5. Gak Ada Kabar

8.5K 518 68
                                        

Retha, sedang berdiri di depan teras rumahnya. Kadang mondar-mandir kesana kemari seperti ulat bulu. Kalau yang melihatnya pasti sudah jengah dengan gadis itu yang tidak bisa diem dari tadi.

Nampak sekali dari gelagatnya yang terlihat khawatir sambil mengecek handphone nya berulang-ulang.

"Kemana sih? Dari tadi susah banget di hubungin. " gerutunya.

"Gue telpon Zefran kali ya? Mungkin aja Aldof lagi bareng dia. " ujarnya dengan diri sendiri.

Retha mencoba mencari nomor Zefran, lalu menghubunginya. Dan hanya terdengar suara wanita yang tidak lain operator.

"Dih gak aktif lagi. " Retha pun sangat kesal karena Zefran pun susah di hubungin.

Retha mencoba menghubungi Dean dan Dirga, dan nomor mereka sama-sama tidak aktif.

Lantas kemana tunangannya itu, tumben sekali gak ada kabar. Apa terjadi sesuatu dengan Aldof? Dan ini sangat menganggu pikiran Retha.

Bahkan pesannya yang sudah dikirim berkali-kali pun masih belum ada tanda notif centang dua.

"Ngapain lo?" tanya Daniel saat mau keluar rumah.

"Berak." jawab Retha ngasal.

"Lah lo kan lagi berdiri? Goblok banget sih lo Tha." cibir Daniel.

"Kalau udah tau ngapain nanya bambang!" ngegas Retha.

"Gue kan cuma basa-basi dulu, biar kayak abang yang perhatian sama adiknya gitu. " kata Daniel sambil mengusap rambutnya ke belakang.

"Halah bacot!" semprot Retha.

"Astagfirullah Retha. Durhaka ya, sama abang sendiri ngomongnya kasar. Ih ih tak patut, " ujar Daniel geleng-geleng kepala dengan mengelus dadanya.

"Gaya lo bang, bang. Kaya kagak pernah ngomong kasar aja." cibir Retha.

Sedangkan Daniel hanya cengengesan. "Gue liatin dari dalam rumah, lo kaya ulat bulu njir. Kenapa lo? " tanya Daniel.

"Aldof gak ada kabar bang, dari tadi di hubungin susah banget ih. "

"Mungkin Aldof lagi jalan sama cewek lain kali. " ngasal Daniel.

Retha yang mendengar ucapan abangnya pun langsung mencubit pinggang Daniel sangat kuat dan membuat Daniel meringis kesakitan.

"Bangsat, sakit Tha! " umpat Daniel sambil mengelus pinggangnya yang sakit.

"Mampus. Makanya kalau ngomong tuh di jaga dulu, jangan asal nyeplos aja tuh mulut. " sinisnya.

"Aelah gue cuma ngasal Tha. Lo aja yang baperan,"

"Positive thingking aja sih. Mungkin cowok lo lagi sibuk, dan gak sempat ngabarin. Belum ada sehari gak ngasih kabar aja, udah kaya kambing kejepit lo." kata Daniel.

Retha memutar bola matanya dan menatap Daniel malas.

"Ngomong-ngomong tumben bener abang udah rapi. Mau kemana nih?" tanya Retha yang kepo.

"Mau malmingan lah." jawab Daniel songong, "Kagak kaya lo? punya cowok harusnya malmingan tapi cowoknya ngilang gak tau kemana idih. "

"Sialan. Jomblo aja belagu lo bang! " ngegas Retha.

"Gak usah diperjelas anjir! Laknat bener sih lo jadi adek. " kesal Daniel.

"Lah gue bener kan?"

"Au nyet gelap. Gapapa jomblo yang penting ganteng. " narsis Daniel.

ALTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang