Episode 36

74 19 3
                                    

Sesuai janji, up dua part nih.

Jangan lupa vote dan komen 🥰





Seluruh siswa kelas XI Bahasa-5 mendapatkan sebuah pesan untuk datang ke rumah Ray, maka sepulang sekolah mereka pun langsung bergegas. 

Baik di malam atau di siang hari suasananya tetap saja mengerikan dan menakutkan, meski kesan mewah dan elegan masih lekat. Terlebih rumah Ray tidak terlepas dari hawa dingin.

 Mereka pun memasukinya dengan rasa was-was, takut, dan resah. Terlihat lilin-lilin yang sudah padam sisa ritual masih bertengger dengan setia, begitu pun dengan kelalawar-kelalawar dan laba-laba. Saat mereka memasuki ruangan tempat ritual tergelar, mereka dikagetkan dengan mayat Nyai Sarah yang begitu mengerikan, tergantung lehernya di atas dengan keadaan tangan dan kaki hendak putus. Selain itu matanya telah diganti oleh mata boneka dan mulutnya penuh oleh dakron. 

Darah tak henti mengalir dengan deras, mengubrak-abrik hidung semua siswa kelas XI Bahasa-5. Ini mengerikan, sungguh mengerikan. Beberapa orang dari mereka berteriak sambil menutup mata, menangis dan ada pula yang tertegun diam, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ini gak bisa dipercaya,'' gumam Ailin dan terlihat Nadila semakin erat memeluk boneka replika Ray. Tak lama dari itu ponsel mereka bergetar, tanda sebuah pesan masuk. Dengan segera mereka pun membukanya.

Sebuah niat dan tindakan yang bagus sebagai usaha menyelamatkan diri dengan mengirim Ray ke alam yang semestinya. Tapi, jalannya sangat salah, tak sesuai dengan yang Ray inginkan. Maka jelas Ray tak akan bisa pulang, sangat disayangkan bukan? Ah, dan terpaksa untuk kesalahan itu harus ada yang dibayar.

Dari Ray, teman baik kalian.

"Ini gila, ini gila,'' gumam Jovan semakin takut menghadapi malam ini.

"Berikan semua hp kalian!'' pinta Ailin.

"Buat apa?'' tanya salah satu temannya.

"Aku bilang berikan!" teriak Ailin.

Mereka kemudian menyodorkan ponselnya dengan terheran-heran. "Van, Jo.'' Ailin mengisyaratkan kepada Jovan dan Vanya agar mengambil ponsel teman-temannya untuk diperiksa satu per satu. Mungkin saja mereka bertiga bisa menemukan Ray. Jika tak bisa diajak bernegosiasi atau dipaksa untuk menghentikan permainan terkutuk ini, setidaknya tahu siapa dalangnya. Dengan begitu hal yang cukup bahaya akan hilang. Ya, hal yang paling membahayakan dan membuat semua yang terlibat akan terbunuh, faktor yang berpengaruh besar adalah kecurigaan sebab dapat melahirkan kekacauan yang lain dan itu hambatan terbesar dalam mencapai sebuah tujuan. Arghh, namun nihil, semua ponsel mereka mendapatkan pesan yang sama dan kotak terkirimnya tak ada yang mengirim pesan seperti itu. Sudah dihapuskah?

"Apa mungkin Ara dijadiin tumbal kayak Nyai Sarah buat ngebayar usaha ngusir roh kesepian? Mungkin dia marah banget,'' terka Vanya.

"Ya, bisa jadi.'' Jovan sependapat.

"Kalau dia dijadikan tumbal seperti Nyai Sarah, maka kemungkinan mayatnya juga berada di sini,'' tukas Arius.

"Maka, ayo cari!'' ajak Ailin.

Mereka mencari-cari keberadaan Ara yang mungkin telah tewas, tetapi nihil. Tak ada Ara yang masih hidup ataupun telah mati, benar-benar kehilangan yang mengundang tanda tanya yang sangat besar. Apa tujuan dari hilangnya Ara? Ataukah memang betul Ara adalah roh kesepiannya? Tetapi jika dia roh kesepiannya, kenapa keluarganya masih ada dalam ingatan mereka? Bukankah seharusnya mereka telah dihilangkan? 

 Apa tujuan dari hilangnya Ara? Ataukah memang betul Ara adalah roh kesepiannya? Tetapi jika dia roh kesepiannya, kenapa keluarganya masih ada dalam ingatan mereka? Bukankah seharusnya mereka telah dihilangkan? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tahun Kabisat (New Version) -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang