Bab 27

180 25 3
                                    

Selama menunggu kabar dari Zhehan jangan ditanya bagaimana mood Gong Jun saat itu.

Hari-harinya hanya diisi bekerja, bekerja dan bekerja.

Bahkan hingga saat Gong Jun ulang tahunpun tak ada ucapan secara personal dari Zhehan.

Hal ini membuat Gong Jun semakin menyadari bahwa dia sangat bersalah pada Zhehan.

Gong Jun juga menyadari bahwa kini hidupnya terasa hampa tanpa adanya Zhehan di sisinya.

Tak ada lagi sosok tubuh yang bisa membuatnya bercerita dengan nyaman. Tak ada lagi senyuman yang menyambutnya saat dia telah lelah bekerja seharian.

Tak ada lagi tawa ataupun tingkah seseorang lelaki dewasa yang terkadang kekanak-kanakan, yang mengajaknya bertengkar hanya karena masalah cemilan.

Saat sendirian di dalam kamarnya Gong Jun terkadang menangis saat mengenang semua itu. Namun semua itu hanya tinggal kenangan.

Rupanya para dewapun tidak tega membiarkan perpisahan mereka berdua hingga pada suatu saat mereka memperoleh kabar bahwa drama mereka telah selesai di edit dan sudah mendapatkan izin tayang.

Dengan demikian tim produksi mulai mempersiapkan acara promosi drama tersebut.

Cuplikan-cuplikan saat pembuatan drama mulai bertebaran di medsos.  
Di kelompok penggemar seperti biasa ada yang pro ada juga yang kontra.

Namun bukan itu yang membuat masalah bahi keduanya. Namun melihat cuplikan-cuplikan tersebut membuat keduanya kembali mengenang saat-saat dari awal mereka bertemu hingga mereka merasakan suka satu sama lain.

Hari-hari dimana selalu bersama dan menggunakan shooting tersebut sebagai tempat mereka berkencan.

"Han.. Apakah kah benar-benar sanggup bertemu dengannya lagi" tanya mama pada puteranya.

"Kenapa tidak sanggup? Kami khan seorang aktor, jadi aku pasti sanggup" jawab Zhehan dengan nada tak yakin sebenarnya.

Setiap hari bukannya dia tidak menerima pesan dari Gong Jun selama ini yang masih berusaha kembali padanya.

Namun Zhehan masih takut untuk mengalami kekecewaan nantinya.

Namun Zhehan begitu merindukan sosok Gong Jun setiap menitnya.

Akhirnya demi melihat anaknya yang sedang dalam fase kebingungan akan asmara membuat mama Zhehan tidak dapat tinggal diam lagi.

Dia menghampiri anaknya dan mengusap bahu anaknya dengan penuh kasih.

"Han.. Apa mama boleh bicara mengenai hubungan kalian ini?" tanya Mama Shan hati-hati.

Zhehan hanya menganggukan kepalanya.

"Han.. Apakah kau benar-benar telah melupakan Gong Jun?" tanya Mama

"Mana mungkin ma" jawab Zhehan lirih

"Lalu apa yang membuatmu tetap belum menerima permintaannya untuk kembali padamu" tanya Mama Lagi.

"Aku takut akan merasakan ditinggalkannya lagi" jawab Zhehan.

"Han... Apakah kau pernah mendengar kisah bagaimana mama dan papamu dulu" tanya Mama.

"Lupa" jawab Zhehan.

"Mama dan Papamu bisa di katakan bertemu karena perjodohan. Kami tidak pernah merasakan cinta pada awalnya"

"Papamu seorang pria yang sangat ulet dalam bekerja, konsisten dalam janjinya"

"Tidak sedikit pertengkaran yang kami lalui saat itu namun kami tidak pernah menyebutkan kata perceraian, karena kami menyadari bahwa pertengkaran itu adalah tahap di mana kami akan lebih mengenal satu sama lain sesudahnya"

"Aku dan papamu dulu khan sebelum menikah tidak merasakan pacaran. Jadi tentu saja kami tidak mengenal sifat satu sama lain hingga suatu saat kami bertengkar sangat hebat karena papamu tidak pernah memperkenalkanku secara resmi bahkan terkesan menutupi pernikahan kami"

"Papamu juga sering menerima telepon dari seseorang dan tidak ingin aku mendekati ketika dia sedang menelepon"

"Apakah papa berselingkuh?" tanya Zhehan penasaran

"Sembarangan papamu itu orang paling setia" jawab Mama sambil tersenyum.

"Lalu kenapa papa melakukan itu" tanya Zhehan.

"Belakangan baru aku ketahui bahwa papamu bekerja dengan 'tugas khusus' untuk negara kita ini"

"Tentu saja dia harus melindungi keluarga kita dari orang-orang yang tidak suka karena tugas papamu itu"

"Dan kau tahu setelah pertengkaran itu aku memperoleh apa dari papamu" tanya mama

"Cincin berlian?" jawab Zhehan

"Dari mana papamu bisa membeli sesuatu tanpa sepengetahuanku, karena seluruh asetnya telah dialihkan atas namaku dan seluruh keuangannya aku yang mengatur" jawab Mama

"Tetapi dulu papa sering memberiku uang tanpa sepengetahuan mama" jawab Zhehan

'Kau pikir aku benar-benar tidak tahu dimana papamu menyembunyikan uangnya juga?" tanya mama sambil tertawa mengingat hal itu.

"Bagi para isteri ada kalanya bersikap menutup mata bila mengetahui suaminya menyisihkan uangnya" jawab Mama

'Lalu hadiah apa yang papa berikan padamu ma" tanya Zhehan.

"Dirimu, aku mengandung dirimu setelah itu" jawab mama

"Jadi maksud mama aku akan hamil dan memiliki anak bila aku dan Gong Jun baikan?" cetus Zhehan.

"Apakah kau bisa melakukan itu?" tanya mama

"He...he...he... Tapi ma, apakah kau tidak akan menyesal bila kami nanti benar benar hidup bersama selamanya"

"Bukankah dengan demikian garis keturunan kalian akan terputus karenaku" jawab Zhehan

"Keturunan itu atas dasar takdir jodoh dengan sang Pencipta. Seandainya kau menikah dengan seorang wanita dari keturunan yang subur namun bukan takdir jodohmu belum tentu kau akan memiliki keturunan juga" jawab mama

"Dih mama, siapa juga yang akan menikah" jawab Zhehan sambil bersemu merah.

"Ya Sudah mamah telah berbicara denganmu mengenai mama dan papaku. Terserah dengan pilihanmu"

"Kehidupan tak ubahnua seperti pergerakan planet"

"Setiap tahunnya akan mengalami titik balik matahari. Dimana pada saat tertentu siang akan terasa lama dan suatu saat malam akan terasa lebih lama" ujar Mama Zhehan

"Namun yang pasti matahari akan tetap kembali bersinar setiap harinya selama apapun malam berjalan untuk kembali menerangi bumi" ujar mama lagi.

"Bukankah itu yang dinamakan SOLSTICE?" Jawab Zhehan.

"Coba kau cerna omongan mama ini, maka kau akan menemukan jawaban untuk kesulitanmu kali ini' ujar mama Shan lagi.

SOLSTICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang