"Jun.. Apakah kau benar-benar menyukaiku?" tanya Zhehan lagi.
"Kata siapa" tanya Gong Jun
"Tadi kau..." bibir Zhehan kembali mengerucut.
"Aku tidak hanya menyukaimu namun aku mencintaimu bahkan tergila-gila padamu" jawab Gong Jun.
"Baru kau seorang yang bisa membuat seorang Gong Jun menekuk lutut untuk memohon dan menangis dihadapan seseorang"
"Hanya Zhehan seorang yang bisa membuat hari-hari Gong Jun serasa jungkir balik" jawab Gong Jun.
"Halah gombal" jawab Zhehan dengan senyuman yang lebar.
"Kau boleh tanya pada orang tuaku kalau kau tak percaya" jawab Gong Jjn sungguh-sungguh.
"Hah!! Bagaimana mungkin aku bertanya pada mama papamu, pernah bertemu mereka saja belum pernah" jawab Zhehan sambil memencet hidung Gong Jun.
"Oh iya, eh laopo bagaimana tahun baru nanti kau ikut pulang bersamaku ke rumah" ajak Gong Jun.
"Hah?"
"Hah apa, aku khan sudah melamarmu tadi maka sudah menjadi kewajibanmu mengenal keluarga suamimu" ujar Gong Jun.
"Tadi itu kau sedang melamarku? Bukan hanya mengajakku kencan?" tanya Zhehan.
"Untuk apa hanya mengajakmu kencan toh kita sudah berkencan selama ini" jawab Gong Jun dengan polosnya.
"Iya tapi khan kita Kemarenan khan putus" ujar Zhehan
"Itu khan kamu yang ingin kita putus bukan aku" jawab Gon Jun singkat.
"Tapi..."
"Aaah kau kenapa jadi cerewet sekali sakali sih. Sekali lagi kau berani katakan putus maka kau akan menerima akibatnya" ancam Zhehan dengan bibir membentuk garis datar serta tatapan khas Lao Wen yang membuat siapapun orang yang ditatap seperti itu oleh Gong Jun, akan merasa bahwa diam adalah hal yang terbaik.
Namun itu tidak berlaku bagi Zhehan yang memang keras kepala.
"Mana tahu sewaktu waktu kita putus" jawab Zhehan dengan sengaja.
"Coba katakan sekali lagi" ujar Gong Jun.
"Berarti kedua kali ini ya P U T U S!" ujar Zhehan nekat
"Kau memang perlu dididik untuk lebih menurut kata-kata suaminya" jawab Gong Jun dengan segera menjepit pinggang Zhehan dengan kedua lututnya dan tanpa ampun Gong Jun menarik kaos tidur Zhehan dan mengikat kedua tangan Zhehan dengan satu tangan Gong Jun.
Sedangkan jemari tangan lainnya seolah menari di sekujur tubuh bagian atas Zhehan terutama pada dua tonjolan kecil di ujung dada Zhehan yang telah mengeras itu.
Suara Zhehan tertahan oleh lumatan bibir Gong Jun yang terkenal dengan sedotan vacum cleaner ala ikan mas koki itu tanpa ampun.
Bokong Gong Jun berputar diatas panggul Zhehan dimana membuat Junior Zhehan sangat terasa sangat sesak membasah di balik kain tipis celana boxernya itu.
"Berani katakan lagi?" bisik Gong Jun di telinga Zhehan.
"Hi...hi...pu...aaaah Bao... Sssssh eeeehm celanaku basah jadinya" rengek Zhehan.
"Ya sudah copot saja sekalian lah" jawab Gong Jun dengan sekali hentak kakinya yang panjang menurunkan celana boxer Zhehan itu hingga semata kakinya.
Tangan Zhehan yang terlepas dari ikatan tangan Gong Jun itu segera menurunkan Boxer Gong Jun juga.
Kedua Junior mereka kini seolah saling menyapa di bawah sana dengan riangnya. Kedua paha Zhehan kini menekuk menyebar mengikat pinggang Gong Jun
"Aaaah bao... Aku ingin... Aaah aku.." erangan Zhehan larut dalam hembusan nafas yang teraengal-sengal menahan hasrat yang terlalu tinggi.
"Baby.. Apakah aku boleh.. Ehmm. Bercinta yang sesungguhnya?" bisik Gong Jun di telinga Zhehan yang telah memerah menahan hasrat tersebut.
"Tapi kita tak punya persiapan" ujar Zhehan kecewa.
"Siapa bilang?" jawab Gong Jun dengan tatapan nakal.
"Maksudmu? Tanya Zhehan bingung dengan dahi yang berkeringat dan wajah memerah itu.
"Taraaa...." ujar Gong Jun dengan wajah nakalnya menunjukkan sebotol pelumas dan 1 kotak besar kondom beraroma aneka rasa dan model.
"Ya ampun Jun, bagaiman kau bisa memperoleh barang-barang seperti itu? dasar mesum!!" ujar Zhehan sambil memukul bokong telanjang Gong Jun.
"Hi..hi...hi.. Kau meremehkan seorang Gong Jun"
"Kini kau akan bisa merasakan kemampuan Gong Jun sebenarnya" ujar Gong Jun sambil menggaruk kedua paha Zhehan.
Demi menerima sensasi ini kembali Juniornya menggeliat bangun di bawah sana. Kedua paha Zhehan kembali tertekuk dan melebar. Seolah menantikan pelajaran baru sesungguhnya yang akan dia rasakan pertama kalinya itu.
"Siapa yang lebih mesum di sini" ejek Gong Jun sambil menggigit kecil dengan gemas kedua cherry merah di ujung dada Zhehan itu.
Perlu butuh waktu lama bagi keduanya untuk dapat merasakan kenikmatan yang sesungguhnya.
Karena percintaan kali ini sama-sama hal pertama kalinya bagi mereka maka perlu waktu dan banyak usaha untuk bisa menyesuaikan keinginan mereka.
Terkadang terdengar umpatan ketidak sabaran, erangan kaget dan teriakan sakit dari mulut Zhehan maupun pertanyaan bodoh Gong Jun di sana.
Belum lagi suara pukulan di kulit bokong keduanya juga beberapa kali mengiringi gerakan keduanya.
Karena ini hal pertama mereka maka keduanya hanya membutuhkan waktu singkat untuk dapat mencapai kenikmatan bersama.
"Apakah terasa enak sayang?" bisik Gong Jun.
"Enak apanya? Lihat boking terasa mau patah, sakit tahu" jawab Zhehan.
"Kau pikir aku tidak sakit, lihat itu karena milikmu terlalu sempit baby" jawab Gong Jun tak mau kalah.
"Itu bukan karena milikku yang sempit, tapi milikmu yang terlalu besar dan panjang" omel Zhehan
Mendengar sanjungan Zhehan itu membuat Junior Gong Jun kembali menunjukkan dirinya.
"Baby, ini salahmu mengapa kau memujinya seperti itu, lihat dia menjadi sombong lagi.." ujar Gong Jun dengan bangganya.
"Hah?, tapi itu..... Kita sudah menggunakan 1 kotak khan" ujar Zhehan merasa ngeri melihat ukuran junior Gong Jun yang menjadi tampak lebih bengkak dari sebelumnya.
"Taraaaa.... Tenang baby, kita masih memiliki ini " ujar Gong Jun sambil menunjukkan kotak dan pelumas lainnya.
"Tapi itu tulisannya berisi 12 pc bao!!" erang Zhehan.
"Tapi ini khan beda dengan yang tadi" terang Gong Jun.
"Ya sudah sekarang kau yang diatas" Ujar Gong Jun sembari mengangkat tubuh Zhehan ke atas panggulnya.
Awalnya Zhehan mengira bahwa dia yang menjadi top, namun lagi-lagi Zhehan diperdaya oleh ucapannya sendiri karena pada akhirnya ini hanya perubahan gaya bercinta dan bukan posisi pemimpin bercinta.
"Lao gong kau bohong lagi" erang Zhehan sambil menggoyangkan bokongnya dengan penuh semangat.
Gong Jun hanya tersenyum dan menikmati service Zhehan yang lain di mulut lain di bokong semoknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOLSTICE
FanfictionApa jadinya bila orang yang kau cintai adalah orang yang tak seharusnya kau cintai. Apakah harus menghindar atau memberanikan diri untuk tetap mencintainya. Satu lagi cerita tentang JunZhe dariku. Couple imajiner yang saat ini membuat banyak pembi...