[15]

1.9K 144 24
                                    


Jangan lupa vote,komen, dan kritiknya.


******

Setelah cukup lama menemani Mark di UKS, Haechan disuruh untuk masuk kekelasnya kembali oleh Mark, takutnya anak itu dihukum karenanya. Haechan sebenarnya khawatir, namun kembali juga kekelas karena paksaan dari Mark.

Setelah Jam pelajaran sudah selesai, Haechan segera menghampiri Mark di UKS kembali, dan menyuruhnya agar nebeng saja dengan temannya yang memakai mobil, takut kalau naik motor nanti Mark tiba-tiba pingsan, kan nggak lucu kalau Mark tiba-tiba rebahan diaspal.

Mark awalnya menolak, tapi karena Haechan yang sangat memaksa, Mark akhirnya menurut. Mark dengan muka yang tak pernah dialihkan dari Haechan, diseret masuk kedalam mobil milik salah satu temannya. Setelah Mark sudah pergi, barulah Haechan juga pulang. Dia memastikan dulu apa Mark tidak akan melompat dari mobil atau semacamnya. kalau dipikir tidak mungkin,sih.

"Haechan!"

Haechan yang sudah ingin melajukan motornya, menoleh kebelakang. Ryujin terlihat tengah berlari kearahnya, dengan senyuman lebar. Haechan menepuk jidatnya, dia lupa mengambil kotak bekal Ryujin di UKS.

"Haechan kenapa mukanya kaget gitu?"

Haechan tersenyum kecut,"Yujin, maaf. Gw lupa kotak bekal kamu di UKS." Ucap Haechan, dengan sedikit memelas.

Ryujin terkekeh,"Kirain apa chan, sampai gitu mukanya."

Haechan hanya bisa menyengir,"Pulang bareng siapa Yujin?"

"Nggak tau nih. Mau nebeng boleh?" Tanya Ryujin, dengan menggaruk kepalanya.

Haechan tersenyum manis, lalu mengangguk,"Boleh dong, tapi ngomong-ngomong Tio mana?"

"Nggak tau. Aku nggak mau lagi nyari-nyari dia."

Haechan mengangguk, cukup mengerti perasaan gadis itu. Siapa juga yang mau dengan orang seperti Tio, walau ganteng tapi dia kasar, suka marah-marah, berandalan, tapi kaya.

"Yaudah naik. Ini pake helmnya Mark."

Ryujin menatap helm yang di berikan Haechan, "Mark mana?"

"Dia sakit, jadi aku suruh naik mobil sama temennya."

Ryujin mengangguk, lalu menerima helm ditangan Haechan lalu dipakainya. Namun ternyata dengan buku yang dipegangnya, Ryujin jadi kesulitan memakainya. Haechan yang peka, turun dari motornya, "Sini biar aku yang pakein."

Ryujin menatap Haechan yang cukup dekat dengannya, menatap wajah Haechan yang cukup tampan, dengan kulit sawo matang. Ryujin jadi ingat waktu pemuda itu sangat perhatian dengannya, namun dia tak pernah memperhatikannya.

"Sudah, yok berangkat."

Ryujin mengangguk pelan, lalu naik kemotor. Selama perjalanan, Haechan banyak bicara, yang membuat Ryujin bingung yang dibicarakan hanya satu objek, yaitu Mark. Namun entah mengapa, Haechan tidak pernah berhenti-hentinya mengatakan tentang anak itu. Ryujin berfikir, mungkin Haechan mengenal Mark lebih dari siapapun.

Ryujin terus melihat Haechan dari kaca spion. Entah mengapa, karena angin yang mengenai rambut Haechan, membuatnya semakin tampan saja, apalagi dengan helmnya, Ryujin tersenyum melihat itu.

 Belok [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang