Kata Armada dalam lagunya yang berjudul Asal Kau Bahagia, "Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia, aku punya ragamu tapi tidak hatimu". Menurut Rija, lirik tersebut mewakilkan isi hatinya saat ini. Tak terhitung sudah berapa kali cowok ber-sweater kuning itu memutar lagu lawas yang sempat populer sepanjang tahun 2017. Darel bahkan sampai jengah dan muak, gara-gara sang kahim bersikukuh memutar lagu Armada-Asal Kau Bahagia, ia tak punya kesempatan memutar lagu idolanya, Fiersa Besari.
Ruang sekretariat siang ini tetap ramai seperti biasanya, entah sedang ada pekerjaan atau tidak, ruang sekre selalu jadi tempat favorit anak-anak himpunan. Lihat saja Darel, padahal urusan di kampus sudah selesai karena kelasnya berakhir sejak pagi tadi jam sepuluh. Ketimbang pulang ke rumah beristirahat, cowok itu malah asik nongkrong di ruang sekre bersama Cay, Nining, dan yang lainnya.
"Ja, temen lo nggak dibawa ke sini?" celetuk Nining dengan tampang genit ciri khasnya. Memang sudah jadi rahasia umum kalau sang bendahara himpunan merupakan salah satu penggemar berat Artajeno Maheswara. "Lagi badmood nih, pengen lihat yang indah-indah," sambungnya.
Belum sempat Rija menjawab, Cay lebih dulu memotong, "ngapain sih nanyain orang yang enggak ada di sini, padahal lo tinggal lihat ke gue aja. Tampang gue sama si Jeno kan nggak jauh beda, ya sebelas dua belaslah," celetuknya, penuh percaya diri.
Kali ini, bukan cuma Nining saja yang protes. Padahal sebelumnya Jessica tak bersuara karena fokus mengerjakan tugas bersama Sekala, tiba-tiba begitu kesal melempari cowok berwajah oriental itu dengan kotak pensil. Satu ruangan sepakat untuk bilang, "cuih, kepedean lo!"
Lalu ruangan dipenuhi dengan gelak tawa mereka, saling mengejek dan bersenda gurau seperti sekarang bukan hal yang jarang terjadi. Oleh karena itu, ruang sekre selalu jadi tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu sampai berjam-jam. Hangat, selalu identik dengan ruang sekretariat. Rija berhasil memimpin himpunan dengan bijaksana, serta menciptakan rasa kekeluargaan antar sesama anggotanya. Sampai sejauh ini, cowok itu bisa dikatakan berhasil.
"Hai Kakak-kakak semuanya." Suara lembut nan familiar menyapa semua orang di dalam ruangan. Gadis manis yang beberapa bulan lalu sempat membuat hati Rija goyah memasuki ruang sekretariat sambil menenteng seplastik gorengan. "Aku bawa gorengan nih, kebetulan tadi di depan ada yang jualan," ujarnya.
Kehadiran Zizi selalu jadi anugerah, karena cewek itu tidak pernah datang dengan tangan kosong. Setiap berkunjung, pasti akan selalu membawa buah tangan, sekurang-kurangnya ciki-ciki atau kerupuk seribuan di kantin. Ya namanya juga anak orang kaya, mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membeli makanan seperti sekarang tentu bukan hal berat baginya.
"Makasih ya, Zizi," ucap Rija sembari mengunyah goreng pisang yang masih hangat. Senyum manis tersungging di bibirnya. Tidak bohong, kalau Zizi adalah tipe gadis idaman semua laki-laki. "Untung ada gorengan, Sekala belum makan tuh dari tadi karena stress ngerjain tugas," seloroh Rija.
"Loh, Kak Sekala belum makan?"
Yang namanya disebut-sebut langsung mendongak, cowok imut yang berwajah mirip otter cuma cengar-cengir nggak jelas. Sekala adalah spesies paling pemalu sejurusan Arsitektur. "Belum sempat makan gue, tugas Pak Johnny bikin stress kayak mau meninggal. Demi alek, nggak lagi-lagi deh gue ambil kelas Pak Johnny!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ke Rumah | Na Jaemin
Fanfiction[Cerita sudah selesai] Javier sering bilang, "nyari cewek itu kayak nyari rumah. Kalau gue nggak betah, ya tinggal pindah." Dan dalam perjalanan hidupnya yang panjang Javier menemukan Indah Kinara Lavika, kemudian lancang menjadikan perempuan itu se...