Assalamu'alaikum
Happy Reading
.
.
.
.Hari ini adalah hari yang sangat Bad bagi Alisha, tidak ada senyuman yang biasa ia tunjukkan. Berjalan lesu menuju parkiran kampusnya, hanya sendiri tanpa Vina, karena Alisha sendiri yang menyuruh Vina pulang duluan. Vina pun sebenarnya tidak ingin meninggalkan Alisha, tapi karena Alisha yang terus menyuruhnya untuk duluan saja, dengan berat hati dia pun menurutinya.
Alisha mendapati mobil yang baginya sangat tidak asing, namun bukannya menghampiri, Alisha malah menghindari mobil tersebut. Dengan langkah cepatnya, ia berjalan menuju halte bus yang lumayan jauh dari kampusnya.
Sedangkan pemilik mobil tersebut, ia menatap heran istrinya yang seperti menghindar. Melajukan mobilnya, kemudian memberhentikan mobilnya tepat di halte bus. Dari kaca dalam, ia dapat melihat istrinya itu sedang melamum. Ia pun membuka pintu mobilnya kemudian menghampirinya.
"Assalamu'alaikum, Sha."
"Wa'alaikumsalam." Jawab Alisha pelan mendongkan kepalanya, namun dengan cepat dia mengalihkan pandangannya. Alisha buru-buru masuk ke dalam bus yang kebetulan sedang berhenti. Baru saja menginjakan kakinya, Zaidan langsung mengangkat tubuh istrinya menjauh dari bus dan membiarkan bus itu pergi saja.
Zaidan mendudukan Alisha di bangku halte yang tadi ditempatinya. Ia berjongkok di hadapan istrinya yang sedang menunduk. Tangannya terulur menangkup wajah murung Alisha.
"Maaf." Ujar Zaidan, dia merasa bersalah kepada istrinya ini. Karena dia baru pulang dari rumah sakit, dan tidak menghubungi istrinya semalam, karena jadwalnya benar-benar padat sekali. Bahkan sekarang pun ia masih menggunakan pakaian kemarin. Meskipun dia merasa sangat lelah, namun ia menyempatkan dirinya untuk menjemput istrinya.
Alisha sama sekali tidak menatap Zaidan, justru ia mengalihkan pandangannya ke segala arah.
"Hey, lihat saya." Alisha tidak mengiraukannya. Mengebuskan nafas pelan, ternyata banyak orang yang memperhatikan dirinya dan juga istrinya. Namun kebanyakan yang memperhatikan istrinya, siapa lagi kalau bukan para buaya, membuat Zaidan ingin memutilasi mereka yang berani-beraninya menatap wajah istrinya dengan intens.
Dengan enteng, ia menggendong Alisha ala Bridal style menuju mobilnya. Alisha sama sekali tidak memberikan reaksi apapun. Biasanya Alisha akan refleks mengalungkan tangannya ke leher Zaidan dan juga menulusupkan wajahnya di dada bidang Zaidan, namun kali ini tidak, Alisha hanya diam saja.
Sepanjang jalan pun, hanya ada keheningan. Zaidan benar-benar merasa bersalah sekarang. Ia menghentikan mobilnya karena kini sudah sampai di rumah mereka.
Dilihat ke sampingnya, Alisha hanya diam menatap lurus. Zaidan pun terlebih dahulu turun, kemudian memutari mobilnya dan membuka pintu mobil untuk mempersilahkan istrinya agar turun. Tidak melihat pergerakannya, Zaidan pun langsung menggendongnya seperti tadi.
Zaidan mendudukan dirinya di sofa ruang tengah dengan Alisha yang berada di pangkuannya. Dengan lembut, Zaidan melepaskan tas yang dipakai oleh Alisha. Menangkup dan mengecup permukaan wajah Alisha, Zaidan pun menatap dalam matanya.
"Sha, Maaf saya tidak menghubungi kamu semalam." Ucap Zaidan yang tidak mendapatkan respon apapun dari Alisha.
"Maaf."
Bukan, bukan itu alasannya, Alisha pun menggeleng pelan dengan kepala tertunduk. "Kak Zai gak salah kok." Ucapnya pelan.
"Terus kenapa hm?" Tanya Zaidan dengan melepaskan hijab pasmina dan ciput yang dikenakan oleh istrinya hingga terpampanglah rambut Alisha yang terikat.
"K-kak Zai."
Mengelus lembut pipi Alisha, Zaidan pun tersenyum simpul. "Iya, kenapa? Bilang saja."
"Janji Kak Zai jangan marah." Ucap Alisha dengan menjulurkan jari kelingkingnya. Dengan geli, Zaidan pun menautkan jari kelingkinya dengan jari kelingking istrinya yang sangat kecil menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN | my cool husband
RomanceTentang kehidupan dua insan yang disatukan dalam ikatan pernikahan atas dasar Perjodohan orang tua mereka. Zaidan yang dingin dan Alisha yang periang. Zaidan Raes El-Fatih. Seorang dokter muda berusia 23 tahun. Parasnya yang sangat tampan dan sifat...