Haechan berjalan dengan bernyanyi lagu-lagu cinta. Sudah pukul 5 sore, dan dia baru pulang dari latihan basket. Haechan sebenarnya juga tak kalah populer dengan Bagas, anak Ipa satu kelas Ryujin yang pernah menjadi rivalnya untuk memperebutkan Ryujin. Bukannya Bagas, ataupun Haechan yang mengambil hati Ryujin. Malah si brengsek Tio, anak sekolah lain yang nakal bukan main. Bukan hanya tawuran, Haechan sudah memergokinya berciuman di-gang. Memang brengsek. Bagas dan Haechan jadinya berdamai saja, sudah tidak ada alasan mereka berseteru, apalagi mereka sama-sama anak basket dan bahkan satu tim.
"Lo nggak mau makan?"
Haechan menoleh kesamping. Melihat Bagas yang lagi monyong-monyong kayak anak kecil mau jajan. Haechan menatapnya jijik, beneran nggak imut baginya.
"Tadi sebelum balik lo udah makan mie satu mangkok. Nggak cukup?"
"Nggak lah. Lagian motor lo kenapa sok-sokan mogok."
Haechan menatap sinis,"Lo udah numpang, bawel lagi."
"Lagian, lo demen makan badan lo kayak lidi gitu. Heran aku."
Bagas melotot kearah Haechan. Enak saja mengatainya kurus kayak lidi. Mau disantet kayaknya nih anak, "Lu berani ngejek anak sultan?"
"Anak sultan numpang motor orang terus." Sindir Haechan, sambil menatap sinis.
Haechan dan Bagas melanjutkan perjalanannya. Dia dan Bagas naik motor tadi, namun saat diperjalanan saat mereka berdua membahas tentang bokep, motornya tiba-tiba seperti tersedak. Entah itu karena percakapan dua insan yang sangat berdosa, atau memang motor Haechan yang butut. Itu motor kesayangan Haechan, ibunya ingin membelikan Haechan motor baru tapi katanya dia tidak ingin mengganti si bambang. Dia menamai motor scoopy hitamnya bambang. Walau didesak bagaimanapun oleh ibunya, Haechan bersikeras tidak ingin menggantinya.
Akhirnya setelah melewati gang yang panjang, Haechan sudah sampai didepan rumahnya. Dan Bagas melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Haechan menyuruhnya singgah, namun ia menolak dengan alasan sudah sore. Bagas tahu dia tidak akan pulang tanpa oleh-oleh dari teman karibnya itu, apa lagi kalau bukan cerita seram yang sengaja untuk menakut-nakuti bagas. Kalau sampai cerita wewe gombel Haechan terjadi diperjalanan Bagas, atau hantu yang katanya membunuh orang, Bagas bersumpah orang yang pertama kali ingin dia balaskan dendamnya adalah Haechan.
Sedangkan Haechan hanya bisa tergelak saat melihat Bagas yang sok pemberani, padahal dia pasti takut setengah mati. Yang membuktikan itu adalah ketika Bagas sudah jauh dari pekarangan rumah Haechan, anak itu menarik tasnya kuat-kuat dan lari ngibrit melewati jalan yang sepi. Haechan dengan sisa-sisa tawa masuk kerumahnya, dan mendapati Mark, bundanya, dan Haechan menatap ibunya yang berdiri dan berjalan kearahanya.
"Haechan duduk."
Haechan dengan kikuk berjalan pelan kearah sofa, dan duduk disamping Mark. Mereka berdua saling beradu pandang, seakan haechan bertanya, ada apa ini? namun Mark hanya tersenyum tipis, membuat Haechan entah mengapa tiba-tiba merasa merinding.
"Haechan bingung kenapa bunda disini?" Giliran bundanya Mark yang bicara.
Haechan hanya mengangguk pelan, setelah mendapati Mark yang semakin menunduk dengan meremas kaosnya. Atmosfer sekitar menjadi tegang, saat ibunya Haechan dan bundanya Mark saling beradu pandang. Lalu bundanya Mark menatap Haechan dan Mark bergantian.
"Bunda sengaja ngumpulan kalian disini, begitupun dengan ibumu chan. Kami kira kalian tidak punya rahasia, ternyata kami salah besar."
Haechan semakin menengang,"R-rahasia apa bunda?"
"Bunda sama ibu kamu tau, kalian saling mencintai. Tapi ini salah. Bunda nggak setuju kalian begini."
Mark semakin mengeratkan genggamannya dibajunya, dan Haechan menatap ibunya yang mentapnya tajam,"Bu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belok [Markhyuck]✔
Fanfiction❛❛Haechan suka Ryujin tapi mark perhatian, udah Haechan suka mark ajah. Mark katanya straight, tapi panas liat haechan dekat Ryujin. Udah, mark suka Haechan ajah. ❞ Judul sebelumnya: "Katanya lurus terus" Judul sekarang : "Belok" ⚠️Warning! ⚠️ ⚠️BOY...