Assalamu'alaikum
Happy Reading
.
.
.
.Malam harinya, Alisha sedang berada di kamar. Ia pulang diantar oleh Zaidan, namun Zaidan kembali lagi ke rumah sakit karena ada jadwal operasi, dan katanya malam ini Zaidan tidak bisa pulang, karena jadwalnya benar-benar padat dan ia juga harus menggantikan dokter lain.
Tangannya terangkat memegang perutnya yang terasa mules, sejak pulang dari rumah sakit pun sudah terasa mules, perasaan tadi dirinya tidak makan yang aneh-aneh deh. Di menutup mulutnya kemudian berlari menuju kamar mandi. Dia muntah di wastafel, namun anehnya hanya cairan bening saja. Kepalanya pun terasa pening, dilihat dirinya di pantulan kaca, mukanya sangat pucat. Peluh pun membasahi keningnya. Baru saja mau keluar, dia muntah lagi, namun seperti tadi, hanya cairan bening saja.
Dia benar-benar lemas sekarang. Berjalan gontai kemudian merebahkan dirinya di atas kasur. Meringkukan badannya dengan memegang perutnya yang terus bergejolak. Tangannya mengambil minyak kayu putih kemudian membalurkannya di perut. Ia juga mengambil handphone di nakas, ia hendak menelepon suaminya, namun ia urungkan takut menganggu. Akhirnya dia pun menelepon Vina.
"Hmmm Sha, ada apa?"
Dapat Alisha dengar suara sahabatnya itu serak seperti bangun tidur. Sepertinya Vina sudah mengkebo padahal baru jam sembilan malam.
"Assalamu'alaikum, Vina kamu bisa gak kesini?" Lirih Alisha membuat Vina disebrang sana segera menegakkan tubuhnya menjadi duduk.
"Wa'alaikumsalam, lo kenapa?" Tanya Vina khawatir.
"Kamu kesini aja."
Tut.
Vina mematikan teleponnya sepihak. Dia langsung menuju kamar mandi untuk mencuci muka, gak papa lah gak sikat gigi juga, ini urgent! Ia pun memakai cardigan dan juga kerudung instan hitam. Bawahannya dia pakai celana piyama panjang.
"Maa! MAMAKE!" Teriak Vina dengan menuruni tangga.
"Mamake! Vina mau ke rumah Alisha!"
"Mau ngapain?" Tanya Mama nya yang bernama Rani. Ia menatap putrinya dengan garang, tapi emang biasanya pun selalu garang.
"Dia sakit deh kayaknya." Muka Rani pun seketika berubah khawatir. Buru-buru dia menyambar kerudung yang berada di sofa.
"Mama ikut!" Ujar Rani hendak berlalu namun dengan cepat Vina menahannya.
"Gak usah, nanti Papa sendirian, kan kasihan." Larangnya dengan wajah memelas, bukan apa-apa, jika Mama nya ini diajak juga, yang ada malah nanti dia yang jadi sasaran amukan Papa nya. Papa nya itu seorang polisi, dan dia sangat posesif kepada istri dan anaknya, namun lebih ke istrinya. "Mending Mama balik ke kamar."
"Lah kamu?"
"Mama bilangin aja sama Papa kalo anaknya yang cantik ini mau nginep, udah gitu aja." Ujar Vina memyalimi tangan Rani, kemudian dia mendorong pelan punggung Mama nya agar segera kembali ke kamarnya.
"Assalamu'alaikum!" Teriak Vina langsung memasuki mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan yang lumayan cepat, namun sebelum itu dia mampir terlebih dahulu ke sebuah apotek.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Vina langsung masuk saja ke rumah Alisha yang kebetulan belum dikunci. Karena melihat rumah ini sangat sepi, Vina pun segera menuju kamar yang kemungkinan itu kamar Alisha, pikirnya.
Tok
Tok
"Sha! Ini gue!" Teriak Vina, namun tanpa bicara lagi dia langsung membuka saja pintu kamarnya. Dapat Vina lihat, Alisha yang berjalan gontai dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN | my cool husband
RomanceTentang kehidupan dua insan yang disatukan dalam ikatan pernikahan atas dasar Perjodohan orang tua mereka. Zaidan yang dingin dan Alisha yang periang. Zaidan Raes El-Fatih. Seorang dokter muda berusia 23 tahun. Parasnya yang sangat tampan dan sifat...