Kini kehamilan Retha sudah mau menginjak usia 9 bulan. Dokter Melly bahkan sudah memprediksi Retha akan lahir 1 minggu lagi.
Semenjak kehamilan Retha di usia 8 bulan, Aldof mulai Work From Home. Karena Retha sudah hamil besar, takutnya terjadi apa-apa dengan sang istri.
Retha bahkan kadang mengeluh susah tidur karena perutnya yang sangat besar. Sampai dada Aldof menjadi sasaran, agar tidur Retha nyaman dengan bersandar di dadanya.
"Ck, Mas udahan kali renangnya! " Decak Retha saat menemani sang suami yang sedang asik berenang.
Wanita itu hanya duduk di sofa yang tidak jauh dari kolam renang, sambil di temani Es jeruk dan cemilan.
Oh iya tadi Retha bilang apa, Mas? Semenjak acara tujuh bulanan, Retha di suruh Aldof dan juga kedua orang tuanya buat memanggil cowok itu Mas.
Awalnya Retha geli memanggil Aldof Mas. Tapi karena bentar lagi dia mau mempunyai anak, masa manggilnya masih Al atau Aldof gitu.
"Iya sayang iya" Aldof berhenti berenang, lalu menaiki tangga kolam.
Aldof berjalan mendekati istrinya hanya dengan memakai celana pendek yang ketat. Setibanya di depan Retha, Aldof duduk di samping istrinya sambil memgambil es jeruk yang berada di atas meja.
"Keringin dulu rambut kamu mas! " Ujar Retha menyodorkan handuknya ke Aldof dengan kesal.
Aldof menaruh minumannya ke atas meja dan menatap Retha tanpa mengambil handuk yang berada di tangan istrinya.
"Keringin dong? Tangan aku keram abis renang," elak Aldof.
"Halah alesan! Sini deketan kepalanya, " suruh Retha.
Aldof menurut. Lalu mendekatkan badannya dan memeluk Retha. Membuat baju wanita itu, jadi ikutan basah.
"Aku nyuruh kamu kepalanya yang deketan, bukan malah peluk aku! Rese banget sih kamu Mas?!! " amuk Retha.
Tak urung Retha tetap mengusap rambut Aldof dengan handuk.
"Mau jadi bapak, masih aja nyebelin! Kurang-kurangin nyebelin kamu, Mas. Paham gak? "
"Iya Tha, iya. Cerewet banget sih, " Retha melototkan matanya dan menjewer telinga Aldof dengan kencang. Membuat laki-laki itu meringis.
"Adaww, yang! Sakit Tha. Entar telinga aku put- Aw!!" pekik Aldof ketika jeweran Retha lebih kencang.
"Kamu bilang aku cerewet? Dasar suami gak ada akhlak. Malem ini kamu tidur di luar!! " murka Retha, yang terus menjewer telinga Aldof.
"Ampun Tha, ampun. Aku gak mau tidur di luar, Aw yang lepasin telinga aku plis" Mohon Aldof.
Retha melepaskan jewerannya dan melihat telinga Aldof yang tampak memerah.
"Ya Allah yang, sadis banget sama suami sendiri ish" Aldof mengelus-elus telinganya yang sakit.
"Makanya jangan bikin aku kesel" Retha mulai beranjak berdiri, baru mau melangkah perutnya terasa sakit.
"Aw shhh, perut aku Mas sakittt!" Ringis Retha, sambil memegang perutnya yang terasa sakit.
Aldof melototkan matanya, dan beranjak berdiri mendekati Retha.
"Astaga yang, sakit banget?" Tanya Aldof khawatir.
"IYALAH. ADUH MAS PERUT AKU AWW! " Teriak Retha kesakitan sambil menjambak rambut Aldof membuat cowok itu ikut meringis.
"Kamu duduk dulu di sofa. Aku mau ganti pakaian dulu terus antar kamu ke rumah sakit. Tahan bentar ya sayang! " Ujar Aldof dan menaruh Istrinya pelan-pelan agar duduk di sofa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHA [END]
DragosteSelamat membaca cerita ALTHA : Aldof Hanung Bagaskara & Retha Shania Aldebaran ✨ PART LENGKAP ✨ JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ✨ DIWAJIBKAN VOTE DAN KOMEN ✨ BANYAK TYPO & TAHAP REVISI, MOHON DI MAKLUMI ! --- Yang gak suka konflik berat, ha...