Jangan lupa vote and komen, Thanks :)
******
Bip... !
Bip... !
Haechan menutup matanya setelah mobil itu semakin dekat. Haechan tidak bisa meninggalkan tempatnya karena dadanya yang semakin sesak.
brak!
Haechan membuka matanya, dan bukannya akhirat yang terlihat, malah seorang Mark, yang berada dibawahnya. Untung Mark sempat menarik Haechan, kalau tidak mungkin anak itu akan berakhir tragis tertabrak mobil. Haechan melupakan asmanya, dan malah sempat-sempatnya menatap Mark.
"Lo nggak papa?" Tanya Mark, yang masih berada dibawah Haechan.
seketika Haechan tersadar, dan segera bangkit dari atas tubuh, Mark. "Nggak papa," Jawab Haechan, kemudian duduk diaspal.
Mark ikut bangun, dan duduk disamping Haechan, "Ada yang luka, nggak?" Tanya Mark, dengan khawatir.
"Nggak papa," Tekan Haechan, yang membersihkan tangannya.
"Akh" Adu Haechan, yang ternyata telapak tangannya terluka.
Mark tiba-tiba menarik tangan Haechan dan meniupnya perlahan. Haechan mati-matian menahan dirinya tidak menatap Mark, tapi tetap tidak bisa. "Ini tangan lo berdarah, artinya nggak baik-baik ajah." Omel Mark, kemudian menangkup kedua pipi Haechan.
"Muka lu nggak luka kan?" tanya Mark, namun tak dipedulikan Haechan yang tengah asik memandanginya.
Deg!
"Chan? lu kenape?" Heran Mark, setelah Haechan terus melihatnya dengan tatapan berbinar.
Haechan masih tidak menanggapinya. Mark mendengus kesal, dan kemudian menekan luka Haechan dengan kuat, "ANJING!" Teriak Haechan, kesakitan.
"Lu kenape sih, ngeliatin gw kayak gitu? Gw ganteng?" Tanya Mark, yang dibalas tatapan sinis Haechan.
"Idih... najis!"
Mark melirik Haechan tak suka. sudah ditolong, tidak tau terima kasih lagi. Andai tadi Mark ngebiarin Haechan tertabrak mobil saja, supaya tidak ada lagi yang nebeng dengannya saat akan kesekolah, tidak ada lagi yang selalu malu-maluin, tidak ada yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya. Andai saja memang dia tidak menyelamatkannya tadi.
"Udah, mending kita pulang dan obatin luka lu," Ucap Mark, yang kemudian berdiri,
Haechan juga ikut berdiri, namun sepertinya ternyata kakinya keseleo tadi. "Kenapa?" Tanya Mark, setelah Haechan memegangi kakinya.
"Nggak papa, kaki gw keseleo mungkin,"
Mark kemudian menghela napas, sekali lagi, andai tadi dia tidak sok-sokan meninggalkan Haechan, mungkin dia tidak serepot ini. Mark kemudian berdiri didepan Haechan dan sedikit berjongkok,"Naik. Gw gendong."
"Ha?"
"Haho, haho. mau nggak!?" Ucap Mark, yang mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belok [Markhyuck]✔
Fanfiction❛❛Haechan suka Ryujin tapi mark perhatian, udah Haechan suka mark ajah. Mark katanya straight, tapi panas liat haechan dekat Ryujin. Udah, mark suka Haechan ajah. ❞ Judul sebelumnya: "Katanya lurus terus" Judul sekarang : "Belok" ⚠️Warning! ⚠️ ⚠️BOY...