Bab 13

200 36 2
                                    

"Bukannya tadi kau bilang tidak mau gabung dengan mereka?" tanya Xiao Yu keheranan.

"Memangnya tidak boleh orang berubah fikiran" ujar Zhehan

"Oh ya, nanti siapkan mobilku, aku dan Junjun mau keluar sebentar" ujar Zhehan

"Junjun? Sejak kapan kau memanggil dengan panggilan akrab begitu" tanya Xiao Yu curiga"

"Ya semenjak sekarang lah. Khan seperti kau bilang dia itu pasangan empat bulanku" ujar Zhehan santai.

" Menginap tidak?" tanya Xiao Yu.

" Siapkan saja di tempat biasa" ujar Zhehan

"Perlu kondom sama pelumas tidak?" sindir Xiao Yu lagi sambil memicingkan matanya.

"Sialan!! Memang aku dan dia mau ngapain!!" ujar Zhehan sambil menjewer telinga Xiao Yu.

"Aduh...duh..aku khan cuman tanya jangan pas lagi butuh baru ribut nyariin" jawab Xiao Yu.

"Bawel!!" teriak Zhehan

Sebelum mereka masuk ke dalam restoran Xiao Yu membisikkan sesuatu

"Hati-hati hamil"

"YUYU!!!" Zhehan pun menendang bokong Xiao Yu.

Jason yang melihat ulah keduanya hanya menghentikan kepalanya.

Kedua orang ini, kalau lengket seperti Gay, kalau sudah ribut seperti orang bar-bar. Namun keduanya tidak bisa terpisahkan. Batin Jason bodyguard merangkap supir pribadi Zhehan.

Dalam restoran telah ramai dengan para pendukung drama.

Melihat Zhehan datang dengan tergopoh-gopoh semua menyambutnya dengan tepukan tangan...

"Yeaaaaa... Akhirnya Mama datang" teriak Zhou Ye.

"Mama?" tanya lainnya.

"Khan Zhang Laoshi pasangan Gong Laoshi dan yang membayar meja kali ini ini juga Zhang Laoshi jadi dia adalah mama kita" ujar Zhou Ye sambil bertepuk tangan.

"Mama!!!" teriak semuanya sambil tertawa dan bertepuk tangan.

"Oke... Oke.. Tenang semuanya Lao Gong itu Laopo mu sudah datang" tambah Sutradara Ma menambah kemeriahan malam itu.

"Kalian mabuk ya" ujar Zhehan.

"Kenapa aku jadi mama dan siapa yang kalian panggil Laopo" ujar Zhehan dengan wajah memerah.

"KAU!!" semua menunjuk Zhehan.

"Aaah aku pulang sajalah" gerak Zhehan dengan berpura-pura akan berbalik.

"Zhang Laoshi, jangan marah.. Sini duduk dekatku" ujar Ma Jie sambil menunjuk tempat duduk yang dikosongkan untuknya.

Wajah Gong Jun yang sejak tadi tidak banyak bicara tiba-tiba tampak sumringah demi melihat wajah Zhehan.

"Sini duduk Ge, kami baru akan mulai makan, lihat makanannya baru mulai matang" ujar Gong Jun.

"Tapi aku sedang diet" ujar Zhehan.

"Halaah sedikit saja untuk syarat" ujar Ma Jie sambil mengangsurkan tahu ke mangkuk Zhehan dan daging ke mangkuk Gong Jun.

"Mengapa aku dapat tahu sedangkan dia dapat daging?" protes Zhehan.

"Ist protes saja, sudah Junjun urus laopomu lah sana repot benar maj makan" Ma Jie pura-pura kesal.

Gong Jun pun bertukar kursi dengan Ma Jie dan kini dia duduk berdampingan dengan Zhehan.

Satu demi satu lauk masuk ke dalam mangkuk Zhehan.

"Cieeee.... Mesranya" ledek lainnya

"Aku juga mau dong diambilkan sama daddy" ledek Dai Kun sambil mengangsurkan mangkoknya pada Gong Jun.

Namun Gong Jun sedikit ragu untuk menanggapi Dai Kun  dan hanya memandang Zhehan seolah minta persetujuan.

"Kau kan punya panci sendiri kenapa harus meminta dari panci orang" jawab Zhehan

"Maaf aku tidak berani memberimu" jawab Gong Jun sambil tersenyum.

"Huh.. Dasar pelit" jawab Dai Kun dan disambut tertawa oleh lainnya.

Acara malam itu sungguh-sungguh mencairkan suasana kekakuan sebelumnya.

Bahkan Xilun aktor termuda terkadang menimpali gurauan para seniornya.

"Bagaimana setelah ini kita pergi minum dan karaoke" Usul Sutradara Ma

"Tidak boleh, kau ada pekerjaan yang harus kau selesaikan" jawab Ma Jie tegas.

Semua hanya terdiam mendengar ucapan Ma Jie.

Tiba-tiba wajah Zhehan nampak terlihat aneh memucat.

"Ge.. Kau kenapa? Apakah kau sakit?" tanya Gong Jun.

Zhehan hanya mengembalikan kepalanya dan mengusap perutnya.

"Jun, coba kau bawa Hanhan ke luar mungkin perutnya tidak nyaman. Dia khan sendang diet" ujar Ma Jie.

"Mari Ge kita keluar, biar ku antar" Ujar Gong Jun.

Semua segera memberikan jalan untuk mereka

'Hati-hati Gon Laoshi, Zhang Laoshi tetap sehat ya" ujar lainnya.

Setiba di toilet segera Zhehan mengeluarkan isi perutnya

SOLSTICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang