berhasil Dea mengalahkan Jessica dan bergabung bersama Fitri melihat pertarungan akhir Delta.

Delta terus-menerus di serang oleh Citra yang tidak ada celah untuk dia menghindar.

Sesekali Dea dan Fitri memberinya bantuan namun itu tidak berhasil yang ada Citra terus semakin mengganas.

Delta berpikir keras bagaimana cara nya untuk setidaknya memberi wajah Citra bekas kepalan tangan nya.

Wajah Citra yang marah terlihat buruk dan Delta teringat perkataan Zulian jika provokasi lawan itu juga bisa membantu.

Ia pun memerintahkan Dea membawa cermin di sudut ruangan dan Delta memulai aksinya.

"Hei daritadi bak-bik-buk sampe gak sadar muka lu hancur gitu liat nih."

Delta memperlihatkan cermin pada Citra yang bodoh nya dia menotice nya Delta mendekat perlahan.

"Duh make up gue luntur kan ini semua gara-gara lu tau-"

"Halo." Delta menyapa nya dan menghantamkan cermin tepat di atas kepala Citra.

Pusing akibat hantaman cermin Citra melihat Delta ada dua dan tiga dia kebingungan melawan nya.

Dengan ini Delta dengan mudah membalas nya melancarkan serangan menyakitkan bahkan dia juga menggunakan benda di sekitar nya hingga Citra tumbang.

Kemenangan Sri Kandi melawan petinggi SMA Putri Malu membuat mereka bangga lalu pergi dari ruang seni.

Dan melihat pertempuran dengan gemuruh nya.

WEAK SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang