The truth untold

48 9 0
                                    

Ikhlas, satu kata sederhana yang terkadang sulit dilakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikhlas, satu kata sederhana yang terkadang sulit dilakukan. Seumur hidup, tak pernah sekali pun terpikirkan oleh Javier bahwa dirinya sendiri yang akan mengantar Papa menuju pelaminan, juga melihat Papa melafazkan ijab qabul demi memulai hidup baru dengan perempuan lain, orang paling asing yang menurut Javier sendiri tidak lebih cantik dari Mama. Laki-laki hebat yang selalu ia juluki superhero, hari ini secara resmi dan sah menjadi bagian dari keluarga lain, dan tentu saja nama seorang Javier Bagaspati tak termasuk di dalamnya. Papa menemukan rumah baru yang menurutnya lebih nyaman. Sebuah rumah baru yang membuat Papa lebih bahagia, sampai lupa bahwa dirinya pernah bahagia juga dengan Mama.

Meski begitu, pada titik ini Javier sudah menerima kenyataan bahwa tak ada harapan baginya memiliki keluarga yang utuh seperti sedia kala. Di hari yang berbahagia (untuk Papa) ia akan jadi sosok paling ikhlas, sosok paling tegar, sekaligus sosok paling menawan di tengah hiruk-pikuk resepsi pernikahan. Jika ditanya, apa definisi dari kata ikhlas? Maka jawaban Javier, ikhlas versinya sendiri adalah tentang segala hal yang terjadi hari ini, tentang senyum tulus yang ia sunggingkan untuk Papa, tentang seberapa tegak bahunya berdiri di tengah-tengah acara yang kalau boleh jujur meremuk-remukkan hatinya. Hari ini adalah ikhlas paling ikhlas, ikhlas paling serius.

Lalu menurut versimu sendiri, apa definisi dari kata ikhlas?

"Vier, dulu waktu ketemu Mamamu rasanya kayak Papa ketemu harta karun paling berharga. Tapi waktu Papa ketemu Amelia, rasanya Papa berhasil ketemu sama satu dunia. Dengan Amelia, Papa selalu menemukan kata cukup." Begitu penjelasan Papa ketika anak sulungnya murka, mengamuk kesetanan kala mengetahui Ibu yang paling ia cintai dikhianati.

Dengan wajah dongkol Javier menjawab, kalau tidak ingat dosa mungkin Papa sudah digebukinya sampai babak belur. "Berarti selama ini Papa anggap Mama kurang? Mama enggak pernah cukup buat Papa? Iya, gitu?"

"Papa nggak bilang Mamamu kurang. Kamu masih muda, belum paham gimana perubahan-perubahan perasaan yang terjadi setelah menikah. Tapi, satu hal yang harus kamu tau, enggak semua perselingkuhan berlandaskan nafsu semata."

"Jadi kalau enggak nafsu apa namanya? Papa terlalu banyak alibi, kalimat Papa susah dipahami. Langsung to the point aja deh pakai bahasa nonformal, kita kan enggak lagi sidang skripsi," sanggah Javier. Marah dan kecewa jadi satu, membuatnya tanpa sadar berbicara ketus.

Papa terkekeh pelan, lalu menepuk pelan pundak anak sulung yang paling beliau banggakan. Sakit rasanya ketika Javier berusaha menghindar dari sentuhannya. Namun Papa sepenuhnya sadar, dia memang bersalah.

"Menikah bukan patokan kalau kita udah berhasil ketemu sama belahan jiwa. Papa bahagia menikah sama Mamamu, tapi Papa masih ngerasa belum ketemu sama apa yang Papa cari. Selingkuh memang pengkhianatan, Papa sadar Papa salah di sini. Tapi, kamu juga perlu tau, Vier, ada orang yang selingkuh karena dia merasa baru ketemu sama belahan jiwanya. Papa rasa belahan jiwa Papa bukan Mamamu, tapi Amelia. Sekarang Papa udah ketemu sama apa yang Papa cari-cari selama ini, ternyata ya dia, si Amelia."

Rumah Ke Rumah | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang