18. First Kiss?

6.5K 341 7
                                    

Kini Aldof dan ketiga sahabatnya sudah sampai di depan sebuah bangunan tua, yang sudah tidak terpakai.

"Ini Retha beneran di sekap disini?" tanya Dean, memastikan.

"Iyalah. Ini sesuai di GPS, arahnya kesini." jawab Zefran.

Aldof pun memparkirkan motornya dan melepas helmnya dengan terburu-buru. Lalu berjalan duluan, tanpa menunggu sahabatnya terlebih dahulu.

BRAK!!!

Aldof menendang pintu dengan kencang dan Aldof di buat marah, ketika Devon mau mencium Retha.

"ANJING! BANGSAT! MATI LO SIALAN!!!" murka Aldof.

Lalu berlari mendekati Devon dan menendang punggung cowok itu dengan sekuat tenaga. Hingga membuat Devon terjatuh di lantai.

Devon sangat lancang sekali, mau mencium Retha yang sedang di ikat dengan tali.

Aldof membabi buta Devon dengan pukulan yang bertubi-tubi sampai muka cowok itu bonyok.

"BANGSAT, LO!! " umpat Aldof dengan menonjok rahang Devon, membuat cowok itu mengerang kesakitan.

Anak buah Devon, yang melihat bosnya mengerang kesakitan langsung tak terima. Mereka semua langsung mengeroyok Aldof.

Tapi sebelum itu, Dirga dkk sudah keburu masuk kedalam dan menghajar anak buah Devon.

"Zef lo lepasin Retha. Biar gue sama Dirga yang hadapin cecunguk ini." kata Dean, dengan terus menghajar anak buah Devon.

"Oke." Zefran pun menuju ke Retha untuk melepaskan tali yang di ikat di badan Retha.

"Lo gak apa-apa, Tha?" tanya Zefran, saat sudah berhasil melepaskan talinya.

"It's okay. Thank you, Zef." jawab Retha tersenyum tulus.

Zefran menganggukkan kepalanya. Cowok itu ikutan lega, saat Retha tidak kenapa-napa.

"ANJING!! Biadab lo. Mulut ini beraninya mau cium bibir cewek gue bangsat!! " murka Aldof sambil memberikan pukulan ke mulut Devon membuat cowok itu memuntahkan darah.

Anak buah Devon sudah pada pingsan di habisi Dean dan Dirga. Dan sekarang Devon pun sudah hampir pingsan dengan luka di mana-mana. Aldof tidak memberi Devon membalas pukulan sedikitpun.

Inilah Aldof kalo sudah marah, gelap semua matanya. Tidak ada ampun sampai dia puas.

"Woi, udah Al. Bisa mati dia." lerai Zefran, tapi langsung di tepis Aldof.

Sedangkan Retha berdecak melihatnya. Walaupun ia benci banget sama Devon, tapi melihatnya yang mau ketemu malaikat pencabut nyawa itu jadi tidak tega.

Retha pun berjalan menuju ke Aldof yang sedang menonjok Devon.

Grep.

Retha langsung menubrukkan badannya di belakang Aldof sambil memeluk cowok itu dengan erat, agar Aldof berhenti menonjok Devon.

"Udah Al, udah." kata Retha.

"Lepas, sialan!" amuk Aldof berusaha melepaskan pelukan Retha.

"Lo mau bikin anak orang mati. Terus lo di penjara hah?! " ucap Retha kesal.

Sedangkan Aldof mendengus kasar. Ia menarik Retha untuk keluar dari ruangan ini. Tapi sebelum pergi, Aldof mengucapkan sesuatu kepada ketiga sahabatnya.

"Urus mereka. Kalo perlu laporin ke polisi, atas penculikan dan pelecehan. Gak sudi gue liat muka mereka berkeliaran di depan gue lagi." kata Aldof dengan menatap Devon dkk yang tergeletak di lantai dengan tajam.

ALTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang