Dua puluh

120K 9.9K 230
                                    

Assalamu'alaikum
Happy Reading
.
.
.

"Kak, nanti kita nginep?" Zaidan menolehkan kepalanya kemudian mengangguk pelan. Mereka berjalan dengan saling bergandeng menuju pintu utama rumah Umma Hani.

Saat hendak menekan bel, pintu rumah lebih dahulu terbuka menampakkan Umma Hani dengan wajah sumringah.

"Aaaaaaa mantu ganteng Umma datang juga." Alisha menatap cengo Umma nya yang malah memeluk Zaidan. Tidak jauh dengan Zaidan, ia menatap istrinya meminta pertolongan karena Umma Hani memeluknya begitu erat dan juga menggoyang-goyangkan pelukannya membuat Zaidan pusing.

"Um--"

"Ayok masuk." Ucap Umma Hani langsung menarik tangan Zaidan meninggalkan Alisha yang masih cengo.

"Gini nih efek 3 tahun menjanda." Ucap Alisha miris menatap kepergian Umma nya menarik Zaidan yang hanya pasrah saja. Alisha pun langsung menyusul ke dalam. Ia berjalan menuju dapur karena tidak melihat Umma nya dan Suami nya di ruang tamu. Dan benar dugaannya, dapat ia lihat, suaminya sedang disuguhi banyak makanan di meja makan, dari mulai yang asin sampai yang manis.

"Umma....." Rengek Alisha langsung memeluk pinggang Umma Hani dari belakang.

"Umma tega banget sama anak gadisnya sendiri." Rajuk Alisha mencebikan bibirnya.

Umma Hani membalikkan tubuhnya, kemudian memeluk balik Alisha. "Utututu, emang kamu masih gadis?" Tanya Umma jahil membuat Zaidan yang menyaksikan pun tersedak ludahnya sendiri.

"Yaiyalah, kata siapa janda." Sahut Alisha santai membuat Zaidan membelalak. Umma Hani yang gemas dengan anaknya pun langsung menjitak keningnya.

"Umma, sakit ih." Rengek Alisha membuat Umma Hani menatapnya dengan mata memincing.

"Kok manja? Biasanya juga diketrok sama centong sayur aja gak pernah tuh ngerengek." Ujar Umma Hani dengan mata menyelidik. "Atau jangan-jangan kamu lagi hamil ya?"

"Mana ada!" Bantah Alisha mengendurkan pelukannya menatap Umma Hani cemberut. "Masa baru aja semalam udah jadi aja?" Gumam Alisha sangat pelan namun dapat didengar oleh Zaidan sehingga membuatnya lagi-lagi tersedak ludahnya sendiri, bahkan telinga Zaidan pun memerah.

"Ngomong apa kamu?"

Alisha dibuat gelagapan sendiri. "Gak ada." Elaknya. Zaidan yang melihat wajah Alisha yang sangat merah pun tersenyum geli namun ia tutupi dengan menundukan kepalanya.

"Eh tuhkan jadi lupa." Umma Hani pun langsung menyuguhkan puding cokelat buatannya. Spontan Alisha menatap puding tersebut dengan mata berbinar.

"Umm--"

"Ini buat menantu Umma yang ganteng." Potong Umma Hani, karena ia tahu pasti putrinya itu akan meminta pudingnya.

"Buat aku mana?" Tanya Alisha dengan memberikan senyuman manisnya kepada Umma Hani.

"Kamu udah sering." Sahut Umma Hani membuat Alisha mengerucutkan bibirnya.

Zaidan yang memang mengetahui kalau puding dihadapannya ini adalah puding kesukaan istrinya, dia langsung menghampiri Alisha dan mendudukannya bersampingan dengannya. Zaidan langsung menyuapi Alisha.

"Hah?" Beonya. Zaidan menganggukan kepalanya dengan tersenyum tipis. Alisha yang mendapat isyarat pun langsung melahapnya.

"Makasih." Ucap Alisha tersenyum manis. Umma Hani yang memperhatikan interaksinya pun tersenyum haru. Tidak salah dirinya menjodohkan putri nya dengan anak dari sahabatnya, batinnya.

"Umma, kita ke Mars yuk." Celetuk Arfi tiba-tiba yang juga memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Ayo, udah beli belum tiketnya?" Tanya Umma Hani membalas Arfi dengan candaan juga.

ZAIDAN | my cool husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang