Assalamu'alaikum
Happy Reading
.
.
.
.Matahari bersinar dengan cerah di pagi yang cerah pula. Apalagi dengan pasangan baru ini. Mereka mengambil cuti untuk beberapa hari ke depan, Alisha yang cuti kuliah dan Zaidan cuti dari pekerjaannya sebagai dokter bedah di rumah sakit milik Papa Zaki, Papanya. Untuk menikmati hari cuti, mereka menghabiskannya dengan berkebun di halaman belakang rumah mereka. Halaman disana lumayan luas, jadi mereka memutuskan untuk menanam beberapa sayuran dan tumbuhan hias.
Meskipun berdua, mereka tetap berbagi tugas. Zaidan yang menanam dan Alisha bagian menyiram. Atas perintah Zaidan yang katanya 'Nanti tangan kamu kotor nyentuh tanah'.
"Astagfirullah" kaget Zaidan melihat hewan yang bergelinjang di tanah. Asal kalian tahu, meskipun Zaidan ini LAKIK tapi dia itu takut terhadap hewan yang bernama cacing. Lebih tepatnya sih geli aja katanya.
"Kenapa kak?" Tanya Alisha ketika mendengar Zaidan beristighfar.
"Gak." Sahut Zaidan berbohong. Kalau dia bilang yang sebenarnya, nanti bagaimana respon Alisha bisa-bisa dia ditertawakan. Tidak mau pusing, Alisha pun mengangguk pelan dan melanjutkan kegiatannya.
Baru saja Zaidan menghela nafas lega saat melihat cacingnya sudah tidak ada, dia dikagetkan lagi dengan cacing yang tiba-tiba datang, bukan hanya satu tapi 3 sekaligus. "Ya Allah" pekiknya tertahan takut Alisha mendengarnya. Saking kagetnya, tangannya refleks melempar sekrup kecil yang ia gunakan.
Karena takut ada cacing yang tiba-tiba muncul lagi, dia pun berpindah tempat. Alisha menatap bingung Zaidan. Karena penasaran, dia pun berjalan menuju tempat tadi Zaidan. Dia memperhatikan tanahnya, perasaan gak ada yang salah, dia hanya mendapatkan cacing di atas tanah. Dia pun memutar otaknya. Apa iya Zaidan takut cacing? Gak mungkin banget. Begitu pikirnya.
Terlanjur kepo, dia pun mengambil salah satu cacing di sana kemudian berjalan mendekati Zaidan.
"Kak ini apa?" Tanyanya iseng.
Zaidan pun mengalihkan pandangannya dan seketika matanya melotot ketika melihat hewan menggelikan yang sedang dipegang oleh Alisha. "Buang Sha."
Tapi Alisha tidak menghiraukannya, dia semakin mendekati Zaidan dengan tersenyum jahil. Ternyata benar dugaannya. "Cacing ini lucu loh kak, lihat deh." Alisha memainkan cacing tersebut dengan menggunakan kedua tangannya.
"Astagfirullah Sha, buang" Namun Alisha tetap mendekatinya. Dia bingung, meskipun Zaidan ini sedang takut, tapi kok mukanya tetap datar.
"Enggak kak ih, ini lucu tau." Kukuh Alisha dia pun mendekatkan cacing tersebut ke arah muka Zaidan.
"Lisha." Ucap Zaidan dengan suara beratnya memberi peringatan. Bukannya takut, Alisha malah semakin memainkannya.
Zaidan yang geram pun segera mengambil cacing tersebut dan langsung membuangnya meskipun dia harus menahan geli saat tangannya bersentuhan dengan tubuh licin cacing.
"Itu bukan mainan." Alisha menatap cengo Zaidan yang melanjutkan lagi pekerjaannya.
"Bilang aja Kak Zai takut 'kan?" Tudingnya tepat sasaran.
"Gak."
"Tapi kok dibuang? Kalau enggak takut coba tangkap lagi cacingnya." Tantang Alisha. Zaidan yang mendengarnya pun tersenyum miring.
"Nantangin hm?" Tanyanya dengan suara rendahnya membuat Alisha seketika merinding.
Zaidan pun mendekatkan dirinya dengan Alisha. Lihatlah sekarang wajah Alisha menjadi sangat menggemaskan dengan ekspresi takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN | my cool husband
RomanceTentang kehidupan dua insan yang disatukan dalam ikatan pernikahan atas dasar Perjodohan orang tua mereka. Zaidan yang dingin dan Alisha yang periang. Zaidan Raes El-Fatih. Seorang dokter muda berusia 23 tahun. Parasnya yang sangat tampan dan sifat...