Tentang kehidupan dua insan yang disatukan dalam ikatan pernikahan atas dasar Perjodohan orang tua mereka. Zaidan yang dingin dan Alisha yang periang.
Zaidan Raes El-Fatih.
Seorang dokter muda berusia 23 tahun. Parasnya yang sangat tampan dan sifat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I'm Fine!" . . .
Farel Azka Nugraha, seorang laki-laki tampan dengan sikap ramahnya membuat ia disukai banyak orang. Terlahir dari keluarga yang sangat bercukupan tidak membuat dirinya merasa sempurna. Orang tua yang gila kerja membuat dirinya selalu ditinggal berdua dengan sang kembaran, Bagas Fabyan Nugraha.
Tidak banyak yang tahu jika ia memiliki kembaran, apalagi wajah dan nama mereka pun berbeda, hanya saja nama belakangnya sama. Satu-satunya teman yang mengetahui hubungan darah mereka adalah Muhammad Ramadhan, sahabat kecil mereka.
Farel dan Bagas hidup layaknya seorang kakak dan adik yang akur dan saling menyayangi. Namun itu tidak bertahan lama. Saat menduduki bangku SMA, orang tua mereka mulai mengekang dan membanding-bandingkan prestasi keduanya. Dimana saat itu Farel unggul dalam bidang non-akademik dan Bagas unggul dalam akademik. Bagas menjadi anak kesayangan mereka membuat Farel merasa tersingkirkan.
Menjadi segalanya dan mendapatkan segalanya adalah moto hidupnya sejak itu.
Memasuki bangku perkuliahan, ia mengenal dua sahabat baru, Zaidan dan Arfi. Sebelumnya ia tidak tahu jika sahabat barunya itu bersahabat pula dengan kembaran dan sahabat kecilnya. Ketika mereka bergabung pun Farel berlaku seolah-olah baru mengenal keduanya.
Suatu ketika Farel tidak sengaja melihat Arfi di supermarket dengan seorang gadis cantik.
Farel mengahampiri sahabat barunya yang seperti sedang bertengkar dengan seorang gadis. Tangannya terangkat menepuk bahu Arfi membuat sang empu menoleh begitu pun dengan gadis itu.
"Eh, Rel disini juga?" Sapa Arfi dengan menggaruk tengkuknya, ia merasa malu ketahuan bertengkar dengan seorang gadis oleh sahabat barunya. Niatnya kan dia mau jaga image.
Menganggukan kepalanya dan menunjukan barang yang baru ia beli. "Lagi beli stok minuman."
"Lo suka minuman soda?" Farel menjawabnya dengan anggukan. Memang baru-baru ini ia menyukai minuman itu.
"Lo suka juga?" Tanya balik Farel.
"Bang Arfi mah sukanya yogurt." Sahut seorang gadis yang dari tadi memperhatikan mereka berdua.
Tangan Arfi bergerak menelusupkan kepala adiknya ke ketiaknya membuat sang empu memberontak.
"Adik lo?" Tanya Farel yang memang dari tadi sudah penasaran.
Menolehkan kepalanya. "Iya, hasil mulung."
"Abang!" Pekik gadis itu ketika Arfi mencubit pipinya kuat.
Melihat wajah cemberut gadis itu membuat Farel merasa gemas dan terpana saat itu juga.
Diantara persahabatan mereka, Farel terlebih dahulu mengenal adik dari Arfi, yaitu Alisha. Sejak saat itu ia mulai mendekatinya.
