Bab 20

212 28 2
                                    

Gong Jun yang merasa Juniornya semakin membengkak juga terasa sakit itu berusaha menutupi junior dari desakkan dada Zhehan.

Namun tangan Zhehan menahan Tangan Gong Jun. Dan dengan cepat tangannya yang lain menggenggam junior Gong Jun dan mulai bermain dengan riangnya di sana.

"Aaah Sssssh... Gee...." desah Gong Jun kini tangannya meremas bahu Zhehan.

"Ehmmm kenapa Jun, apakah kau suka?" tanya Zhehan sambil memainkan kepala Xiao Jun.

"Suu..kaa aaaah. Hisap Ge aaaakh'' erang Gong Jun lagi

"As you wish... Mmmmmph..." segera mulut Zhehan dipenuhi oleh Xiao Jun.

Dan bagaikan memperoleh menu cemilan baru dengan rasa dan kekenyalan yang sedikit eksotik mulut Zhehanpun sangat menikmatinya.

"Aaarg... Ini rasanya terlalu gila... Han.. Baby... Eeehmm" Gong Jun menutup mulutnya sendiri dengan mnggigit jemarinya agar suara erangannya tidak lepas keluar.

Keringat di dahi dan di tubuhnya bercucuran di ruangan ber AC itu.

Demi melihat Junjun yang sangat menikmati servicenya membuat Juniornya sendiri tak kalah meronta menuntut service yang sama.

"Mmmmph.. jun..." ujar Zhehan sambil membalikkan tubuhnya dan menyorongkan bokongnya ke wajah Gong Jun.

Demi melihat Xiao Han yang juga membesar dan mengacung di depan wajahnya membuat Gong Jun segera mengecup ujung kepala Xiao Han dan meremas batang leher Xiao Han itu.

"Aaaaakh..." erang Zhehan sesaat sebelum mulutnya dipenuhi oleh Xiao Jun lagi saat menerima service balik dari Gong Jun

Keduanya kemudian saling menyumpal mulut mereka dengan cemilan baru mereka dengan penuh semangat.

Sesekali tangan Zhehan meraba lorong sempit Gong Jun yang berkedut itu.

"Aaargh jaaangan Ge..." erang Gong Jun.

Plak... Bokong Gong Jun pun merasakan sedikit mati rasa di sana. Bukan karena sakit namun terlebih kepada  kepada kejutan kenikmatan.

Saat itu barulah Zhehan merasa menyesal mengapa tak mengikuti saran Xiao Yu untuk membeli kondom dan pelumas.

Jadi saat sekarang hanya dengan cara seperti inilah yang dapat dia bisa lakukan dengan Junjun.

Mungkin juga untuk yang pertama sekaligus yang terakhir yang akan mereka lakukan ini.

Saat mereka sadar nanti tak tahu akan apa yang akan terjadi.
Apakah mereka akan menyesalinya dan hubungan mereka menjadi canggung.

Ataukah malah menjadi..
Aaaah entahlah aku tak ingin membayangkannya. Aku takut saat kami sadar nanti hal yang tak kuinginkan akan benar-benar terjadi.

Tidak aku rasa bahwa aku menyukai orang ini, ya aku ingin lebih dekat dengan orang ini, aku Zhang Zhehan bersumpah untuk dapat memiliki orang ini Gong Jun, seorang pria yang kini tengah bekerja sama sebagai rekan kerjaku. Batin Zhehan

"Ya Tuhan, mengapa aku menikmati perlakuan ini, aku seorang pria sejati, mengapa aku bisa menikmati permainan yang dilakukan dengan seorang pria juga"

"Mungkin ini disebabkan saat ini kami sedang mabuk. Tidak aku tidak merasa sedang mabuk. Namun aku merasa tubuhku melayang ringan hingga ke awan"

"Apakah aku menyukai pria cantik ini? Apakah ini karena suasana yang mendukung malam ini"

"Bagaimana bila kami sadar nanti, apakah dia tidak akan menyalahkan diriku dan menjauhiku?"

"Aku tak perduli soal nanti, saat ini yang aku rasakan bahwa aku menyukai pria ini. Itulah mengapa aku mau melakukan hal ini dengannya"

"Toh dia tidak mungkin bermusuhan denganku karena kami akan terus bersama selama masa shooting ini"

"Aku harus dapat memperoleh cinta dari pria ini" batin Gong Jun.

Desahan dan erangan terkadang jeritan lirih juga suara kulit yang ditampar oleh keduanya terdengar bersahutan memenuhi ruangan ini.

Suara dua orang lelaki dewasa yang sedang bercinta ternyata dapat lebih membuat daun telinga memerah bagi yang mendengarkannya dibandingkan suara pasangan normal yang sedang bercinta.

Hingga akhirnya gerakan mereka semakin intens dan tubuh mereka mulai bergetar menandakan klimaks mereka semakin dekat.

"Han..Baby.. Lepaskan aaku mau aaargh.. Mmmmph" erang Gong Jun.

Yang buah bokong Zhehan kembali menyimpan mulutnya.

Sedangkan Zhehan yang merasakan Xiao Jun yang hampir mencapai klimaksnya dia segera mempercepat gerakan tangan dan mulutnya yang menghisap atau lidahnya yang sesekali menjilat sesekali menusuk lubang Xiao Jun.

Begitu juga dengan Gong Jun yang melakukan hal yang sama pada Xiao Han.

Hingga akhirnya kali ini keduanya benar-benar tidak bisa menahan lagi, akhirnya keduanya bersamaan memenuhi mulut mereka dengan letupan berisi miliaran sel kepala botak  berekor itu hingga semuanya lenyap ditelan masuk ke kerongkongan dan untuk pasokan vitamin K (kenikmatan) dan dapat menyegarkan tubuh mereka.

"Kau nakal Ge" ujar Gong Jun dengan terengah-tengah di sela-sela paha Zhehan itu.

"ehmmm apakah kau menyukainya?" tanya Zhehan sambil berjongkok hendak berdiri, namun lututnya tiba-tiba seolah mati rasa hingga akan terjatuh lagi.

Untung Gong Jun dengan sigap menahan tubuhnya dan kini bokongnya berada tepat diatas panggul Gong Jun.

"Aaaakh" teriak Zhehan karena merasa terkejut. Itu.

"Kau kenapa Ge?" tanya Gong Jun.

"Lututku memang terkadang masih terasa nyeri" jawab Zhehan sambil berdiri.

Gong Jun pun membantu memapahnya duduk di kursi makan

"Sebentar aku ambilkan batu es untuk meredakan nyeri di kakimu" ujar Gong Jun sambil melangkah ke arah dapur

"Jun.. Kenakan  celanamu" teriak Zhehan.

"Memangnya kenapa sih? Sudah merasakannya juga tadi, sekarang baru risih" ujar Gong Jun.

"Bukan itu" jawab Zhehan.

"Lalu apa?" tanya Gong Jun.

"Ini lihat" ujar Zhehan dengan mata yag menggoda sambil membuka pahanya.
Nampak di sana Xiao Han kembali berdiri dengan gagahnya.

"ZHEHAAAAAN!!!!!!!" teriak Gong Jun dengan gemas melihat kelakuan Zhehan tersebut

Akhirnya Gong Jun melupakan niatnya mengobati lutut Zhehan karena mulut mereka kini kembali sibuk dengan cemilan special aroma bayclean tersebut.

SOLSTICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang