Nah, sesuai janji aku up dua part buat ganti yang kemarin. Gass lanjut!
Pada kenyataannya ada orang yang tak dapat dipercaya dan selalu pantas dicurigai. Sebab tak ada yang tahu seperti apa dia sebenarnya. Bahkan, terkadang kita juga tak tahu siapa diri kita sebenarnya.
~Audri~
"Jelas aja bukan,'' sanggah Jovan di tengah gemuruh angin.
"Apa buktinya?''
Jovan mengerutkan dahi. "Tentu aja keluargaku buktinya dan salah satunya adalah Jovanka yang kamu temui di toko boneka ayah Nadila,'' tuturnya yang kemudian membeliakkan mata, teringat suatu hal.
"Itu gak bisa ngebuktiin, karena Ray juga nyiptain keluarga palsu.''
"Apa mungkin roh kesepian itu Nadila?''
Mendadak kecurigaan menyeruak di hati Jovan. Mungkin saja roh kesepian itu Nadila. Pertama dia pernah sakit dan selama itu ia ditemani oleh bonekanya, sama halnya dengan Ray. Kedua, dia menyukai boneka, terutama boneka Ray. Sikapnya juga tak jauh dari Ray, baik, rendah hati, murah senyum, pintar, dan berprestasi. Ia juga pernah dirundung, selain itu ia juga sangat cantik. Terlihat Ailin tertegun diam, mungkin ia juga berpikiran sama dengan Jovan.
"Hah, apa mungkin roh kesepian itu kamu, Lin?'' tanya Jovan sambil menatapnya tajam-tajam dengan seiring Ailin mengalihkan pandangan kepadanya. "Bisa aja, kan?''
"Jelas aja bukan!''
Jovan menghela napas, lalu berjalan ke arah pohon dan duduk di bawahnya. "Ya, roh kesepian juga akan bilang bahwa dirinya bukanlah roh kesepian.''
"Aku bukan roh kesepian.''
"Aku juga bukan, terus gimana aku percaya kalau kamu bukan roh kesepian?"
Ya, bagaimana Jovan percaya kalau Ailin bukanlah roh kesepian? Dan terlihat Ailin hanya bisa tertegun diam, otaknya benar-benar tak bisa bekerja. Lalu tiba-tiba ia teringat suatu hal, mungkin bisa dilihat dari absenan dan foto kelas. Siapa yang tak ada mungkin itulah roh kesepian. Akan tetapi Ray tidak bodoh, namun apa salahnya mencoba?
Ailin pun menyampaikan gagasannya itu kepada Jovan. Ya, jika sudah tahu siapa roh kesepian, setidaknya akan menghilang satu hal yang akan membawa mereka pada bahaya besar, yaitu curiga. Jika sudah curiga, hal apapun bisa dilakukan, termasuk membunuh. Curiga adalah racun yang mampu membuat siapapun menjadi kalap, bukan? Ya, jika sudah tahu setidaknya bisa bernegosiasi dengan roh kesepian, meski terasa mustahil. Siapa tahu saja, kan?
"Ok kita coba,'' tukas Jovan sambil merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel. "Masih ada waktu 20 menit sebelum masuk.'' Jovan kembali memasukkan ponselnya, lalu beranjak dari duduknya dan pergi bersama Ailin ke ruang tata usaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahun Kabisat (New Version) -End-
Horror"Gelap itu kematian. Tersiksa itu kesepian. Ketidakadilan itu luka. Penyesalan itu tangisan. Oleh karena itu, carilah jawaban untuk menciptakan kisah yang indah. Lalu hati-hatilah, jangan sampai kamu sendirian." Pada setiap tahun kabisat selalu ada...