ALTHA [END]

22. Jahil

Siluet cahaya sinar matahari yang masuk ke dalam celah jendela kamar hotel membuat pasangan suami istri terganggu dari tidurnya.

Tidak. Hanya satu orang saja yang terganggu dan terbangun dari tidurnya.

"Eungh"

Cowok itupun membuka matanya, dan merasakan perutnya berat seperti ada tangan yang memeluknya dengan erat. Ketika melihat obyek, siapa yang memeluknya cowok itu tersenyum.

Tidak menyangka gadis keras kepala dan selalu bikin dirinya khawatir ini telah menjadi istrinya.

Cowok itu melepaskan lilitan tangan istrinya dan mendorongnya agar terlentang. Kini gantian dirinya yang memeluk istrinya sangat erat membuatnya terganggu dan terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Good pagi my wife" sapanya dan mencium kening istrinya lama.

"Good morning Al, mana ada good pagi" dengus cewek itu yang tak lain Retha lalu menatap suaminya yang sudah tersenyum seperti menang Giveaway.

"Maaf ya sayangku tadi malem suamimu yang gantengnya kelewatan ini ketiduran! " Aldof menatap Retha yang sudah membuang muka karena terlampau masih kesal.

"Nyebelin"

"Iya maaf, jangan ngambek ya kita baru jadi suami istri masa udah berantem sih" ujar Aldof dan mengelus pipi Retha dengan lembut.

"Suami durhaka kamu Al! "

"Yang ada istri durhaka Tha! " Aldof geleng-geleng kepala menatap Retha.

"Tau ah nyebelin emang! " kesal Retha.

"Baikan ya? " pintanya sambil menyodorkan tangannya dan di balas Retha. Mereka berdua berjabat tangan layaknya menjadi partner bisnis.

"Udah gak marah lagi kan? " tanyanya lagi.

"Iya"

"Beneran?"

"Iya Aldof, jangan mulai deh" gerutu Retha dengan kelakuan suaminya itu.

Aldof kembali memeluk Retha dengan erat dan menaruh kepalanya di ceruk leher Retha yang beraroma Vanilla.

Cowok itu mengecup leher Retha membuat darah gadis itu berdesir. Tidak hanya mengecup tapi menghisap leher gadis itu yang sekarang menjadi candu bagi Aldof.

"Emhh Al, jangan di gigit" Desah Retha tanpa sadar membuat Aldof terlonjak kaget mendengar desahan istrinya.

"Jangan desah Tha!" Ujarnya serak ketika setelah melepas hisapannya. Leher gadis itu merah dan Aldof berhasil membuat satu tanda kepemilikannya.

"Hah?"

"Hah heh hah heh, jangan desah kalo gak mau tanggung jawab! "

"Apasih? " bingung Retha yang belum sadar.

"Gak gak lupain. Gue mau mandi dulu! "
sebelum pergi cowok itu mencuri kesempatan dengan mengecup bibir Retha singkat.

Retha, sudah jelas dia kaget. Suaminya kenapa sih?

Setelah Aldof sudah menghilang di balik kamar mandi, baru gadis itu sadar kenapa suaminya bersikap aneh.

"Si anjir, jadi dia horny! "

"Baperan banget otong dia" Retha tertawa ngakak ketika mengingat kelakuan suaminya tadi.

Setelah beberapa menit menunggu suaminya mandi, baru cowok itu keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Hanya memakai celana jeans panjang dengan telanjang dada.

Cowok itu berjalan menuju koper mengambil bajunya di sana tanpa menghiraukan istrinya yang menatap dirinya seperti mengejek.

Setelah memakai kaos warna hitam distro bergambar Vespa di tengahnya. Cowok itu berjalan menghampiri Retha yang sedang bersandar di ranjang.