Tiga Satu

99.8K 9K 280
                                    

Assalamu'alaikum
Happy Reading
.
.
.
.

"Shaaaa, maafin gue ya." Ucap Vina memelas dengan tangan yang menggoyang-goyangkan tangan Alisha. Sedangkan sang empu tidak merespon apapun, dan malah sibuk menemani Zio yang sedang menonton tv.

"Ayolahh Sha, kan gue gak tau, gue buru-buru juga jadi gak dilihat-lihat dulu."

"Sha, maaf ih."

"Alishaaaaaa."

"Kak Pina berisik ih." Sahut Zio yang merasa terganggu.

Mencebikan bibirnya, Vina tidak menyerah begitu saja. "Alisha jangan marah-marah."

"Nanti lekas tua."

"Kak Pina yang udah tua." Sambar Zio membuat Vina membelakan matanya.

Menghela nafasnya pelan, Alisha pun menatap Vina yang juga menatapnya memohon. "Iya aku maafin, lagian siapa juga yang marah." Ucap Alisha santai.

"Lah terus kenapa lo diemin gue?"

"Kamu gak lihat aku lagi apa?" Tanya balik Alisha dengan memfokuskan dirinya lagi.

"Lagi nonton." Jawab Vina polos.

"Nah itu tau." Vina berdecak pelan, jadi tidak ada gunanya dong dari tadi dia merengek dan memohon seperti anak kecil? Memang sahabatnya ini sangatlah menyebalkan.

"SHA! PANGGILIN SUAMI KAMU BUAT MAKAN MALAM!!" Terdengar teriakan Umma nya dari dapur. Hani, Disa dan Dini memang sedang memasak. Kenapa Alisha tidak membantu? Karena mereka yang melarang meskipun Alisha sudah mohon-mohon, kalau Vina ya jangan ditanya, bisa-bisa kebakaran nih rumah kalau dia ikut ke dapur.

🍂🍂🍂

Suasana di ruangan kerja Zaidan sangat mencekam. Mereka menatap dingin laporan yang mereka terima. Bahkan tidak ada wajah konyol Rama dan Zaki, yang ada hanya wajah dinginnya. Jangan lupakan disana juga ada Reno, suaminya Dini yang menampilkan raut wajah yang tak kalah dingin.

"Kenapa bisa?"

"Dia memanipulasi penjaga dibantu beberapa temannya."

Menegakkan tubuhnya, Zaki menatap putranya dan menepuk pundaknya. "Kamu harus perketat rumah, dan jagain istri kamu lebih ekstra lagi, Papa bakal siapin beberapa bodyguard buat jaga-jaga disini."

Zaidan membalasnya dengan anggukan mantap.

"Tapi bapaknya gak berhasil kabur kan?" Tanya Rama.

"Alhamdulillah si Hendra berhasil ditangkap lagi." Sahut Zaki dengan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Jangan memberitahu Alisha tentang ini." Mereka menganggukan kepalanya mendengar perintah dari Zaidan. Tentu saja mereka tidak akan memberitahukan hal ini kepada Alsiha, kalau iya itu akan membuat Alisha terus dilanda ketakutan apalagi Alisha dalam keadaan hamil.

"Bisa dilacak?" Tanya Zaidan.

Bagas yang memang ahli dalam hal ini pun langsung menganggukan kepalanya. "Kemungkinan bisa, katanya Heri ngambil hp milik polisi buat ngehubungi temannya, kita bisa aja lacak hp itu." Sahutnya dengan tangan yang kini sibuk menari di atas keyboard computer.

"Kalo ada apa-apa langsung beritahu kita biar kita juga bantu selesain." Ucap Rama mode waras diangguki setuju oleh Reno, Arfi dan Zaki.

"Pasti." Jawab Zaidan.

Bagas terus berusaha semampunya, namun kenapa tidak bisa? Tidak menyerah begitu saja, Bagas terus berusaha melacaknya lagi, namun hasilnya tetap tidak bisa dan malah Error.

ZAIDAN | my cool husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang