Jangan lupa vote dan komen yah, Thanks :)
***
Pagi yang sangat indah, dihari minggu. hari dimana anak sekolah merdeka dari tugas sekolah, hari dimana bisa bermalas-malasan. Namun, lain halnya dengan pemuda manis itu. bukannya bersantai, dia malah menyuci baju, mengepel, menyapu, mencuci piring, dan lain sebagainya. yah, itu Haechan, yang mengira, bahwa kalau ibu dan papanya keluar kota, dia bisa santai dan mengerjakan apa yang dia mau. Namun selembar kertas yang menempel dikulkasnya, membuat dirinya langsung letoy.
"Anak ibu yang ganteng, manis, dan imut kiyowo. ingat yah, rumah harus selalu bersih. awas, kalau ibu pulang, rumah kaya kapal pecah, ibu buang kamu!"
yah, begitulah pesan lembut dari ibu Haechan, sangking lembutnya dapat mengalahkan sutra. Haechan hanya pasrah mengerjakan pekerjaan rumah, daripada dibuang katanya, dia juga nggak mau gembel.
"Bu, bu. Udah tau anaknya bujang, masih ajah dipaksa jadi anak gadis." keluh Haechan, yang sedang mencuci piringnya.
"Mana nih piring kayak bau jigong, Jaemin."
"Nih piring, udah berapa lama sih nggak dicuci, bau banget masa."
Tok..
Tok..
ditengah Haechan, mengomel-ngomel, ada yang mengetuk pintu, "Siape lagi nih, dah tau gw lagi sibuk, ada ajah.." ucapnya, lalu melempar piring plastik itu, lalu segera pergi membuka pintu.
setelah membuka pintu, ternyata yang datang Mark, "Nih, makanan dari bunda. Bunda bilang, karna ibu lo pergi, mungkin lu nggak sempet masak," ucap Mark, lalu memberikan tuperwear kepada Haechan.
Haechan langsung tersenyum, dan mengambilnya, "wah, makasih loh Mark, gw memang laper."
Mark cuman ngangguk, "yaudah, kalau gitu, gw pulang yah, mau makan." ucap Mark, kemudian hendak pergi.
Namun Haechan langsung menariknya masuk, "Udah, kita makan bareng ajah," ucap Haechan, yang menarik Mark menuju meja makan.
Mark melepas tangannya, dari tangan Haechan, "Udah, gw mau makan dirumah ajah." Tolak Mark, yang kembali ingin pergi, tapi lagi-lagi bajunya ditarik oleh Haechan.
"Udah, temenin gw ajah, gw sendirian nggak ada yang temenin." Mohon Haechan, yang mengedip-ngedipkan matanya lucu.
Mark bukannya tersipu, malah jijik. Mark menghela napas panjang, dan mengangguk, kasihan juga menurutnya, kalau Haechan harus makan sendirian. "Yaudah, gw temenin, tapi setelahnya gw balik, yah." ucap Mark,
Haechan tersenyum, dan mengangguk, "Oke, makasih Mark. baik deh,"
setelahnya Mark, langsung duduk di meja makan. Sedangkan, Haechan mengambil piring dan mengeluarkan makanan dari Mark. "Nih... enak pastinya," Ucap Haechan yang meletakkan makanan dimeja makan, kemudian ikut duduk didepan Mark.
"Iya dong, kan bunda gw yang masak." Balas Mark, yang kemudian mengambil makanan.
Haechan kemudian memakan makanan dari bunda Mark, dan benar saja masakannya sangat enak. Kalau bisa, Haechan rasanya mau jadi anak bundanya Mark saja. Mark juga ikut makan, namun tidak selahap Haechan, Mark sesekali melihat Haechan, yang makan seperti orang yang tidak makan sebulan, dan mulutnya yang penuh dengan bumbu ayam.
Mark tak sadar tersenyum, sambil melihat Haechan. Haechan yang sadar, mengerutkan keningnya, dan menegur Mark, "Kenape sih? kok senyum-senyum gitu?" tanya Haechan dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belok [Markhyuck]✔
Fanfiction❛❛Haechan suka Ryujin tapi mark perhatian, udah Haechan suka mark ajah. Mark katanya straight, tapi panas liat haechan dekat Ryujin. Udah, mark suka Haechan ajah. ❞ Judul sebelumnya: "Katanya lurus terus" Judul sekarang : "Belok" ⚠️Warning! ⚠️ ⚠️BOY...