BONUS CHAPTER

2K 119 34
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, hari dimana ayah Jaemin dan Tante Laras menikah. Hari ini tentu hari yang sangat istimewa bagi semua orang. Salah satunya Haechan, yang sudah berlari masuk menelusuri gedung yang penuh dekorasi itu. Dia berdecak, sepertinya sudah sangat terlambat, sebab dia datang jam 10.00 padahal acaranya mulai Setengah 10. Dan saat sudah sampai, benar saja dugaannya acaranya sudah mulai, untung saja penghulunya masih belum bilang "sah" kan Haechan juga ingin mengatakan "sah".

Haechan menepuk pundak Jaemin setelah sampai disana,"Maaf gw telat."

Jaemin menatap Haechan sinis, lalu menggeleng-geleng,"Untung ajah acaranya baru ajah dimulai, belum sah."

Haechan menyengir, lalu menatap Jeno disebelah Jaemin yang sangat serius melihat Ayah dan Tante Laras yang sudah mulai ijab kabul didepan. Akhirnya, Haechan dan Jaemin ikut serius mendengarkan ijab kabul didepan, katanya buat persiapan nikah nanti. Kan nanti tidak perlu belajar lagi kalau sudah melihat caranya, langsung nikah ajah.

Penghulu didepan, tepatnya bapak Laras sendiri sudah mulai mengetes-ngetes microfon didepan, dan setelahnya mulai menjamak tangan ayah Jaemin dan segera akan mengawinkannya. Entah mengapa, hati Jaemin sedikit teriris melihat itu, entah mengapa dirinya seperti melihat ibunya yang duduk didekat ayahnya. Jeno yang sadar akan mata Jaemin yang berkaca-kaca, menggenggam hangat tangannya lalu tersenyum tipis.

"Enggak papa, Lo dan ayah Lo akan bahagia setelah ini."

Jaemin mengangguk dan membalas genggaman tangan Jeno, lalu kembali memperhatikan acara yang berlangsung didepannya.

"Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, puteriku Laras Dwi dindasari dengan mahar, Dirham perak, uang tunai 50 juta, dan Berupa seperangkat alat shalat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Laras Dwi Dindasari dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu, dibayar tunai!"

"Sah?"

"SAH!" Teriak semua tamu didalam gedung.

Laras tersenyum lega, lalu menyalami ayah Jaemin yang sudah menjadi suaminya. Keduanya merasa lega, akhirnya mereka sudah sah, Ayah Jaemin yakin dan percaya setelah ini dia akan memulai kehidupan baru yang akan lebih bahagia untuk anaknya, lalu dilihatlah anaknya yang sudah berlinang air mata disana, lalu menatap kesamping Jaemin yang lantas membuatnya terdiam. Itu istrinya, tersenyum kearahnya seakan memberi tahu untuk menjaga keluarganya yang sekarang, dan dia juga akan pergi dengan tenang sekarang.

Ayah Jaemin menghapus air matanya, dan setelah itu disana sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Hanya ada Jaemin, Jeno, dan Haechan. Ayah Jaemin lalu mencium lembut kening Laras, yang kini sudah sah menjadi istinya.

"Mas janji bakal buat kamu bahagia."

Laras tersenyum,"Iya, Laras percaya."

Setelah acar ijab kabul selesai, acara selanjutnya kemudian dilanjutkan. MC kembali kepanggung, dan mengumumkan acara selanjutnya.

"Oke, acara ijab kabul sudah selesai. Acara selanjutnya adalah pelemparan baket bunga dari kedua mempelai. Semuanya siap-siap menangkapnya."

Jaemin dan Jeno sudah memasang kuda-kuda, mereka harus menangkapnya, sebab konon siapa yang menangkapnya dialah selanjutnya yang akan menyusul. Kalau benar Jeno atau Jaemin yang menangkapnya, berarti keduanya yang akan segera menikah lagi. Kalau Haechan, hanya berdiri ditempatnya, tidak ada niatan menangkapnya, prinsipnya hanya satu kalau memang kita punya jodoh yang pasti akan menikah.

"1.. 2..3 "

Baket bunga itu dilempar kebelakang, dan semua tamu heboh dan ingin menangkapnya. Namun baket itu malah terlempar menuju arah Haechan, dia yang semula tidak ingin menangkapnya jadi menangkapnya.

 Belok [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang