Bab 11

212 35 0
                                    

"Goong Juuun" ujar Zhehan terbata- bata.

"Tadi aku lamat-lamat mendengar Zhang Laoshi menyebut namaku m, jadi aku menghampiri" jelas Gong Jun.

"Ooh itu tadi si Jingyu menanyakan mengenai drama terbaru kita" jawab Zhehan setelah kembali dari keterjutannya tadi.

"Oooh begitu' jawab Gong Jun.

Setelah terdiam beberapa saat Gong Jun akhirnya kembali membuka percakapan.

"Senior Zhang, apakah kau marah padaku?" tanya Gong Jun memberanikan diri menanyakan hal yang telah lama dia pendam itu.

"Hah? Apa yang membuatmu menarik kesimpulan aku marah padamu" tanya Zhehan bingung.

"Ehmmm, ya mungkin kau marah karena aku menerima tawaran Ma Jie bertukar peran denganmu tempo hari" jawab Gong Jun.

"Aaah, mana ada aku marah hanya hal seperti itu. Kita khan aktor pekerjaan kita ya akting. Jadi mau karakter apapun kita harus menyanggupinya"

"Ini khan hanya masalah penghafalan skript. Tidak masalah" jawab Zhehan.

"Jadi kenapa senior Zhang nampak menjauhiku" ujar Gong Jun.

"Panggil saja aku Gege seperti yang lainnya" ujar Zhehan

"Begini Junjun, bolehkah aku memanggilmu Junjun?" tanya Zhehan

"Tentu saja Ge. Orang rumah biasa memanggilku demikian" jawab Gong Jun.

"Aku bukan marah padamu, namun aku melihat kau nampak sedikit tidak menyukai mengobrol dengan orang lain selama ini"

"Selain saat bekerja, kau tidak tampak mengobrol dengan yang lainnya"

"Jadi akupun tidak berani untuk mengganggumu" jelas Zhehan.

Setelah terdiam sesaat, Gong Jun akhirnya membuka suara.

"Aku memang sedikit introvert dan memiliki sedikit kesulitan beradaptasi dengan orang baru maupun dalam kerumunan" jelas Gong Jun.

Biasanya Gong Jun tidak pernah bercerita mengenai dirinya. Namun entah mengapa saat bersama Zhehan dia merasa nyaman untuk bercerita.

"Maafkan Aku Jun, aku tidak tahu kau memiliki masalah seperti itu" ujar Zhehan sambil menepuk bahu Gong Jun.

Saat orang lain menyentuh tubuhnya, secara reflek Gong Jun akan menghindar. Namun kali ini Gong Jun  tidak melakukannya.

"Baiklah sebagai permintaan maafku bagaimana kalau kita pergi minum malam ini" ajak Zhehan.

"Apakah kau biasa minum Ge?" tanya Gong Jun heran.

"Tentu tidak, sebagai penyanyi tentu saja aku harus menjaga kesehatan tenggorokan juga paru-paruku"

"Namun sebagai aktor kita sering diundang dalam banyak pertemuan dan resepsi yang menyediakan minuman. Jadi sesekali tidak apa" jawab Zhehan

"Apakah kau merokok?" tanya Gong Jun.

"Tidak" jawab Zhehan.

"Lalu apa yang kau lakukan saat dirimu sedang stress karena pekerjaan" tanya Gong Jun lagi

"Makan" jawab Zhehan ringan

"Tapi tubuhmu tidak kelihatan orang yang senang makan" tanya Gong Jun heran.

"Berarti kau belum banyak mengenal diriku. Prinsipku makanlah selagi bisa" jawab Zhehan sambil tersenyum.

"Makanan apa yang kau suka" tanya Gong Jun.

"Semua makanan pedas aku suka" jawab Zhehan.

"Kenapa? Kau ingin memasak makanan untukku?" tanya Zhehan sambil menepuk paha Gong Jun.

Lagi-lagi Gong Jun tidak menghindarinya.

"Sebutkan saja kau ingin makan apa. nanti aku akan coba masak untukmu" jawab Gong Jun.

"Kau?  Bisa memasak" tanya Zhehan.

"Tentu saja semua laki-laki di kampung halamanku harus bisa memasak'

"Terlebih lagi keluarga kami membuka usaha rumah makan" jawab Gong Jun dengan bangga.

"Jadi saat kau pensiun nanti kau ingin membuka usaha rumah makan bersama keluargamu?" tanya Zhehan

"Itu impianku, karenanya aku sebagai anak laki-laki tunggal di rumah saat ini, maka aku sedang berusaha keras untuk mengumpulkan modal agar bisa  membelikan orang tua dan nenekku rumah yang besar untuk mereka dan membayar kewajiban keluarga kami" Jawab Gong Jun lirih.

Hei... Mengapa aku bisa bercerita masalah pribadiku lagi pada Zhehan, batin Gong Jun yang semakin heran dengan dirinya ini.

"Kita semua sebagai anak negeri memang mempunyai kewajiban menjadi anak yang berbakti pada keluarga"

"Jangan patah semangat, bila niatku adalah untuk kebenaran maka kebaikan yang akan kau peroleh" ujar Zhehan.

Mereka kini duduk semakin berdekatan.

"Aku juga sebenarnya tidak bisa mudah untuk berdekatan dengan orang lain. Namun kita sebagai aktor harus dapat menyenangkan para penggemar kita"

"Selama itu tidak melanggar prinsip diri kita, hukum tidak masalah"

"Anggap saja itu bagian dari pekerjaan Jun" ujar Zhehan.

"Nah, saat kita mengobrol tadi apakah kau merasakan bahwa aku telah beberapa kali menyentuhmu. Apakah kau merasa terganggu?" tanya Zhehan .

"Tidak" jawab Gong Jun cepat.

"Apakah itu karena aku seniormu jadi kau merasa tidak enak untuk menolak atau apa?" tanya Zhehan lagi.

"Bukan.. Bukan karena kau seniorku. Namun aku merasa bahwa tubuhku tidak menolak itu" jawab Zhehan.

"Baik.. Jadi dapat dikatakan kita bisa berteman akrab ya" tanya Zhehan.

"Ya" jawab Gong Jun.

"Karena selama empat bulan ke depan kita akan bekerja sama, maka kita harus mencairkan suasana kekakuan kita" ujar Zhehan sambil mengulurkan tangannya.

"Kita akan selalu bersama" jawab Gong Jun tanpa sadar sambil menjabat erat tangan Zhehan.

"Hah.. Apa maksudmu kita akan selalu bersama" jawab Zhehan sambil mengsilangkan tangannya di dadanya.

"Ha...ha..ha.. Bukan seperti itu Ge, ya ampun" gelak Gong Jun.

"Baiklah... Kita jadi minum khan nanti" tanya Zhehan

"Namun jangan tertawakan aku, karena aku tidak biasa minum" ujar Gong Jun.

"Tidak masalah akupun tidak biasa minum, namun sekali-kali tidak apa-apa khan" jawab Zhehan.

"Baiklah dengan mobilmu atau mobilku atau kita berangkat sendiri-sendiri" tanya Gong Jun.

"Kau bisa nyetir?" tanya Zhehan

"Bisa.. Dan kau Ge?" tanya Gong Jun.

"Selama ada rodanya aku bisa" jawab Zhehan

"Ha...ha...ha.. Kau lucu ge" ujar Gong Jun.

"Oke nanti aku akan bilang Yuyu untuk persiapkan mobilku"

SOLSTICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang