36. Ngidam Aneh

4.6K 219 3
                                        

"Astaga sayang, kamu ngapain? " tanya Aldof, yang baru pulang kerja sudah di suguhkan istrinya yang jongkok di depan teras.

Dengan muka yang di tekuk, dan terlihat sangat mengenaskan istrinya kalo di lihat-lihat. Pak Bento dan Pak Jojo sudah tersenyum geli melihat Retha dari tadi.

"Pengen makan cicak. Tapi pada gak ngebolehin aku makan itu," rengek Retha.

Aldof memejamkan matanya, berusaha sabar mendengar permintaan istrinya. Plis, jual istri sendiri dosa gak sih?

"Jelas mereka gak ngebolehin, bahkan aku juga. Kamu gak jijik gitu mau makan cicak? udah gak enak, haram lagi!! "

Retha menatap Aldof cemberut dengan mata berkaca-kaca.

"Jahat hiks...hiks! " Retha sudah terisak membuat Aldof gelagapan.

"Bangun, gak usah nangis yang" Retha semakin keras menangis membuat Aldof bingung.

"Hiks...hikss, semuanya pada jahat. Masa makan cicak aja gak boleh! "

Sabar Al, sabar. Kalo lo lupa dia istri sendiri, tapi bisa gak sih kalo lagi pengen jangan aneh-aneh gitu.

"Bangun sayang"

"Hiks gak mau! "

Aldof menghela nafas, dan mengangkat badan Retha untuk di gendong ala bridal style. Lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Saat di dalam kamar, Aldof merebahkan badan istrinya dengan hati-hati. Aldof duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut Retha dengan lembut.

"Dengerin aku, cicak itu gak bisa di makan sayang. Gak tau kalo orang luar, makan atau engga. Tapi kita itu orang islam, makanan yang halal dan layak buat di makan itu masih banyak. Kalo ini keinginan debay, plis jangan kamu turutin" Aldof menjeda ucapannya dengan menatap istrinya yang juga sedang menatapnya.

"Kamu boleh kalo lagi pengen sesuatu, tapi yang gak membahayakan diri kamu. Kalo yang membahayakan diri kamu dan calon buah hati kita, tolong sekali-kali kamu jangan turutin kemauan debay. Aku sayang sama kamu dan aku gak mau kalo kamu terjadi apa-apa" Ujar Aldof.

Retha menatap Aldof, dan menarik badan Aldof untuk di peluk.

"Hiks maaf" Ujar Retha di leher Aldof.

"Shuttt, gak usah minta maaf kamu gak salah" Aldof mengecup kening Retha dengan lembut dan tangannya mengusap air mata istrinya.

"Udah mandi belum hm? " Tanya Aldof setelah melepaskan pelukannya.

"Udah dong, gak lihat wangi gini" Jawab Retha yang sudah berhenti menangis.

Aldof mengendus-endus badan Retha yang beraroma vanilla.

"Bau asem ih" Elak Aldof dengan tangan menutupi hidungnya pura-pura bau.

Retha melototkan matanya tak terima, dan memukul badan Aldof dengan seluruh tenaganya.

"Arghh, sakit yang. Shttt adaww!" teriak Aldof kesakitan.

"Rasakan, dasar suami nyebelin! " Retha terus membabi buta memukuli Aldof.

Aldof mencekal kedua tangan Retha, membuat wanita itu berhenti dengan aktivitasnya.

"Nakal banget sih, " kata Aldof menatap Retha tajam.

"Lepas! aku belum puas mukulin kamu, " sewot Retha.

"Canda sayang, canda. Kamu bar-bar banget sih! "

"Ya makannya jangan bikin aku kesel, udah tau orang hamil bawaannya emosi. " ketus Retha.

"Iya-iya, maaf."

ALTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang