Jam pulang padahal sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Tapi sekarang Aldof sedang kelabakan mencari gadisnya. Karena di kelas Retha sudah kosong tidak ada murid sama sekali.
Saat tanya ketiga sahabat Retha yang sedang berada di depan gerbang sekolah. Kata mereka, Retha sudah pulang duluan.
Waktu Aldof bertanya kepada ketiga sahabat Retha, kenapa gadisnya itu pulang duluan tanpa menunggu dirinya? Dan dengan kompaknya mereka bertiga menjawab kalau Retha sedang kesal dengan dirinya, karena ia bolos sekolah.
Aldof pun terus mencoba menelpon Retha berulang kali. Tapi nomor gadisnya itu, sudah untuk di hubungi.
"Shit! " maki Aldof sambil menendang ban depan motor kawasaki ninjanya.
Membuat ketiga sahabat Aldof yang sekarang berada di parkiran, hanya bisa geleng-geleng kepala. Menyaksikan sahabatnya itu terlihat kesal, karena Retha tidak pulang bareng dengan Aldof.
Baru di tinggal gak pulang bareng aja, sudah panik begitu. Apalagi di tinggal Retha selama-lamanya.
Aldof akhirnya mencoba menelpon orang rumah gadisnya. Awalnya sambungan panggilan pertama tidak di angkat. Lalu dia mencoba memanggil lagi tetap tidak di angkat juga. Dan setelah sambungan ketiga, akhirnya di angkat telponnya.
"Halo," sapa suara wanita di seberang sana.
"Halo. Ini Bi Inah ya? " tanya Aldof, kepada wanita di seberang sana. Alias pembantu yang bekerja di rumah Retha.
"Iya. Ini siapa ya?"
"Aldof, Bi." jawabnya.
"Oh den Aldof. Ada apa ya den? " tanya Bi Inah.
"Aldof mau tanya nih, Bi. Retha udah sampai di rumah belum ya Bi?"
"Belum kayaknya atuh den. Soalnya teh, Bibi juga gak ngelihat non Retha pulang. Biasanya teh, kalo pulang rumah langsung berisik den."
Aldof pun, yang mendengar jawaban dari Bi Inah jadi khawatir dengan Retha. Kira-kira mampir kemana gadisnya itu? Pulang duluan, tapi sampai sekarang belum juga sampai di rumah.
"Ada mamih gak, Bi? Kalo ada, coba tanyain Retha. Udah pulang apa belum gitu Bi," kata Aldof.
"Nyonya teh ada, den. Yaudah mau bibi tanyain dulu, den Aldof tutup aja telponnya ya. Nanti Bibi telpon balik, kalo beneran non Retha udah pulang." ucap Bi Inah.
"Oke, Bi."
Tut.
Aldof pun langsung memutuskan sambungan teleponnya. Dirinya berharap, semoga gadisnya itu sudah ada di rumah.
"Gimana katanya, Al?" tanya Zefran yang duduk di atas motornya.
"Lagi di cari." jawab Aldof.
Tak lama, ada sebuah panggilan masuk dari nomor yang di hubungi tadi. Dengan gercep, Aldof pun langsung mengangkat panggilannya.
"Halo Bi, gimana? Rethanya ada gak?"
"Ini mamih sayang. Udah mamih cari Retha dari kamar, toilet, ruang tamu, kolong ranjang, dapur. Bahkan mamih cari Retha, ke lobang sedotan pun ternyata anak mamih itu tetap gak ada, Al. Terus di mana dong anak mamih yang cantik itu, kalo gak sama kamu? Tadi mamih juga, telpon sahabat Retha. Dan katanya, anak mamih yang cantik itu, ternyata lagi gak sama mereka juga loh." cerosos Resha dengan sekali tarikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHA [END]
RomansaSelamat membaca cerita ALTHA : Aldof Hanung Bagaskara & Retha Shania Aldebaran ✨ PART LENGKAP ✨ JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ✨ DIWAJIBKAN VOTE DAN KOMEN ✨ BANYAK TYPO & TAHAP REVISI, MOHON DI MAKLUMI ! --- Yang gak suka konflik berat, ha...