Didalam ruang rawat terbaring pemuda manis disana dengan alat medis disekujur tubuh. Bunyi alat Elektrokardiogram menggema diruang rawat, tertampil dilayar monitor detak jantung yang tidak stabil disana membuat wanita diluar menangis semakin keras. Haechan, pria yang berbaring disana syukurlah masih bisa diselamatkan sewaktu kecelakaan. Namun, kenyataan pahitnya dokter belum menentukan sampai kapan detak jantung pemuda itu masih bisa berdetak. Ibunya sudah sangat histeris, tak mau kehilangan anak semata wayangnya itu.
Jaemin dan Jeno ikut menunggu diluar, karena dokter tidak mengijinkan pasien dikunjungi karena keadaannya yang sangat buruk. Mereka hanya bisa berdoa disini, berharap Haechan baik-baik saja, walau tidak bisa dipungkiri keadaannya sekarang sangatlah buruk. Jaemin menangis tersendu-sendu dibahu Jeno sedangkan Ryujin hanya mematung sambil duduk berasandar ditembok.
Saat mereka bertiga melihat kejadian tadi siang, saat mereka melihat jelas saat Haechan terpental jauh dijalanan itu, rasanya dunia mereka terhenti. Jeno dan Jaemin langsung berlari kearahnya, mengguncang tubuh tak berdaya dan bersimbah darah dipangkuan Jaemin waktu itu. Ryujin lagi-lagi menangis, memikirkan seandainya dia tidak ditolong Haechan tadi, mungkin dia tidak akan seperti ini.
"Jen, kalau Haechan sampai kenapa-kenapa gimana?" Dengan Isak tangis Jaemin mencoba bertanya.
Jeno pun tidak tau harus mengatakan apapun, yang dipikirannya hanya pikiran negatif. Jeno juga takut kalau sampai Haechan tidak bisa bertahan, Jeno juga tidak mau Haechan pergi.
Jeno mengelus pelan kepala Jaemin dibahunya,"Haechan kuat Jaemin. Dia pasti bakal baik-baik ajah."
Jeno berbohong. Sebab dia juga memikirkan bahwa Haechan mungkin tidak akan baik-baik saja. Haechan skarat didalam. Jeno tau dia disana sedang berjuang hidup dan mati, Jeno tau Haechan sedang berjuang dengan rasa sakitnya sendiri. Jeno ingin menangis, tapi melihat orang tua Haechan yang menangis, Jaemin, dan Ryujin yang sudah sangat hancur, dia memilih untuk kuat.
"Anak kita kuat Bu, dia bakal baik-baik ajah." Ucap papa Haechan, berusaha menenangkan istrinya.
Jeno tau itu hanya kalimat penenang, Jeno tau itu. Sesak kembali hampir didada Jeno, entah mengapa dirinya mau melampiaskannya dengan menangis namun alih-alih menangis dirinya malah tersenyum mengingat kelakuan Haechan. Mengingat bagaimana ekspresi sok terdzolimi anak itu saat dijahili, ekpresi julidnya, ekspresi saat dimarahi Pak RT karena maling mangga, ekspresi saat mereka belajar bersama padahal Haechan ingin menonton anime terbaru. Jeno tersenyum simpul, saat seakan melihat Haechan yang tersenyum konyol didepannya seiring dengan monitor yang berbunyi melengking didalam.
Jeno berhenti tersenyum lantas langsung bangkit dari kursinya dan segera menghampiri kaca yang menampakkan dokter dan suster yang sedang menangani Haechan dengan panik. Tangan Jeno mengepal, suara tangis ibu Haechan terdengar sangat mengayat hati, suara tangis Ryujin yang sudah pecah serta Jaemin yang berusaha menangis tak bersuara belakang. Jeno tak mau menangis, lebih tepatnya tidak bisa. Seakan mereka semua sudah menyerah setelah melihat garis lurus dimonitor itu. Jeno marah, bukan itu yang menentukan semuanya. Tapi Tuhanlah yang menentukan takdir seseorang. Alat itu tidak ada apa-apanya.
"Haechan... Lo ingat, gw disini, akan terus nungguin Lo dan nggak bakal terima kalau Lo pergi. Lo harus kuat, ingat gw bisa gila kalau Lo pergi."
Jen, gw nggak bisa lagi.
Jeno membeku. Itu suara Haechan.
Gw udah bahagia disini.
Jeno terdiam. Lalu kemudian menggeleng, dirinya membatin "Lo harus kuat."
Gw mau pergi. Nggak ada yang buat gw mau hidup lagi.
Jeno tersenyum, dia tau itu Haechan. Lalu dia menggeleng cepat, dia menentang perkataan Haechan, "Lo harus mikirin yang lain. Jangan cuma perasaan Lo. Mereka sayang Lo, nggak perlu mikirin yang lain. Pikirin kita Chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belok [Markhyuck]✔
Fanfiction❛❛Haechan suka Ryujin tapi mark perhatian, udah Haechan suka mark ajah. Mark katanya straight, tapi panas liat haechan dekat Ryujin. Udah, mark suka Haechan ajah. ❞ Judul sebelumnya: "Katanya lurus terus" Judul sekarang : "Belok" ⚠️Warning! ⚠️ ⚠️BOY...