[9]

2.4K 214 10
                                    

Jangan lupa Vote and komen, Thanks:)

******

Haechan cukup mengerti perkataan Mark. Itu juga cukup membuatnya menjauhi Mark sementara waktu, untuk menenangkan perasaan mereka masing- masing. Ini sudah hari ke-7 Haechan menjauhi Mark, membuat Jaemin, orang tua mereka, Jeno, dan seisi sekolah bertanya-tanya.

Haechan dan Mark sudah seperti surat dan perangkonya, tapi selama satu minggu ini menjauh bagai bumi dan pluto.

Begitu juga Jeno dan Jaemin yang sama seperti mereka berdua, yang akhir-akhir ini sudah bagai orang asing bila bertemu.

"Jaemin!"

Jeno mengejar Jaemin, yang dia lihat dikantin. Jaemin segera berlari dari kantin, namun kembali dikejar oleh Jeno.

dan akhinya, bisa menangkap tangan Jaemin.

"Akhirnya, gw dapatin jga lo,"

Jaemin tak peduli, dia menatap kearah lain mencoba tak melihat Jeno.

"Lo masih ngambek? Gw boleh tau kenapa?"

Jaemin masih diam.

Jeno menghela napas pelan, lalu menarik Jaemin mendekat, "Gw kangen Jae, gw kesepian lo nggak gangguin,"

Jaemin mulai mengalihkan pandangannya kewajah Jeno. Anak itu menatapnya lembut, membuatnya tak percaya kalau orang didepannya ini Jeno.

"Jen, berhenti kayak gini. Lo tau, gw nggak suka."

"Lo kenapa Jae? Gw mohon, jelasin."

Jaemin melepas tangan Jeno dari lengannya, "Gw udah ngehindar Jen, mencoba supaya gw nggak terlalu dalam suka sama lo."

Jeno mematung ditempatnya, "Maksud lo?"

Jaemin menatap Jeno sendu, "Gw suka sama lo Jeno."

seketika Jeno menggeleng, lalu tertawa pelan, "Nggak lucu Jaemin,"

Jaemin menggeleng, "Gw keliatan bercanda buat lo?"

Jeno berhenti tertawa, lalu menatap Jaemin yang nampak serius, "Lo nggak bercanda? T-tapi kita-"

"Sama-sama cowok?" Potong Jaemin.

Jeno mengangguk pelan. Jaemin tersenyum miring, "Gw tau, makanya jangan deket gw Jen, gw menjijikan."

Jaemin segera meninggalkan Jeno.

Jeno bungkam, ingin mengejar Jaemin tapi juga tidak ingin. Jeno masih berusaha mencerna perkataan Jaemin, yang entah mengapa masih serasa mimpi baginya.

"Gw harus ngapain dong?"

Jeno mengacak rambutnya kasar, Frustasi dia. Jeno udah punya tunangan, gimana Jaemin bisa suka sama dia.


******

Jeno berjalan menatapn lurus kedepan.Perkataan Jaemin masih terngiang dikepalanya, dan masih bertanya-tanya mengapa Jaemin menyukainya, dan kenapa harus Jaemin menyukainya.

 Belok [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang