Assalamu'alaikum
Happy Reading bestih
.
.
.
."Qul, qaf nya dibaca tebal."
"Qul."
"Kurang tebal, inget 'kan qaf makhrajnya dari Aqshol lisan dan sifatnya isti'la jadi harus dibaca tebal, dan pangkal lidahnya angkat ke langit-langit. Coba Ulang lagi." Jelas Zaidan mendapat anggukan dari Alisha.
"Qul." Ulang Alisha mendapat anggukan dari Zaidan, dia pun melanjutkannya lagi.
"Qul Ara aytum in ashbaha maa ukum--"
"in nya dibaca idhhar, taukan idhhar apa?" Tanya lagi Zaidan mengkoreksi bacaan Alisha.
"Idhar artinya jelas." Jawab Alisha
"Karena idhar itu artinya jelas, maka nun matinya dibaca jelas, tidak disamarkan ataupun didengungkan. Jadi dibanyanya 'in jangan 'ing'." Jelas Zaidan yang mudah dipahami oleh Alisha. "Coba ulang lagi."
"Qul ara aytum in ashbaha maa ukum ghawran' Famayya-tiikummbimaa imma'iin." Zaidan menganggukan kepalanya ketika Alisha berhasil menyelesaikan ayat terakhir surat Al-Mulk dengan benar.
"Shadaqallaahul 'adzim." Ucap mereka berdua. Tangan Zaidan terangkat mengelus pucuk kepala Alishq yang terbalut mukena.
"Rajin baca Al-quran, biar makin lancar." Pesannya dan diangguki oleh Alisha dengan senyumannya.
"Tapi nanti Kak Zai koreksi lagi bacaan aku ya." Pinta Alisha dengan menatap manik mata Zaidan. Zaidan tentu saja menyanggupinya.
"Insyaallah."
"Kak, ngantuk." Adu Alisha karena memang benar-benar matanya sangat berat, apalagi ini masih pukul 03.00. Meskipun dia juga sering tahajjud, tapi dia hanya sholat saja, setelah itu tidur lagi, berbeda dengan sekarang.
"Tidur."
"Kak Zai mau tidur lagi?" Tanya Alisha mendapat gelengan kepala Zaidan.
"Saya mau murajaah." Seketika mata Alisha pun terasa segar kembali. Jujur, dia sangat suka ketika Zaidan melantunkan Al-quran.
"Aku mau dengerin boleh?" Zaidan pun menganggukinya dan menepuk tempat disebelahnya mengisyaratkan agar Alisha duduk disampingnya. Alisha yang mengerti pun mengikuti isyaratnya.
Zaidan pun mulai melantunkan Al-quran, baru juga membaca Ta'audz dan Bismillah saja, Alisha langsung dibuat kagum lagi dan lagi.
Setelah setengah jam lamanya, Zaidan menutup mushafnya karena merasakan nafas Alisha yang teratur dan kepalanya yang menyender di lengannya serta tangan Alisha melingkar di pinggangnya. Ia menyimpan mushafnya di nakas kemudian membopong badan Alisha ke atas kasur untuk menidurkannya.
Zaidan juga ikut mebaringkan badannya dan membalas pelukan Alisha tak kalah erat.
🍂🍂🍂
Pagi harinya, setelah mereka menunaikan Sholat subuh, Alisha disibukkan dengan peralatan dapur, sedangkan Zaidan dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke RS lagi, karena hari ini mereka akan menjalani rutinitas mereka lagi setelah libur beberapa hari.
Setelah selesai, Alisha segera naik ke atas menuju kamarnya untuk bersiap-siap juga.
"Kak." Zaidan baru saja akan memakai jas dokternya pun menolehkan kepalanya. Alisha menatap puas pakaian Zaidan yang sangat cocok, karena dialah yang menyiapkannya sebelum tadi dia berkutat di dapur.
"Siap-siap?"
"Iya, Kak Zai kalau mau sarapan duluan aja ya, takutnya aku lama." Zaidan pun menghampiri Alisha kemudian mengelus lembut rambut Alisha. Memang sekarang Alisha mulai membiasakan tidak memakai hijab di hadapan Zaidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN | my cool husband
RomanceTentang kehidupan dua insan yang disatukan dalam ikatan pernikahan atas dasar Perjodohan orang tua mereka. Zaidan yang dingin dan Alisha yang periang. Zaidan Raes El-Fatih. Seorang dokter muda berusia 23 tahun. Parasnya yang sangat tampan dan sifat...